Bab 5 jeon jung-kook imnida

45 6 0
                                    


🔊 mamamoo - double trouble couple🎵

•••••••❤•••••••

Yae-won memasuki kelasnya dengan wajah beleran karena kurang tidur. Setibanya ia di kursinya yang paling sudut dan paling terrrrr-belakang itu, langsung saja gadis mungil itu menjatuhkan bokongnya kekursi dan kepalanya ke meja. Ia Berencana menghabiskan jam pelajaran pertama dengan melanjutkan tidur. Toh, lagi pula tak akan ada yang peduli. Itu sebabnya kursi disebelahnya itu tak berpenghuni. Murid-murid lain terang terangan menjauhi gadis imut itu seolah setiap sel dalam tubuhnya terbuat dari kotoran. Satu jawaban pasti atas deskriminasi ini. Itu adalah rumor mengerikan yang mengatakan yae-won adalah dalang dibalik insiden kelam dua tahun silam.

Kwaenchana, yae-won tak peduli itu. Hatinya sudah membesar seiring bertambah usianya. Ia it's okay saja jika harus ke kantin sendirian, atau tak ada yang mau menerimanya jika ada pembagian kelompok musik. Toh ia bisa tampil solo. Di sekolah itu, hampir tak ada yang mau berkawan dengannya. Padahal pribadi yae-won yang sebenarnya adalah gadis yang ramah, supel, dan lucu. Tapi sejak GPC (geng para centil)- begitu yang disebut yae-won mulai memfitnah dan menjelek jelekan dirinya, tak ada yang sudi berkawan dengannya. Mulai dari ia gadis pembunuh sampai dengan gadis pembawa malapetaka alias kesialan hinggap pada image dirinya. It's okay!

Bel tanda jam pelajaran pertama telah dimulai berbunyi di sekolah seni ternama itu. Siswa siswinya segera berhamburan ke kelas masing masing. Kelas dimana yae-won berada mulai ramai dengan kasak-kusuk penghuninya. Sementara, yae-won sudah lelap dalam tidur ayamnya itu tanpa tahu ada gosip tersiar yang mengatakan bahwa hari ini kelas mereka akan kedatangan siswa baru.

"Jinjja? Heol, daebak! (Marvelous!) " seru seorang gadis yang bangkunya tak jauh dari bangku yae-won.

"Ne, aku dengar itu dari ahn sangnim.. Katanya dia bukan siswa biasa." jawab rekannya.

"Bukan? Maksudnya?"

"Ahh, entahlah..kita lihat nanti saja. Ehh, iya..omong omong si gagak hitam itu sudah datang?" tanya nya menyebut nama sebutan yae-won yang populer di kelas itu. Gagak hitam. Pintar sekali mereka menamainya, sebutan yang cocok untuk gadis berkemampuan melihat nasib buruk yang akan menimpa seseorang.
Yae-won yang sedang tiduran ayam itu tentu saja samar-samar mendengar bisik-bisik mereka. Daripada mengelus dada, ia memilih menutup kuping dan menganggap itu bagian dari mimpinya saja.

"Tuh disana.." salah seorang siswi dari grup rumpi itu menunjuk sudut kelas tempat yae-won bersemayam dengan tenang.

"Ahh, kau sudah lihat video viral ter-hot baru baru ini? Jung-kook oppa di permalukan di sebuah kafe oleh seorang pekerja paruh waktu disana" si gadis menjelaskan berapi api.

"Ya, sudah. Kalau aku tak salah mengenali..bocah di viral itu bukankah sedikit mirip gagak hitam?" ujar lainnya.

"Ya, aku juga berpikir demikian. Masa sih gadis berengsek itu si gagak hitam?"

"Aihh, kurasa bukan. Mana punya nyali dia melakukan itu. Haha, yang ada gadis lemah seperti dia malah lumer duluan begitu bertatapan dengan si pangeran pop itu." pendapat gadis lainnya.

"Iya juga sih, tapi awas saja jika aku menemukan gadis jalang itu, aku akan membunuhnya dengan tanganku sendiri. Berani beraninya dia memperlakukan jung-kook oppa seperti itu. Huhh!" geram gadis itu menggebrak meja dengan kepalan tangannya.

Nun WangjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang