[24]. Salah paham

102K 4.2K 197
                                    

Perasaanku ke kamu masih ambigu, entah ini cinta ataukah hanya perasaan suka sesaat?

-oOo-

Raisya terbangun dari tidurnya tetapi kepalanya terasa berat dan pusing, bayangan kejadian kemarin masih terbayang di kepalanya. Jika kemarin Vano tak menolongnya, apa jadinya dia sekarang?

"Dek? udah bangun belom?"

Terdengar suara cowok memanggilnya dan mengetuk pintu kamarnya.

"Udah, masuk aja." ucap Raisya karena dia mengenali pemilik suara itu, Marthin abangnya.

Marthin langsung memasuki kamar Raisya dan menuju ranjang dimana Raisya berbaring. Ditangannya Marthin membawa nampan yang berisi bubur.

"Kamu hari ini ga usah sekolah ya dek. Kamu istirahat aja."

"Iya , Aku juga masih pusing."

"Yaudah kalau gitu kamu makan dulu ya abang suapin"

Marthin mulai menyuapkan bubur ke Raisya, Raisya memakannya dengan sangat lahap.

"Bang, aku kenyang."

"Iyaudah, nih minum dulu."ucap Marthin sambil menyodorkan gelas berisi air putih kemulut Raisya.

"Nah sekarang kamu tidur ya, istrahat. Abang sayang Raisya." ucap Marthin sambil membenarkan letak selimut Raisya lalu meninggalkan Raisya yang mulai terpejam.

Marthin melihat jamnya, waktu menunjukkan pukul 09.35 WIB.

"Sekarang waktunya gue bales dendam." batin Marthin.

-oOo-

"Fal, ada yang nyariin lo tuh di depan pintu kelas kita." teriak Daffa teman sebangku Naufal.

"Siapa?"

"Lah mana gue tau, tapi ya tu cowok ganteng gue syukak liat matanyaa!"

"Idih najis gay lo!" ucap Naufal sambil melangkahkan kakinya menemui orang yang mencarinya.

Begitu Naufal sampai didepan kelas dia melihat sosok lelaki berbadan tinggi, berambut hitam legam. Dia adalah,

"Lo Naufal kan? pacarnya adek gue?" tanya Marthin.

Ya memang, orang yang mencari Naufal adalah Marthin.

Naufal menegang tetapi ia lebih memilih menjawab pertanyaan Marthin. "Iya gue Naufal. Pa-car nya Ra-isya!" ucap Naufal dengan penekanan di setiap kata Pacarnya Raisya.

"Ikut gue."

Naufal pun mengikuti langkah Marthin dan pada akhirnya mereka telah sampai di gudang belakang sekolah.

Mengapa Marthin tau letak gudang belakang sekolah? karena Marthin adalah alumni dari sekolah Raisya yang sekarang.

Suasana di sekitar gudang itu sunyi.

"Lo kenapa ngebuat rencana ngelecehin Raisya?" tanya Marthin dengan suara tenang.

"Karena gue mau balas dendam!"

'Dia'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang