Senja berlalu begitu saja memunculkan sang bulan bersama para bintangnya ,
Membantu sang malam menyinari jagat raya
Menemani kesunyian yang tak akan ada ujungnya .*****
~LUTTE~
Pagi ini seperti biasa Aldo sudah siap untuk berangkat ke sekolahnya ,
dan juga hari ini Aldo akan menagih janji Aurel kemarin karena sudah membuat harinya begitu sial .Dan benar saja setelah melalui pelajaran yang sangat membosankan hingga terasa seperti dongeng tidur itu, rasa lapar seolah tak tertahankan lagi, begitu bunyi bel terdengar di telinga masing masing murid ,seketika semuanya berhambur keluar untuk menuntaskan rasa lapar mereka.
Begitupun dengan Aldo yang langsung saja menghampiri meja cewek yang udah membuat dia sial kemaren .
" heh lo gue mau nagih janji lo yang kemaren, mana baju gue ? " Sambil menjulurkan tangannya meminta bajunya dikembalikan .
" Dan gue mau ditraktir makan sama Lo sekarang " tegas Aldo ,dengan gebrakan kecil di meja ."Woi !! , biasa aja kali lo, nggak usah pakek acara ngerusak meja juga ."tutur aurel kesal.
"Nih baju lo udah gue cuciin" sambil ngelempar sragam itu ke wajah aldo."Dasar lo " tunjuk Aldo .
"Kalau bukan cewek aja udah gue jadiin ikan penyet lo!! " kesal Aldo" Braakk !! " Aurel yang merasa geram seketika menggebrak meja .
" trus lo mau apa? " tanya Aurel dingin.Deg.!! Gebrakan itu mengagetkan Aldo
seketika seperti ada sengatan kecil tepat di dadanya ."Jangan kambuh sekarang.. akh.."
Kata Aldo dalam hati karna sakitnya mulai menyerang."Gue mau lo traktir gue sama temen gue nanti pulang sekolah di gradien cafe ." setelah mengatakan itu gue langsung pergi karena jantungnya kumat dan nggak elit banget kan kalo misal gue pingsan didepan cewek itu.
" dasar cowok belagu, maen minta ditraktir di kafe segala lagi " kesal Aurel saat melihat aldo langsung pergi begitu aja.
Aldo pov.
"Arrrgghhh, kenapa sih gue selemah ini .. akh.. "
Dua temen gue dateng dengan muka khawati ,gue tadi sempet nelpon mereka buat ngambil obat gue dikelas dan disinilah mereka di rooftop ditempat yang hanya gue sama temen gue yang tau.
"Lo kenapa lagi sih Al kok bisa kumat?" Tanya Rangga sambil ngasih obat ke gue .
"Hah.. gue tadi abis marah marah ma tuh cewek kemaren... akh... " jawab gue masih ngerasa sakit di dada gue.
"Udah lah Aldo nggak usah ditanya tanya dulu." timpal Rendy
Setelah beberapa menit obat itu mulai bekerja, gue udah baikan walau masih lemes .
"Sorry gue ngerepotin lo berdua " kata gue memecah keheningan , berusaha tersenyum agar mereka tak khawatir .
"Nggak usah minta maaf ini udah tugas kita sebagai sahabat lo Al, dan nggak usah ngerasa kalo lo ngerepotin kita." tutur Rangga merasa kasihan dengan sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUTTÉ (End)
Fiksi RemajaBerusaha bertahan dari hasil terburuk sekalipun. Obat yang paling ampuh untuk jantungku yang terus berdetak tak karuan itu adalah dirimu, hanya berada disampingmu saja jantungku terasa lebih baik, karna kamu adalah sumber kekuatanku ~ Aldo Brawijaya...