[21]. Plan

107K 4K 420
                                    

Aku mencintaimu tetapi, aku menyangkal perasaan ini padamu.

-oOo-

Pagi ini Naufal bertekat untuk meminta maaf kepada Raisya dan mengajak gadis itu untuk berangkat kesekolah bersamanya, dia tau bahwa kemarin dia sudah sangat menyakiti hati Raisya dengan perbuatannya yang lebih mempercayai Dinda daripada Raisya.

Flashback on

Naufal sedang berada dirumah Dinda karena Dinda mengajaknya menonton film horor yang baru saja di Download oleh Dinda.

Dan sekarang mereka sudah berada di ruang tengah rumah Dinda.

"Din, kamu jelasin bisa gak kronologis Raisya ngebully kamu?"

"Eh eng ehmm"

"Kok kamu kayak ragu gitu? atau jangan jangan kamu bohongin aku?" bentak Naufal.

Detik itu juga Dinda langsung memeluk Naufal, Dinda sudah mulai terisak.

"Maafin aku Fal! iya aku bohongin kamu, sebenernya aku yang ngebully Raisya" ucap Dinda semakin terisak dia memeluk Naufal sangat erat.

Flashback Off.

Sekarang Naufal sudah berada didepan rumah Raisya namun yang ia lihat malah Raisya yang telah duduk diboncengan motor milik Vano.

"Arghhh! Vano selalu ngambil apa yang udah jadi milik gue! liat aja lo Van gue bakalan buat Raisya sakit, sesakit-sakitnya." ucap Naufal dengan kesal.

-oOo-

Bel istirahat telah berbunyi, Naufal bergegas menghampiri Raisya yang masih berada dikelasnya.

Naufal menghampiri Raisya yang sedang duduk dikursinya dengan tatapan yang kosong.

"Sya"

"Kamu Naufal bukan? ini suara Naufal soalnya." ucap Raisya sambil cengengesan.

"Iya gue Naufal."

Setelah mendengar jawaban itu Raisya bergegas memeluk Naufal erat.

"Sya gue mau ngomong." ucap Naufal sambil mendorong Raisya untuk melepaskan pelukannya.

"Ngomong apa Opal?"

"Jangan manggil gue kayak gitu! gue jijik dengernya!" bental Naufal.

Raisya terdiam.

Naufal kembali membuka suaranya lagi. "Tadi pagi gue kerumah lo, gue pengen minta maaf sama lo karena gue lebih percaya sama kata-kata Dinda padahal yang salah itu Dinda. Tapi tadi pagi gue malah ngelihat lo bareng Vano! lu emang ga bisa jaga perasaan gue ya sya?!" bentak Naufal pada Raisya.

Detik itu juga air mata mengalir deras dipipi Raisya.

Raisya terdiam.

"Lo kenapa diem? bisu lo?!"

"Lo juga ga bisa jaga perasaan gue Fal!" batin Raisya.

Naufal meremas tangan Raisya. "Sekali lagi gue liat lo bareng Vano gue ga akan tinggal diem!" ucap Naufal lalu melenggang pergi.

Dari balik pintu kelas, Vano melihat itu semua. Sebenarnya Vano hanya akan mengajak Raisya kekanti tetapi melihat ada Naufal, Vano mengurungkan Niatnya. Tapi apa sekarang? Naufal membuat gadis yang sangat Vano sayangi lagi-lagi menangis. Melihat Naufal yang sudah meninggalkan Raisya, Vano pun menghampiri Naufal dan..

BUGHH! satu tinjuan mendarat dipipi Naufal.

"Lo ngapain ninju gue bangsat?!" ucap Naufal emosi.

Vano tersenyum sinis. "Gue ninju lo karena lo udah nyakitin orang yang gue sayang!"

Naufal tertawa lebih tepatnya tertawa mengejek. "Ambil tuh cewek buta!"

"Kenapa lo gak ninggalin Raisya aja sih?! kenapa lo harus buat dia tertekan?! Kalo lo udah ga sayang jangan buat dia semakin sakit! toh Dinda juga udah ada jadi stop jadiin Raisya pelampiasan lo!" ucap Vano dengan nada tinggi.

"Apa untungnya gue ninggalin Raisya? toh gue juga udah mulai sayang sama dia dan.. Dia juga enak buat gue mainin"

"Bangsat lo! Raisya bukan boneka yang seenaknya lo mainin!"

"Bukan urusan lo!"

BUGHH! satu tinjuan mendarat lagi dipipi Naufal.

"Urusan Raisya juga urusan gue. Dan satu lagi lo jangan nyakitin Raisya atau lo berhadapan sama gue!" ucap Vano sambil melenggang pergi.

"Liat aja lo! gue bakalan bikin Raisya hancur!" teriak Naufal saat Vano sudah menghilang dari pandangannya.

-oOo-

Naufal sudah berada didalam UKS untuk mengobati lebam pada pipinya.

"Kakak Naufal pacarnya kak Raisya bukan?" tanya seorang gadis.

Naufal yang sedang mengolesi salap pada pipinya pun langsung menghentikan aktivitasnya.

Naufal seperti tidak asing dengan gadis ini.

oh ya! Naufal mengingatnya. "Lu cewek yang nolongin Vano waktu gue sama anak buah gue lagi mukulin dia kan?!" tanya Naufal pada gadis itu.

"Kenalin gue Nadhira" ucap Nadhira sambil mengulurkan tangannya kearah Naufal.

"Naufal." balas Naufal.

Mereka terdiam cukup lama hingga akhirnya Naufal membuka suaranya.

"Lo ngapain masih disini?" tanya Naufal pada Nadhira yang masih duduk disebelahnya.

"Emm itu apaya" ucap Nadhira sambil menggaruk kepalnya yang tidak gatal.

"Ngomong aja kali santai."

"Jadi gini kak, gue tadi sempat ngelihat lo berantem sama kak Vano."

"Lalu, apa urusannya sama lo?"

"Gue cuma mau bantuin lo aja."

"Bantuin apa?"

"Gue bakalan bantuin lo buat ngancurin Raisya." ucap Nadhira dengan senyum sinisnya.

Naufal tampak berfikir sebelum pada akhirnya dia menerima penawaran itu. "Oke gue terima bantuan lo."

"Nah gitu dong!"

"Jadi gimana caranya buat ngehancurin Raisya?"

"Jadi gini....." Nadhira pun menjelaskan ide-nya pada Naufal, Naufal begitu bersemangat mendengarkan setiap ucapan Nadhira.

"Keren juga ide lo! " ucap Naufal dengan senyum sinisnya.

💖💖💖

Nahloh ide si Nadhira apaan?😂

Tungguin yha chpter selanjutnya bubay!💞

'Dia'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang