Hurt me Again

6.1K 383 89
                                    

Chapter 2

Mark POV

aku terus memeluk gulingnya ketakutan dia terus terus menangis dan menangis mengingat kejadian itu. aku merasa hidupku sudah hancur dan tidak berharga.

"hiks apa salahku hiks hingga aku mengalami hal seperti ini hiks"

aku ingat ancamanya jika aku mengatakan kesemua orang maka video itu akan tersebar. bagaimana jika Jessica dan orangtuaku melihatnya. aku tak bisa melihat mereka kecewa karena aku.

Jessica Wang calling

aku mengangkat telepon itu dan aku bersikap seolah olah tidak terjadi apa apa

"Jess, ada apa...."

"Oppa aku tidak lihat kau berada dikuliah hari ini. apa oppa sakit? kenapa tidak bilang? aku kan bisa menemani oppa?"

"ahh tidak apa-apa jess aku hanya bangun kesiangan hehe"

tok tok tok

" mian jess ada tamu mau datang nanti aku telepon balik kamu"

aku tutup telepon dan membuka pintu apartemenku

DEGG

badanku gemetaran melihat siapa yang datang

"J J Jackson......"

aku mau menutup pintu tapi tertahan oleh tangannya.

"kenapa kau mau tutup sayang. aku merindukanmu"

dia masuk ke apartemenku dan dia memelukku secara paksa

" llepasss Jackson jeball..."

"kau milikku mark. hanya aku yang boleh memelukmu mencium mu menyentuhmu. takkan kuserahkan bahkan Jessica sekalipun."

dia menciumku bahkan bekas dan rasa sakit kemarin kemarin belum hilang dan dia mau tambah lagi.

"Hentikan Jackson hiks hiks ini sakit hiks hiks"

aku berusaha berontak tapi kenapa tenaganya kuat sekali seperti terikat dengan rantai

"Berhenti? maksudmu berhenti mengulur waktu? ternyata kau tidak sabaran juga sayang. baiklah aku turuti kemauanmu."

Mark POV end

Normal POV

Jessica merasa khawatir dengan kondisi mark yang tidak menelepon balik dirinya

"Oppa kenapa sih tidak telepon balik"

Jessica yang tidak sabaran pun menelepon dan terkejut siapa yang mengangkat teleponya

"Jackson Oppa kenapa oppa yang mengangkat telepon Mark Oppa?"

"tadi aku mendengar bahwa mark tidak masuk kuliah dan kebetulan apartemenya dekat dengan kantor oppa jadi oppa sekalian mampir untuk menjenguknya. oppa tidak mau calon adik ipar oppa ini kenapa kenapa nanti kamunya yang khawatir juga kan? mark sekarang sedang tidur sekarang jadi jangan khawatir oke"

"oke Oppa gomawo udah peduli sama mark oppa"

"udah malam kamu pulanglah mungkin oppa akan pulang malam lagi"

Jackson menutup telepon Jessica dan melihat mark sedang tertidur lebih tepatnya pingsan karena lagi lagi jackson menyentuhnya lagi. Jackson mengambil air hangat dan membasuh badannya serta memakaikanya pakaian ke mark.

"Aku pergi dulu sayang."

jackson mencium bibir mark sekilas dan menyelimutinya sebelum dia pergi ke apartemennya yang tanpa dia sadari mark mengetahui apa yang dia telah lakukan

"Jackson..... apa yang sebenarkan kau inginkan dariku?"

Normal POV end

Jessica POV

Aku merasa kenapa akhir akhir ini Mark Oppa menjadi sedikit berubah walaupun dia tetap menjemput dan mengantarku tapi kenapa dia selalu menolak ketika aku mengajaknya mampir kerumahku dengan alasan apapun padahal dia sering sekali mampir kerumahku serta Jackson Oppa lebih sering menanyakan tentang Mark Oppa secara detail dengan alasan untuk mempererat hubungan sebagai saudara ipar.

"mark oppa, kenapa oppa tidak pernah lagi kerumahku sejak Jackson oppa kembali dari hongkong?"

"tidak apa-apa, aku hanya merasa jika kita disana menganggu pekerjaan Jackson saja"

"menurut oppa, jackson oppa bagaimana?"

Aku melihat mark oppa menjatuhkan sendok yang dia makan dan mukanya pucat.

"mark oppa kenapa? Aku salah ngomong ya?"

"ah tidak Jess, tanganku licin. Menurutku Jackson itu namja yang baik, ramah sopan dan bussinessman yang hebat padahal aku lebih tua darinya tapi dia sudah mengemban tugas CEO seberat itu"

"aku juga sependapat, bagiku Jackson Oppa adalah namja yang paling kusayang dan berharga setelah Mark oppa. Aku kasihan sama Jackson Oppa yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya hingga dia tidak bisa memiliki pendamping. Semoga saja dia bisa menemukan cinta sejatinya yang bisa memcintai oppa apa adanya."

Mark oppa hanya menatapku kosong dan matanya berkaca kaca mendengarnya.

"Oppa, apa kau menangis?"

"ah aniyo aku hanya kelilipan Jess ehehe"

"oh iya Jackson Oppa sering menanyakan oppa loh, sepertinya jackson oppa setuju sekali oppa sama aku, jadi saat kita menikah kalian bisa akrab eheeehee"

"oh benarkah itu. Jess udah jam kuliah kita mulai ayo masuk kelas"

"oh iya ayo kita masuk kekelas oppa"

Mark pun masuk kekelas sambil melihat punggung Jessica dan berkata dalam hati

"Jessica... jika kau mengetahui kenyataan yang sebenarnya masihkah kau mau menerimaku?"

TBC


 (END) Apa Salahku Kepadamu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang