27

344 24 5
                                    

Selamat baca :)

By : Jung Mi
.
.
.
.
Aku menunggu Jungkook sedari tadi tapi tak kunjung datang, eomma bahkan sudah tertidur.

"Aishh! Kemana anak ini?" ucapku sambil melihat jam yang menunjukkan pukul 11 malam.

Jeglek!

"Jungkook!" teriakku dan langsung berjalan ke arah pintu depan.

Ku lihat Jungkook tersenyum menatapku dan langsung memelukku.

"Kau bau Kook" ucapku bohong agar Jungkook melepas pelukannya.

"Kau seperti seorang istri sekarang, apa kau ingin cepat menikah denganku?" kata Jungkook.

Ku pukul lengan Jungkook, sedikit keras. Dia sangat suka menggodaku.

"Diam! Dan cepat mandi." ucapku langsung pergi menuju kamar.

Kring~

Aku melihat ponselku dan itu Jimin.

"Yeobeoseyo?"

"Ju...Ya! Kau.. Tau aku sang..at mencintai uhuk! Mu! Jung Mi-ya..."

"Jimin-ah, kau mabuk? Ya! Kau dimana? Katakan padaku!"

"Yeobeoseyo, Tuan Jimin sedang berada di Star Bar, dan dia sangat banyak-"

Aku langsung berlari keluar rumah dan mengendarai mobil menuju tempat Jimin berada.

...

Suara musik yang keras membuat kepalaku pusing saat ini, tapi aku harus tetap mencari Jimin.

"Permisi dimana Park Jimin?" tanyaku pada pelayan.

Dan dia menunjuk ke sebuah sofa yang berada disudut ruangan.

"Jimin-ah, kenapa bisa seperti ini?" ucapku terus menerus.

Jimin tersenyum dengan mata terpejam, dia sudah sangat mabuk kali ini.

"Jung Mi-ya, aku lelah..... Tolong pandang aku sebentar saja, sebelum aku mengakhiri perjuanganku ini" ucap Jimin.

Aku terdiam dan duduk disebelahnya.

"Ya! Kau... Sudah sangat mabuk, aku akan-"

Cup!

Jimin menciumku...

"Maafkan aku, aku telah banyak memberikanmu harapan Jimin-ah" ucapku

Jimin menghapus bekas ciumannya tadi dan menatapku.

"Bukan kau yang memberikanku harapan, tapi aku yang selalu ingin bersamamu Jung Mi-ya" ucap Jimin.

Aku benar - benar merasa bersalah padanya saat ini. Tapi dengan ini, Jimin tidak akan lagi memiliki perasaan padaku. Aku tidak ingin ia larut dalam perasaannya itu.

"Kau bisa pergi Jung Mi-ya" ucap Jimin dan kembali memejamkan matanya.

Aku harap ia akan baik - baik saja setelah ini.

...

Keesokan harinya, aku dan Jungkook datang kesekolah lebih pagi karena Jungkook harus mengikuti test olimpiadenya.

"Kau harus mendoakanku, aku akan membawakanmu piala kali ini" ucap Jungkook dengan senyuman.

Aku menganggukan kepala dan mengelus rambutnya.

"Fighting! Kookie-ya, kau pasti berhasil" ucapku.

Aku melambaikan tangan pada Jungkook yang sudah pergi meninggalkanku.

Brother SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang