Bab 4 stop and out now !!

41 6 0
                                        

🔊hello venus - its just love🎵

•••••••❤•••••••

Yoo-rin melirik sengit pada yae-won. Agaknya gadis sintal itu bersiap meledakkan siraman rohani khas emak-emak kost pada sahabatnya itu. Yoo-rin memalingkan wajah setelah lama beradu pandang dengan yae-won sambil berdecak tak percaya.

"Heol. daebak yae-won aa." yoo-rin mengacungi sahabatnya itu dua jempol sekaligus.

"Kau mengejekku?"

"Ne, aku mengejekmu." jawab yoo-rin terang memandangi yae-won sembari menggeleng-geleng.

"Aku ragu dengan satu hal. Apa kalian menyiapkan skenario sebelum bertemu?" tanya yoo-rin asal ceplos.

"Yoo-rin aa!" sungut yae-won menekuk wajahnya. Yoo-rin mengabaikannya dan melanjutkan bicara.

"Dengar ya, jika itu bukan jeon jung-kook oppa aku sudah yakin sekali kalian merencanakan pertemuan dramatis itu. putri yang terasing bertemu seorang pangeran tampan bertudung yang sedang menyamar jadi rakyat biasa, tidakkah itu terlalu klise?"

"Yoo-rin aa, oh ayolah..itu hanya..."

"Pabo ya?? " potong yoo-rin penuh luapan esmosi. Membuat yae-won mantap menutup rapat mulutnya. Tak ada yang lebih mengerikan dari orang gendut marah. (Hehe,jangan tersinggung yak, im big size too.*stay cute and cool*;)

Yae-won hanya mencebik tak suka seraya mengoyang goyangkan lututnya bak anak kecil.

"Kau yang bilang sendiri menghajar orang yang salah itu benar?" yae-won membela diri.

Tkk. Dengan geram yoo-rin menjitak kepala yae-won, yang sudah pasti tak akan membuat gadis robot itu tak mengaduh apalagi kesakitan.

"Dengar ya yoo-rin.. Dia itu mempermainkan kita, dia juga tak sopan dan point pentingnya dia sudah melecehkanku..jadi sesuai perkataanmu sebelumnya. Harus diberi pelajaran,ya kan?"

"Ya salah ! Tapi...tapi.. Dia itu...ahh,apa kau tak tahu siapa dia sebenarnya???"

Yae-won mengangguk paham ia lalu menatap yoo-rin serius. "Masa sih karena dia tampan aku tak boleh menghajarnya? Yaa..! Siapa tadi yang protes karena aku tak menghajar geng para centil sekolahku? Nugu? Kau kan?..so, aku hanya mengimplikasikan pendapatmu." ujar yae-won memutar balikkan kata-kata yoo-rin. Sebenarnya keinginan memberi pelajaran pada Pelanggan angkuh bernama jung-kook itu adalah murni keinginannya. Pertama, lelaki itu tak sopan dan sombong. Terakhir, lelaki itu melecehkannya. So, tak ada yang perlu disesalkan.

"Haaa..tuhan,tolong engkau perbaiki otak teman kecilku..Kenapa dalam beberapa hal dia bisa berubah benar benar dungu, tuhan tolonglah dia.." ratap yoo-rin menengadah menatap langit langit ruang karyawan kafe.

Yae-won hanya menggeleng geleng melihat yoo-rin yang malah frustasi, padahal yae-won lah yang sedang berpotensi kena masalah. Memangnya Kenapa sih? Dia itu paling hanya aktor remaja atau apalah sejenisnya. Sama sekalu bukan presiden korea utara, lantas Kenapa harus di pusingkan.

Yoo-rin lalu merogoh sakunya untuk mengeluarkan ponsel pintarnya.
"Kau mau tau Kenapa? Aku bertaruh insiden barusan terpampang sebagai viral di dunia maya." ujarnya sambil menggeser kesana kemari, gadis sintal itu kemudian menyodorkan ponselnya pada yae-won. Si mungil menerimanya dan mulai mencermati isi layar.
Dengan cepat kedua manik mata indah yae-won terbelalak lebar.
Yoo-rin benar, ada yang merekam moment sinting itu dan mengunggahnya ke jejaring sosial.

Nun WangjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang