Nun Wangja

Bab 2 the tiny monster and her fate

🔊 song haye- be alright🎵

••••••❤••••••

Terlihat para siswa siswi berjas almamater kuning berlalu lalang melewati gerbang school of performing art seoul. Tentu saja itu karena sudah jam pulangnya sekolah menengah kejuruan seni ternama di seoul itu.
Beberapa siswa ada yang langsung di jemput oleh sopir masing masing. Adapula yang langsung mengeluyur ke halte bis menunggu kedatangan bis tujuan rumah mereka masing masing, menunggu disana sambil membuka smartphone atau barangkali mengobral canda bersama rekan rekan mereka. Beberapa lainnya ada yang di jemput oleh orang tua tersayangnya.

Rintik rintik samar gerimis terlihat berjatuhan dari langit. Seorang siswi cantik keluar gerbang sambil menenteng tas biolanya. Melihat gerimis mulai turun ia meletakkan sebelah tangannya yang bebas di atas rambut hitam lurusnya yang indah. Seolah hal itu dapat menghalau bulir mungil hujan menjatuhi dirinya.
Gadis cantik itu tentu saja adalah tzuyu, teman bidadari yae-won.

Betapa gadis itu beruntung, selain cantik dan populer bak primadona sekolah seni itu, ia juga terlahir sebagai Putri pengusaha berdarah taiwan yang paling disegani se-Korea selatan.
Tak hanya itu, tzuyu juga piawai dalam musik.
Gadis berparas cantik itu merupakan violinist kebanggaan SoPA. Terbukti ia berhasil menyabet berbagai medali, tropi, penghargaan, dan piala dalam ajang kompetisi biola yang diikutinya. Wah, ia pastilah panutan ideal bagi remaja remaja seusianya.

Matanya yang indah menyapu pemandangan didepan gerbang mencari sosok ayah bundanya.
Dan tampak disana seseorang pria berjas elegan yang tak lain adalah ayahnya, melambai dari dalam mobil silver mewah. Gadis itu balas melambai sambil tersenyum ceria. Tak lama kemudian seorang wanita cantik dengan riasan elit bak dewi aphrodite keluar dari mobil tersebut sambil membuka payungnya dan berjalan menuju tzuyu. Gadis cantik itu bergegas setengah berlari menuju wanita berpayung itu. Kemudian memeluknya dengan manja khas gadis kecil. Dan wanita yang merupakan ibunda tzuyu turut membalas pelukan hangat putrinya yang cantik itu.

"Pogoshipeo, eomma..." gadis itu bergelayut manja di pelukannya. Eomma mendengus geli melihat tingkah manja putri semata wayangnya itu, ia lalu mencubit pipi tzuyu yang manis.

"Senang sekarang?" tanyanya wanita berdarah taiwan itu lembut.

Tzuyu mengangguk, tapi kemudian sengaja memasang wajah merengut.

"Kenapa eomma lama sekali sih di hong kong?"

Eomma terkekeh.

"Ahh eomma juga tak suka berlama lama disana sebenarnya sayang." ujarnya menangkup wajah tzuyu.
"....itu karena eomma tak bisa jauh jauh dari putri eomma yang cantik ini." lanjut eomma.

"Wah, apa itu benar? Kudengar disana surganya spa lho " tzuyu menyipit jail.

"Auhhh,astaga anak ini tau saja" dumel eomma mencubit pipi tzuyu gemas. Ia lalu merangkul bahu putri gadisnya itu.

"Kajja, appa sudah menunggu kita." ujar eomma membawa langkah putri cantiknya itu menuju mobil silver yang terparkir tak jauh didepan mereka.

"Apa sekolahmu menyenangkan?" tanya eomma sembari melangkah bersama putrinya. Keduanya benar benar dianugrahi kecantikan alami yang mempesona.
Tzuyu lalu dengan bersemangat menceritakan kesehariannya pada eomma. Wanita itu terkekeh geli mendengar penuturan putrinya itu. Sejurus kemudian, keduanya masuk kemobil silver dan melesat pergi menjauh dari gerbang sekolah.