Selamat baca ;)
By : Park Jimin
.
.
.
.
.
Beberapa hari ini, Jung Mi terlihat mengkhawatirkanku. Saat aku mendiamkannya pun, gadis itu akan tetap mengoceh tidak jelas."Jimin-ah, aku punya pertanyaan" ucap Jung Mi sambil mengupas apel.
Aku terdiam, tapi aku mendengarkannya. Semua cara untuk melupakan gadis ini telah ku coba. Nyatanya hatiku tidak mau mengalah dan aku benci itu.
"Aku memiliki uang 7 ribu, dan aku berbelanja seribu. Berapa uang yang tersisa?" tanyanya.
Hah? Dia kira aku anak berusia 5 tahun? Tentu jawabannya 6 ribu, dasar!
"Jimin-ah~" rengek Jung Mi sambil menggoyangkan lenganku.
"6 ribu" jawaban yang singkat padat dan jelas di telinga.
Jung Mi tertawa terlebih dahulu, membuatku menatap gadis manis ini. Bahkan matanya sampai tak terlihat saat ini.
"Salah, jawabannya adalah seribu. Tidak ada uang pecahan 7 ribu Jimin-ah, kau bodoh sekali." ucap Jung Mi masih tertawa terbahak - bahak.
"Seharusnya kau tahu, aku bodoh karena siapa" ucapku membuat Jung Mi berhenti tertawa dan menatapku.
Bahkan Jung Mi menjadi terdiam setelah aku berkata itu.
"Ji-jimin-ah, kau ingin makan apa setelah ini?" tanya Jung Mi terdengar gugup di telinga.
Dia menungguku untuk berbicara? Sampai kapan dia aakan berdiri disana? Aishh!
"Ya! Aku bisa memesan sendiri, jadi jangab siksa dirimu seperti itu!" ucapku sedikit dingin kepada Jung Mi.
Mungkin gadis itu menyadarinya dan langsung pergi ke luar kamarku. Kenapa aku selalu bersalah setiap aku berbicara saat ini? Aku tidak suka seperti ini.
Jeglek!
Aku menatap ke arah pintu, Taehyung. Dia sudah berdiri di ambang pintu sambil membawa buah - buahan.
"Kau datang?" tanyaku.
Taehyung menepuk punggungku dan tersenyum.
"Kejar cintamu kawan! Kau sangat payah!" ucap Taehyung sambil berjalan menuju sofa dan duduk disana.
"Apa maksudmu? Kau bahkan tidak bisa mendapatkan cintanya, yang kenyataannya adalah teman sedari kecilmu." ucapku karena Taehyung selalu menasehatiku akhir - akhir ini.
"Cinta-ku pada Jung Mi hanya sebatas sahabat. Aku tau jika dia tidak akan membalas perasaanku" ucap Taehyung dengan lesu.
"Perjuangkan dia! Kau pasti bisa mendapatkan Jung Mi. Jika masih bisa berusaha, menyerah bukanlah pilihan. Dan menyerah bukan jalan terbaik jika kau masih bisa meraihnya" ucap Taehyung lagi dan lagi.
Aku tertegun mendengar kalimat mutiara teman alienku ini. Dia terkadang sangat serius sampai aku lupa bahwa dia bukanlah orang yang seserius ini.
"Wah! Sejak kapan kita sangat dekat seperti ini?" tanyaku padanya, dulu kita dekat hanya untuk pertandingan basket saja.
Dia tersenyum dan melangkah pergi begitu saja. Taehyung orang yang sulit ku tebak.
...
Beberapa menit yang lalu Jung Mi baru memasuki ruang inapku. Matanya membengkak seperti menangis, tapi dia tetap tersenyum dan mengupas apel yang baru ia bawa tadi.
"Aw!" pekik Jung Mi.
Aku terdiam, gadis itu juga terdiam.
"Hiks... Kau benar - benar berubah Jimin-ah" ucap Jung Mi sambil menghapus air matanya.
"Seharusnya kau tidak usah atau tidak pernah mencintaiku Jimin-ah, jika berakhir seperti ini yang membuatmu menjauh dariku" ucap Jung Mi sambil menangis.
Aku benar - benar tidak menyangka dia akan mengucapkan hal seperti itu.
"Jadi sekarang kau menyalahkan aku? Karena mencintaimu? Apa sebenarnya yang kau mau!!!" ucapku dengan keras dan kasar.
Mataku bahkan ikut mengeluarkan air mata. Aku tidak tau harus berkata apa saat ini. Tapi... Sungguh! Aku tidak berniat untuk melukai perasaan Jung Mi. Aku lebih baik mencintainya sendiri saat ini.
.
.
.
.
.Yaampun Jimin yang dulu kemana sih? Atau Jimin lagi dirasuki roh jahat? Tau ah gelap.
Jung Mi juga! Kalo udah punya Jungkook jangan baperin Jimin lagi napa, Jiminnya kasi aku aja heheh
Jangan lupa Vomment ya :)
Aku tunggu :***