By : Jeon Jung Mi
.
.
.
.
Hari ini aku pulang ke Seoul bersama Daniel oppa, aku merasa sedih sekaligus senang. Sedih meninggalkan oppaku dan senang bertemu dongsaengku."Oppa, apa kau punya kakak atau adik mungkin?"
Daniel oppa menganggukan kepala, dia menatapku dan mengacak rambutku.
"Kau adikku" ucapnya.
Aku tersenyum dan memeluk Daniel oppa.
....
Ding! Dong!
Aku sudah berada di depan rumah beberapa menit yang lalu, dan sepertinya tidak ada orang dirumah.
Jeglek!
"Oh!"
Aku terkejut melihat seseorang yang tampak asing, tidak mungkin dia adalah teman Jungkook, semua teman Jungkook adalah temanku juga.
"Kau siapa?" tanya yeoja itu.
"Aku? Aku tinggal disini, pantasnya aku bertanya padamu bukan?"
Yeoja itu tersenyum kecil dan menepuk pundakku.
"Kau masih sama seperti dulu" ucap yeoja itu sambil tersenyum miring.
Aku melihat yeoja itu dengan detail dari ujung rambut sampai ujung kaki. Dan dibenaku terlintas...
"Eun Tak?" gumamku.
"Benar! Itu aku" ucapnya dengan semangat.
Tanganku mengepal kuat dan menariknya keluar. Tanganku benar - benar ingin mencabik - cabik yeoja ini.
"Kau bodoh, sama seperti keluargamu! Ah, mungkin kakek akan memberikan hartanya padaku saja bukan padamu ataupun Jungkook sekalipun" ucap yeoja itu dan langsung pergi.
Aku masih menatap Eun Tak pergi. Kenapa aku harus bersaudara dengannya, meskipun sepupu itu membuatku kesal. Aku berjalan menuju dapur dan kulihat Jungkook duduk disana, sambil menunduk.
"Kook-ah, aku pulang" ucapku
Jungkook melihatku saja.
"Eoh, kau disini? Aku senang" ucap Jungkook dengan lemas.
Kenapa dengannya? Apa saja yang Eun Tak katakan tadi? Sehingga membuat Jungkook seperti ini.
"Jung Mi-ya, kau melihat yeoja itu tadi?" tanya Jungkook.
Aishh! Kau membangunkan singa Eun Tak!
"Ne, apa kau... Seperti ini karena dia? Hah! Gara - gara omongan seorang yeoja kau seperti ini? Ayolah! Kau pintar Kook-"
"Ya! Siapa bilang aku seperti ini karena yeoja murahan itu?" ucap Jungkook.
Aku terdiam masih melihat Jungkook.
"Aku hanya takut, jika Hyun Ji disakiti saat aku tidak ada disampingnya" ucap Jungkook.
Jungkook mendekatkan dirinya padaku, lantas ia memelukku, mencium puncak kepalaku. Kenapa jantungku berdetak lebih cepat? Apa memang benar, kalau aku menyukai Jungkook? Seperti perkataan kakek Han saat itu.
"Jungkook-ah, sepertinya aku mencintaimu" ucapku dalam batin.
...
Hari ini adalah hari libur, aku bangun lebih awal untuk menyiapkan makanan bersama eomma dan bibi Shin. Ku lihat eomma sedang sibuk memotong mentimun dan bibi Shin sedang mengaduk sesuatu.
"Ahjumma, apa yang bisa aku bantu?" tanyaku.
"Aishh! Nona sangat rajin, tapi sepertinya semua sudah beres" ucap bibi Shin.