By : Jeon Jungkook
.
.
.
.
.
.
.
"Sedang apa kau disini?"Jung Mi sangat terkejut melihat kedatanganku, dia seperti menyembunyikan sesuatu dariku.
"Aishh! Kau mengagetkanku!" teriaknya
Kenapa dia selalu marah - marah? Aku duduk di kursi sebelahnya dan mengambil minuman Jung Mi, dia biasanya marah kalau aku mengambil minumannya, aku melihatnya, dia tersenyum sedari tadi, apa dia sudah gila sekarang?
"Ya! Apa kau baik - baik saja? Kau tidak sakitkan?"
Dia menatapku sinis dan langsung mengambil tasnya, dia benar - benar tidak bisa ditebak
"Ya! Kenapa kau salalu ada dimana - mana?" tanyanya
"Kenapa memangnya? Tidak boleh? Apa tempat ini punya nenek moyangmu?"
Aku terdiam sekarang dengan ucapanku, dia noonamu Jeon Jungkook, kau tidak boleh lupa itu, kita bersaudara.
"Ne, aku akan mengantarmu pulang"
Aku berjalan lebih awal, benar - benar memalukan, dalam seumur hidupku hal ini memalukan, aku lupa jika kita bersaudara.
..
Kring~
"Yeobeoseyo?"
"Aku Seoyon, 10 menit lagi aku sampai disana"
"Mwo?! Kenapa kau kesini?
Tut~~
Aishh! Untuk apa yeoja ini datang, aku terdiam dikamar dengan gelisah, bukan gelisah, tapi malas untuk keluar nantinya, yeoja itu selalu menggangguku dan Jung Mi selalu mendukung yeoja aneh itu untuk menggangguku, apa... Apa aku pura - pura tidur saja? Oke! Pura - pura tidur!
Tok! Tok! Tok!
"Kookie-ya? Kau didalam?"
Aku harap dia langsung keluar, kumohon padamu tuhan.
"Ya! Pabo-ya! Aku akan mengeluarkanmu!"
Aku membuka selimut yang menutupi wajahku tadi, itu Jung Mi, dan....
"Kejutan! Aku datang Kook-ah"
Aku menutup wajahku dengan selimut, aishh! Dia... Aku tidak suka hal ini, dimana Jung Mi membohongiku, aku kesal hal itu.
"Kook! Ada tamu, kau tidak boleh begitu!" teriak Jung Mi
"Aku ngantuk!"
Jung Mi menggoyang - goyangkan tubuhku, aishh! Kalau bukan karena dia, aku tidak akan mau melakukan hal ini
"Mwo! Mwo!"
Aku terdiam, dua yeoja itu tidak ada lagi, kemana mereka? Aku mengedarkan pandanganku, nihil, tidak ada orang di kamarku, apa aku berhalusinasi? Ah, mana mungkin, jelas - jelas Jung Mi menggoncang tubuhku tadi.
"Yak!"
"Ya! Kau mengejutkanku"
Aku terkejut Jung Mi keluar dari bawah tempat tidurku, aishh! Sebenarnya dia terlalu anak - anak jika dipanggil kakak, benar - benar.
"Kook, aku lapar" katanya sambil memegang perut
"Huh! Kau punya tangan?
"Punya"
"Punya kaki?"
"Punya"
"Punya otak? Ah! Tidak, pasti jawabannya bohong, jadi.."
"Ya! Aku punya otak!"
"TERUS KENAPA JIKA KAU LAPAR?!"
Jung Mi menjambak rambutku dengan cepat
"Dongsaeng sialan kau!"
Sialan! Kalau dia seorang namja, pasti sudahku pukul sampai titik darah penghabisan.
"Ya! Berhenti!" teriakku
Jung Mi berhenti, syukurlah, aku membenarkan bajuku, dia menatapku sebentar dan pergi begitu saja, dasar noona - noona tidak tau diuntung, punya dongsaeng tampan, pintar lagi, pantasnya di pelihara dengan baik.
...
Seoyon sedang membuatkanku makanan, semenjak bertengkar dengan Jung Mi tadi, aku tidak ada melihatnya lagi
"Kookie-ya, dimana kembaranmu itu? Dia tidak dirumah?" tanya Seoyon
"Molla"
Aku mengambil ponsel berniat untuk menghubunginya,
Tut~
"Mwo!"
Aishh!
"Ya! Kau tidak mau makan? Pulang..."
"Tidak usah! Aku bisa beli sendiri! Bye!"
Tit!
Ya! Apa apaan dia, menutup ponselnya seperti itu? Bahkan aku belum selesai bicara, aishh!
"Dimana dia?" tanya Seoyon lagi
"Aishh! Molla! Molla! Molla!"
Aku berdiri dan melangkahkan kaki ke luar rumah sementara Seoyon masih sibuk di dapur.
"Huh! Jangan sampai eomma tau, aku dan Jung Mi bertengkar" gumamku
"Jungkook-ssi?"
"Neo?"
.
.
.
.
.
.Update lagi~
Semoga suka :)
Jangan lupa kasi bintang ya :) atau comment gitu...Salam kecup dari Jungkook muahh~