25

347 34 5
                                    

By : Jeon Jung Mi
.
.
.
.
.

"Jung Mi-ya~"

Aku mencari sumber suara yang memanggilku.

"Oh, kau? Kenapa?" tanyaku pada pria yang berstatus sebagai adikku.

Dia berdiri disebelahku saat ini, dan tangannya mengambil tanganku dengan lembut.

Deg!

Deg!

Deg!

Jungkook mendekatkan wajahnya kearahku.

"Kook, kau baik - baik saja?" tanyaku sambil menjauhkan diri dari Jungkook.

Dia tersenyum dan memalingkan wajahnya.

"Jung Mi-ya, aku... Memiliki pertanyaan untukmu. Aku harap kau menjawabnya dengan jujur" ucap Jungkook.

Aku sedikit takut, bagaimana jika pertanyaan Jungkook aneh - aneh, dia sangat suka menjahiliku.

"K-katakan, aku... Aku akan menjawabnya sebisaku" kataku dengan sedikit gugup.

Jungkook menghadapkan tubuhku ke arahnya agar aku dapat melihatnya. Matanya seolah - olah berbicara juga padaku.

"Apakah kau mencintaiku?"

Apa?!

"Ya! Kau... Kau gila-" ucapanku terpotong oleh Jungkook.

"Apa sangat berdosa jika aku mencintaimu atau sebaliknya? jadi berapa banyak dosa yang sekarang ada pada diriku?" ucap Jungkook sambil tertawa kecil, bukan tertawa paksa yang aku dengar di akhir katanya.

Aku menatap Jungkook sebentar dan menjauhkan diri darinya.

"Aku kakakmu, kau adikku, cobalah mengerti Kook" ucapku pada Jungkook.

Jungkook menunduk.

"Jadi selama ini aku selalu mencintai seseorang? Tapi tidak saling mencintai? Betapa menyedihkannya aku" ucap Jungkook seperti tidak memiliki tenaga lagi.

Seketika Jungkook membalikan badannya dan pergi begitu saja tapi..

"Aku mencintaimu!" ucapku.

Detik itu pun Jungkook membalikan badannya dan melihatku.

"Apa?" tanyanya.

Aku tersenyum dan Jungkook berlari ke arahku dan memelukku

"Kenapa tidak mengatakannya tadi? Dasar sok jual mahal" ucap Jungkook

Aku hanya tersenyum, apa ini akan menjadi baik - baik saja setelah ini?

"Tapi aku memiliki satu permintaan, tolong bersikaplah seperti biasa di depan teman - teman yang lainnya."

Jungkook menganggukan kepala pelan dan mencium tepat di bibirku. Aku hanya memejamkan mata menikmati permainan Jungkook....

Ding!

Dong!

Kami melepas ciuman dan bertatapan.

"Eomma!!!" teriak kami bersamaan.

...

Keesokan harinya, aku pergi ke sekolah bersama Jungkook. Tangannya tidak pernah putus dari tanganku.

"Kook kau ingat dengan permintaanku? Bersikap biasalah saat ada teman - teman" ucapku.

Jungkook menghentikan langkahnya.

"Aishh! Aku tidak mau, aku ingin dekat denganmu se.la.lu" kata Jungkook.

Kesal, pantasnya aku tau jika dia tidak mau menurutiku.

"Jung Mi-ya!" teriak seseorang dari arah belakang.

Saat ingin menoleh, Jungkook memegang kepalaku agar aku tidak dapat menoleh.

"Apa! Kalau mau bertemu noonaku ini, harus melewatiku dulu" ucap Jungkook kekanak - kanakan.

"Apa?! Ya! Kenapa juga harus melewatimu dulu? Aku ingin berbicara dengan Jung Mi, jadi menyingkirlah!" ucap Taehyung, yang aku ketahui dari suaranya.

Aku menoleh kebelakang tapi Jungkook menghalanginya agar aku tidak bisa berbicara dengan Taehyung.

"Ya! Jeon Jungkook! Bisakah kau menyingkir?!!" ucap Taehyung yang kesal.

Aku hanya bisa menarik napas dalam dan mengeluarkannya pelan.

"Adikku!"

Aku menoleh kebelakang dan mendapati Jimin disana, aku langsung menarik Jimin pergi dan membiarkan Taehyung dan Jungkook disana.

Sekarang aku dan Jimin berada di kantin, mengisi perut yang kelaparan sedari tadi.

"Kenapa dengan Jungkook dan Taehyung?" tanya Jimin sambil mengambil kentang goreng.

"Mereka sangat kekanak - kanakan" kataku.

Terutama Si Kelinci Jeon.

"Benar, padahal mereka akan segera lulus. Kenapa masih seperti anak berumur 5 tahun" kata Jimin.

Dan kami tertawa.

"Bagaimana jika kita pergi malam ini?" tanya Jimin sambil menatapku.

Aku terdiam dan tersenyum kecil.

"Tentu saja-"

"Tidak!!" teriak seseorang sampai - sampai semua melihat ke sumber suara.

Jeon Jungkook.

Aku menutup wajahku dan melihat Jimin yang juga melihatku.

"Kami ada acara keluarga, jadi Jung Mi tidak bisa ikut bersamamu" kata Jungkook sambil menariku.

Diperjalanan ke kelas, Jungkook selalu mengoceh tidak jelas.

"Kook! Bisakah kau bersikap seperti biasa?"

"Bukankah ini sudah biasa? Aku selalu seperti ini dulu" ucap Jungkook.

Oh! Benar juga, aishh! Tapi ini berbeda.

"Kalau memang terlalu berat kenapa kau terima, pernyataanku kemarin?" tanya Jungkook.

Aku terdiam dan menatap Jungkook.

"Bukan seperti itu, tapi aku takut... Akan menyakiti hati orang lain nantinya"

"Itu bukan suatu alasan yang bisa kau pakai. Baiklah, aku akan bersikap seperti biasa." ucap Jungkook dan pergi.

Aku mengejar Jungkook dan berjalan menghadap Jungkook saat ini.

"Sayang" ucapku.

Jungkook tersenyum dan mencoba mengejarku.
.
.
.
.
.
Yah, udah pacaran aja nih berdua... Cinta Tae bertepuk sebelah tangan lagi.

Semoga lancar ya pacarannya :)

Jangan lupa vomment ya, Jungkook menunggu lo...

Jangan lupa vomment ya, Jungkook menunggu lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Brother SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang