Jeffri Nichol sebagai Vano.
Amanda Rawles sebagai Raisya.Manurios sebagai Naufal.
-oOo-
"Woi Fal hari ini lu jamin kita makan ya kan hari ini lu jadian PJ broo" Ucap Devan.
"Yaudah yuk ke kantin gue yang bayar" Ajak Naufal karena ini memang jam istirahat.
"Asyikkk" ucap Devan dan Daffa bersamaan.
Lalu mereka bertiga melangkah menuju kantin.
"Kalian pesan apa aja yang kalian mau" Ucap Naufal ketika sudah sampai dikantin sambil memberikan uang berjumlah 500 Ribu.
"Ih ayang Naufal baik dechhh" Ucap Daffa.
"Najis! udah,mending kalian pergi deh" Ucap Naufal.
lalu Daffa dan Devan pergi memesan makanan.
"Hallo ayang Naufal , Daffa kembaliii" Ucap Daffa dan mulai duduk di bangku sebelah Naufal.
"Najis anjir! Devan mana?" tanya Naufal.
"Tuh" jawab Daffa sambil menunjuk Devan yang tengah berjalan menghampiri mereka.
"Woi Fal, lu ga ngajak Raisya istirahat bareng gitu kan udah jadian" tanya Devan lalu memakan bakso nya.
"Kalian denger gue baik baik ya , gue itu sebenernya ga ada rasa sama Raisya gue cuma jadiin dia 'target pelampiasan' gue karena Dinda katanya mau balik lagi ke Indonesia makanya gue nembak Raisya tujuan gue cuma untuk buat Dinda cemburu" Jelas Naufal.
"Lah njir! emangnya kapan Dinda balik ke Indonesia?!" tanya Devan.
"Kurang lebih satu minggu lagi."
"Lo tau darimana?" kini gantian Daffa yang bertanya.
"Dia ngasih tau gue lewat chat."
Sedangkan Vano yang mendengar itu semua langsung menghampiri Naufal yang sedang duduk bersama kedua temannya.
"Apa lu bilang tadi? jadiin Raisya pelampiasan? Tanya Vano yang emosi.
"Gak. kapan gue bilang gitu?" jawab Naufal.
Sedangkan Devan dan Daffa hanya berpandang-pandangan. Tak mau ikut campur.
"Lo pikir gue tuli?!"
"Santai Van! tegang amat sih lo."
"Sekarang gue tanya sama lo sekali lagi. Apa bener lo cuma jadiin Raisya pelampiasan?" tanya Vano santai tetapi matanya memancarkan aura yang siap menerkam lawannya.
"Iya Raisya itu cuma PELAMPIASAN gue!" jawab Naufal dengan santai nya.
"Bangsat lo!" Jawab Vano dan langsung memukuli Naufal tanpa ampun.
sedangkan Daffa yang melihat Naufal yang tak berdaya langsung melerai nya "Udah Van udah!" lerai Daffa.
"Urusan kita belum selesai!" Ucap Vano lalu meninggalkan Naufal yang sudah babak belur.
sedangkan itu Daffa dan Devan yang melihat Naufal babak belur langsung menggotong nya ke Uks.
"Fal lu kok tega sih jadiin Raisya pelampiasan?" tanya Devan ketika sudah sampai diuks.
"Apaan sih lu kok jadi ngebelain si Raisya?" Tanya Naufal kesal.
"Gue setuju fal sama Devan. Ga seharusnya lu cuma jadiin Raisya pelampiasan gue ga ngerti lagi dengan pola pikir lu! Lu kira Raisya apaan? boneka? bener kata Vano lo itu bangsat!" Ucap Daffa yang emosi.
"Anj*ng lo, lo pikir lo udah paling bener? Seenaknya ngatain gue bangsat. Gue ga bangsat Raisya yang bodoh!" Jawab Naufal.
Devan yang tak tau lagi dengan cara pikir Naufal pun hanya bisa menggeleng melihat perdebatan yang terjadi.
"Udah ya, gue cape nasehatin lo ya sekali nya ga waras tetep aja ga waras" Ucap Daffa lalu berjalan keluar dari Uks.
"Van yang dibilang Daffa itu bener, Buat apa sih lo jadiin Raisya pelampisan? Hati bukan mainan Fal! cinta itu ga sebercanda itu! Lagian buat apasih lu mau buat Dinda cemburu? Inget Fal, Dinda dulu nyelingkuh-in lo! Gue cuma mau ngasi saran , mending lu lupain Dinda dan jangan pernah lu nyia-nyiain Raisya" Ucap Devan lalu pergi meninggalkan Naufal sendiri di Uks.
"Mungkin Daffa sama Devan bener gue emang salah. Mulai sekarang gue bakalan lupain Dinda dan mulai mencintai Raisya" batin Naufal.
Naufal bertekat ingin melupakan Dinda walaupun ia tau ia takkan bisa melupakan cinta pertamanya itu.
--------------------------------------
Holla guysss!
jgn lupa vote and comment chapter ini ya makasiii❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
'Dia'
Roman pour Adolescents#31 in teenfiction [12 oktober 2017] #41 in teenfiction [24 september 2017] #45 in teenfiction [16 september 2017] #49 in teenfiction [10 september 2017] "Van gue mau nanya?" ucap Raisya. "Apa?" jawab Vano dengan acuh tak acuh. "Lu kenapa berubah se...