#Chou Tzuyu Special Part.
(Edisi pertemuan tzuyu dan joo-ri kemarin.)
🐤🐤🐤🐣
Gadis berparas jelita itu memandang sinar mentari yang menelisik dari ranting dan dedaunan pohon di taman rumah lewat jendela kamarnya. Ia masih enggan untuk beranjak dari ranjangnya walau mentari sudah beranjak dari selimut malamnya.
Matanya yang indah bersinar redup penuh kesenduan. Kata-kata yang jung-kook ucapkan padanya begitu menohok hatinya, tapi ia sadar kebenaran kata-kata itu. Semua yang jung-kook katakan benar, walau semuanya pahit dan terus terngiang-ngiang di telinganya.
'Aku tak menyangka kau sepicik itu..memanfaatkan ketulusan orang lain untuk keinginanmu sendiri..kau jahat tzuyu! Jahat!....'
Tanpa ia sadari bulir air mata telah menetes dari keduanya manik mata indahnya. Kini yang ada dalam hatinya hanyalah penyesalan.
Ia menyesal karena sudah memaksa memandang jung-kook sebagai jung-wook oppa. Rasanya...rasanya seperti ia telah mengkhianati lelaki itu.
'....jadi mulai detik ini jangan pernah dekati aku lagi..menjauhlah dari hidupku!
Aku sudah cukup sakit hanya dengan melihat wajahmu..'
..
...aku...sudah cukup sakit...
.
.hanya dengan melihat...
.....wajahmu...
Kalimat itu seolah menyayat hebat hati tzuyu, lagi dan lagi...
Tangis gadis itu pecah.
Ia meringkuk memeluk lututnya sambil menggigit jarinya untuk meredam suara tangisnya.Inikah harga yang harus di bayarnya untuk mencintai lelaki yang telah tiada di dunia ini?
Oppa...semua ini menyakitkan, Kenapa kau harus pergi....
Tokk...tokk..tok..
Pintu kamar tzuyu di ketuk dari luar."Tzuyu sayang, kau sudah bangun?" panggil eomma.
Tzuyu buru-buru menghapus air matanya dan merebahkan tubuhnya, berpura-pura masih tidur.
Cklkkk. Eomma membuka pintu kamar tzuyu sambil membawa segelas susu hangat.
Di lihatnya putri cantiknya itu masih terlelap. Ia meletakkan susu hangatnya diatas nakas dan mendekat keranjang putrinya.Tangan lembutnya membelai rambut tzuyu dengan hangat.
Seulas senyum penuh kasih sayang merekah di wajah ayu wanita itu."Eomma senang sekali kau tumbuh secepat dan secantik ini.." ucapnya pelan sembari merapikan helaian rambut tzuyu.
Tzuyu yang hanya berpura-pura tertidur tak bisa menahan sesak haru di dadanya. Belaian lembut eomma tak hanya seperti mengobati luka di hatinya, tapi juga mendorongnya untuk meluapkan kesedihannya. Ia sungguh ingin menangis di belai seperti ini. Tapi ia tak boleh, gadis itupun perlahan membuka matanya dan mencoba untuk tidak menangis tatkala dilihatnya wajah teduh eomma penuh senyum kasih sayang menyambutnya.
"Eomma?" tzuyu mengerjapkan matanya dan bangun dari rebahannya.
"Auhh..putriku sudah terjaga ya.." eomma membelai pipi tzuyu sedikit cemberut.
"Wajahmu seperti awan mendung saja, apa kau sakit sayang?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Nun Wangja
General Fiction[FICTION + FANFICTION] ________________________________________ "Ada seribu satu alasan mengapa seseorang melakukan kejahatan. tapi hanya ada satu alasan seseorang melakukan kebaikan..dan Aku tahu kau bukanlah orang jahat.." ~Jeon Jung-kook. _______...