Bab 17 Throwback: 2 Years Ago (1)

21 3 0
                                    

17
❤♥❤♥❤

#🎧KIM GO EUN - ATTRACTION🎵
.
.
.
.
.
.
.
.
Dua tahun yang lalu...

Manik matanya yang indah itu terus melirik ponselnya berkali - kali. Tapi ponsel itu tetap saja tidak membunyikan dering pesan masuk sedari tadi. Ya, yae-won tengah menanti sebuah pesan balasan yang tak salah lagi berasal dari sahabatnya, Byun Joo-ri.

Tidak biasanya joo-ri bungkam selama ini. Ia biasanya selalu membalas pesannya, tapi entah Kenapa beberapa hari belakangan ini ia nyaris tak pernah membalas chatnya. Padahal biasanya joo-ri lah yang mengajaknya chat duluan. Kini sahabatnya sejak kecil itu bahkan tak pula menjawab telepon darinya.

Disekolahpun joo-ri seolah mengacuhkannya, karena biasanya setiap jam istirahat joo-ri selalu menghampiri kelasnya - karena kebetulan Keduanya berbeda kelas - untuk kekantin bersama.

    Ada apa dengan joo-ri?
   
Ck. Baiklah yae-won pun memutuskan untuk menelepon joo-ri.

Panggilan tersambung. Namun lagi - lagi nomor yang ditujunya tidak menyahut.

Satu kali, dua kali..hingga lebih dari sepuluh kali ia memanggil nomor joo-ri. Tapi semuanya tak satupun diangkat.
Y

ae-won menghela nafas kecewa.

  Apasih salahku?
  Apa aku tanpa sadar sudah
  berbuat salah?  Karena itulah
  Ia mungkin mengacuhkanku..
  Tapi salah apa?  Pikir yae-won serba salah.

Ia pun memutuskan mengirimi joo-ri pesan singkat.

YW: jojuu ah.. Kau sibuk ya?

YW: kok kau diam saja sih? Jawab
        ya.. Pisss🙏🙏

YW: joju?...hello? Ada orang
       disana?

Tak ada satupun balasan. Ck!

YW: baiklah, aku kerumahmu ya!
        Sampai jumpa disana joju!

Setelah pesan singkat itu terbang mengudara, yae-won langsung beranjak meninggalkan kamarnya.

Gadis mungil itu mengambil mantel coatnya dan segera mengenakannya dengan cepat lalu menuruni anak tangga kamarnya dengan langkah buru- buru.

"Kau mau kemana, sayang??" seru haraboji yang tengah menyiram tanaman di kebun belakang saat melihat yae-won menuruni tangga tergesa - gesa.

"Aku pergi ke rumah joo-ri ya haraboji. Sampai nanti, bye." pamit gadis mungil itu menyambar sepedanya dan melesat pergi dengan cepat bahkan sebelum haraboji sempat mengucapkan 'hati - hati'.

*

Tok tok tok.

"Joo-ri aa..ini aku. Aku datang." teriak yae-won mengetuk pintu rumah sahabatnya itu.

Tok tok tok...

"Joo-ri...." panggilnya terus berulang - ulang.

Namun pintu rumah tak bergeming. Tak pula ada sahutan dari dalam rumah.

  Apa joo-ri tidak ada dirumah ya?

Nun WangjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang