Tangan lagi gatel pingin update, langsung aja dah....
Vomment dulu ya :) Selamat membaca....
By : Jeon Jung Mi . . . . Jungkook sudah berangkat satu jam yang lalu, Hanbin oppa duduk disebelahku dan menatapku.
"Byul-ah... Kau tau, saat kau dibawa ke Seoul oleh orang tua Jungkook. Aku menangis selama satu minggu." katanya.
"Oppa, aku menyesal... Hanya bisa membalas surat yang kau kirim padaku tanpa tau wajahmu oppa. Saat beberapa hari kemari kau menemuiku di Seoul, kau jauh lebih tampan dari pada difoto"
"Benarkah? Bagaimana dengan Jungkook, dia juga tampan bukan?" ucap Hanbin oppa.
"Hmm..."
Hanbin oppa menatapku curiga, tentu... Akhir - akhir ini kalau orang membahas Jungkook, pipiku langsun memerah. Aku tidak tau apa sebabnya, -_-
"Kau menyukainya?" ucap Hanbin oppa
"Mana mungkin! Dia dongsaengku"
Hanbin oppa tertawa dan memelukku.
"Sampai kapan kau disini?" tanya Hanbin oppa.
"Sampai aku puas bersamamu oppa"
"Bagaimana kalau kita pergi jalan - jalan?" tanya Hanbin oppa
"Kemana?"
"Hmm... Suatu tempat, kau pasti suka"
Aku hanya menganggukan kepala dan pergi ke kamar. Aku mencari baju yang pas untuk bepergian kali ini.
Tok! Tok! Tok!
"Ne?" teriakku
Aku membuka pintu dan menemukan Hanbin oppa berada didepanku. Dia tersenyum dan memberikan tas belanja padaku.
"Ini, aku membelinya untukmu" katanya sambil memberikanku tas tersebut.
"Oppa~"
"Wae? Pakailah, tapi maaf tidak semahal baju yang sering kau pakai" katanya
Aku langsung memeluknya.
"Kau oppa yang sangat istimewa untukku."
....
Disinilah aku bersama Hanbin oppa, sebuah taman yang terdapat bukit kecil di tengah taman tersebut.
"Kenapa kau mengajakku kemari?" tanyaku.
"Ingin saja" katanya.
"Oppa, apa eomma dan appa tidak pernah datang ke rumah lagi?" tanyaku dan dijawab hanya gelengan kepala.
"Mereka tidak peduli denganku... Biarkan saja! Aku juga tidak peduli dengan mereka" ucap Hanbin oppa dengan nada kecewa.
"Oppa, kenapa oppa tidak ikut saja bersamak ke Seoul. Dan hidup disana?"
"Kau pikir aku akan tidur dimana? Di rumahmu? Yang benar saja" katanya.
"Sepertinya itu ide yang bagus"
"Mwo? Ya! Orang tuamu pasti tidak mengijinkanku tinggal disana" ucapnya
"Aku akan menghubunginya sekarang"
Aku langsung menghubungi eomma, tapi tidak aktif, ku coba menghubungi appa.
Titt~
"Yeobeoseyo? Jung Mi-ya?"
"Appa, aku... Bertemu dengan oppaku"
"Mwo? Hanbin?"
"Ne, Hanbin oppa, aku menyuruhnya untuk tinggal dirumah, apa boleh?"
"Tentu! Dia juga anakku"
"Baiklah, beri tau eomma juga"
"Ne, appa ada pertemuan sekarang. Selamat bersenang - senang"
Aku menutup ponsel dan menatap Hanbin oppa yang tidak percaya djengan apa yang ia dengar.
"Gomawo, Jung Mi-ya" ucap Hanbin oppa
"Kau tidak boleh memanggilku Jung Mi, harus Hanbyul"
"Ne, Byul-ah"
Sudah satu jam aku berkeliling taman ini bersama Hanbin oppa, tapi tidak terasa bosan sedikitpun. Kalau aku mengajak Jungkook, belum satu jam pasti dia sudah merengek ingin pulang, dia tidak suka. Dia lebih suka mengunci diri di kamar bersama buku - buku tebal itu, yang kelihatannya Jungkook bukanlah orang yang kutu buku. Tapi karena cita - citanya sedari kecil ingin menjadi dokterlah penyebab Jungkook seperti itu.
"Apa kau sudah punya kekasih?" tanya Hanbin oppa sambil meminum cola yang ia beli tadi.
"Hmm... Ada seseorang yang berada di hatiku, kami sama - sama mencintai."
"Aku bertanya kau sudah punya kekasih atau belum, kenapa jawabannya bisa seperti itu?" ucapnya.
"Intinya?" lanjut Hanbin oppa
"Kami tidak tau apa hubungan kami"
. . . .
Jung Mi : aku bingung oppa.... Bingung!
Jungkook : udah lah mending ma akuhh...
Taehyung : diem ae, lu bocah baru kemaren minta pacaran
Min Ho : Jung Mi, aku padamu...:**
Jungkook : mending sama gue bocah kemarin malem, daripada sama luu alien kemarin malem hahah!
Jung Mi : pendusta kamu bang!
Taehyung : sebenarnya Jung Mi ngomong ma sapa sih?
Jungkook : auk ah gelap
Min Ho : suram
Taehyung :hmm..
Jung Mi : kalian semua.... JAHAT!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Author : IU cocokan jadi pacar kookie atau noonanya sih???
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
