Seperti janji yang daku katakeun, daku akan memberikan 2 part sekaaligus heheh...
Selamat membaca.....
By : Jeon Jung Mi
.
.
.Aku diam disini, iya, halte. Aku akan pulang ke rumah, mungkin tidak akan kembali lagi kemari. Semua akan berubah ketika aku sampai dirumahku yang sesungguhnya, mungkin orang - orang akan menghinaku setelah ini. Karena aku bukan orang yang berada lagi, seperti saat ini, tidak! Seperti 30 menit yang lalu, ketika aku keluar dari rumah itu. Margaku akan berubah... Bukan Jeon lagi mungkin. Aku kehilangan dongsaengku yang paling menyebalkan, kehilangan sahabat alienku, dan... Sonbae yang selalu datang dan pergi di hatiku. Semua itu tidak akan pernah ada lagi.
"Sedang apa kau disini?"
Aku terdiam, suara itu... Aku mengenalinya. Ku lihat orang yang tengah mengajakku berbicara.
"Aku? Hanya duduk.. Sambil menunggu bus, memang apalagi?"
"Kau bohong!"
"Ani"
"Pulanglah, Dongsaengmu sampai menangis darah dirumah"
"Tae.. Aku harus pergi... Aku juga memiliki orang tua disana" kataku pada Taehyung
"Kau... Juga memiliki dongsaeng disini, jadi kau tidak boleh kemana - mana" katanya.
Taehyung menarikku dengan kuat untuk masuk ke mobilnya. Ini sulit! Jika aku melihat Jungkook lagi... Aku tidak akan tega untuk pergi. Aku ingin pergi diam - diam agar orang - orang tidak dapat mencariku nantinya. Aku melihat Taehyung yang juga melihatku dengan tajam.
"Ya! Pabo! Dengar aku! Kau itu kenapa sih? Selalu membuatku khawatir? Kau tidak tau jika aku hampir tertabrak tadi? Hah! Ak tidak akan memaafkanmu jika kau pergi seperti itu lagi" kata Taehyung.
"Mian..."
"Mian? Hanya itu? Kau seharusnya tidak pergi! Bagaimana jika eomma dan appamu tau?! Mereka juga akan sedih! Kau tidak ingin membuat mereka sedihkan?!" ucap Taehyung
Diam, hanya itu yang bisa aku lakukan. Aku... Ingin pergi, mengunjungi orang tua asliku.
"Tenanglah..." kata Taehyung
"Hmm.. Aku mencobanya" ucapku
Sesampainya dirumah, tujuan utamaku adalah Jungkook. Tapi sedari tadi aku tidak dapat melihatnya, kemana dia?
"Jung Mi-ya..."
Aku melihat kebelakang, dugaanku benar, itu Jungkook, dia berjalan kearahku dan memelukku.
"Jangan pergi! Kenapa keras kepala sekali sih?!" kata Jungkook sambil menangis di pelukanku.
"Aku... Akan kembali, kau boleh ikut bertemu dengan orang tuaku"
Jungkook melepas pelukan dan tersenyum
"Jinjja? Aku boleh ikut?" tanyanya.
Aku hanya menjawab dengan anggukan kepala saja.
...
Keesokan harinya, kita (aku dan Jungkook) sudah dalam perjalanan ke Busan. Dalam perjalan Jungkook tidak henti - hentinya memperhatikanku. Kenapa dia seperti ini?
"Ya! Berhentilah memperhatikanku seperti itu! Kau membuatku takut"
"Takut kenapa? Takut kau jatuh cinta denganku?" katanya
Ya! Kenapa dengannya? Pantasnya aku tidak mengatakan kalau kita bukan saudara. Dia menjadi lebih menakutkan sekarang.
"Berhentilah menggodaku! Atau aku akan memeberi tahu Minho agar kau dipukuli!"
Dia hanya tertawa ringan, dan kembali menatapku. Jungkook menaruh kepalanya dipundakku dan dia menatapku.
"Kau cantik, tapi lebih cantik kau tidak menjadi noonaku" katanya
"Ya! Kau sudah punya kekasih! Dan dengar! Kita masih saudara mengerti!"
"Aku akan memutuskannya" ucap Jungkook santai.
"Mwo?!!"
"Ani, aku bercanda... Aku mencintainya, tapi lebih baik mencintaimu kan?" katanya
"Kook!"
Jungkook langsung tertawa keras, sampai seorang ahjumma menegurnya. Dasar Jeon Jungkook. Ku tatap keluar jendela, aku teringat dengan seseorang yang membuatku ingin bertemu orang tuaku.
"Apa kau senang? Hidup menjadi orang kaya sekarang, dan melupakan kehidupan aslimu. Kau sungguh menyedihkan!"
Aku terdiam, karena seseorang mengatakan hal itu padaku. Dan... Dari mana dia tau bahwa orang tuaku sekarang bukan orang tua asliku?
"Permisi, sebaiknya kau urusi saja urusanmu"
Dia tersenyum, dan... Saat dia membuka topi yang ia kenakan...
"O..opp..a?"
Hanbin oppa? Dia menatapku tajam dan menunduk setelah itu, dia menangis?
"Byul-ah, kembali lah" lirihnya.
Aku memeluknya, dan dia membalas pelukanku dengan erat. Dia adalah saudara kandungku. Dan nama asliku adalah Hanbyul.
"Oppa... Aku merindukanmu" ucapku
"Aku, merindukanmu" ucapnya juga.
Hanbin oppa melepaskan pelukan ini dan menatapku dalam.sesuatu ingin ia ucapkan, tapi tidak kunjung keluar dari mulutnya tersebut.
"Kau... Datanglah ke Busan, aku sangat sangat merindukanmu" katanya.
"Hanbin oppa.." gumamku.
Jungkook menghadapkan kepalaku ke arahnya, agar aku dapat melihatnya.
"Apa kau bilang? Hanbin oppa? Siapa itu? Pacar barumu? Kenapa kau tidak mengenalkannya padaku?" tanya Jungkook bertubi - tubi
"Ya! Menjauhlah!" kataku sambil mendorong Jungkook.
"Aishh! Apa masih lama? Apa keretanya tidak jalan - jalan? Apa keretanya mati?" ucap Jungkook lagi dan lagi
"Ya! Diam! Diam!" teriakku sambil memasukan roti ke mulut Jungkook.
"Gomawo noona... Rotinya enak"
"Aishh!"
....
Sesampainya di Busan, Hanbin oppa sudah menunggu untuk menjemput aku dan Jungkook. Hanbin oppa sudah terlihat dari saat aku turun dari kereta, karena dia sangat tampan (wkwkwk).
"Byul-ah!" teriak Hanbin oppa memanggilku.
Aku melambaikan tangan ke arahnya, dan tak lupa menarik tangan Jungkook.
"Aku kira kau datang sendiri" kata Hanbin oppa sambil tersenyum.
"Tidak mungkin aku membiarkannya pergi sendiri!" kata Jungkook ketus.
Aku menatap Jungkook tajam, kenapa mulutnya tidak pernah benar dimana - mana, padahal dia orang pintar.
"Apa dia pacarmu?"
What!!!!!
.
.
.
.-BUDAYAKAN VOMMENT-
Cinta Jungkook akan menyertai kalian #asekkkkkk