Bahagia yang terselip.

2.7K 148 19
                                    

Layaknya ayunan
Aku pernah terdiam ,lalu terombang ambing kemudian merasa bahagia.
Namun diriku lupa sebahagia apapun itu setiap ayunan akan ditinggalkan ,kemudian tenang dan hanya berteman sepi .

~LUTTE~

🍁🍁🍁

Satu Minggu telah berlalu ,banyak hal yang bahkan sulit untuk diterima namun ternyata takdir terlalu kejam bahkan untuk menikmati bahagia.

Tepatnya sore itu saat langit sepertinya juga merasakan apa yang Aldo rasa ,entah apa namun sejak sidang perceraian antara ayah dan ibunya berlangsung hingga saat ini , rasanya hatinya hancur .

Hari ini awan mendung menjadi saksi bisu kepedihannya ,biarlah sekarang ia menangis , merapalkan segala sumpah serapah untuk hidupnya ,untuk segala hal yang perlahan pergi dari hidupnya .

Hanya sekarang ,biarkan Aldo menangis dan merasa lelah ,untuk sekarang biarlah semesta ikut menikmati semua kepedihannya .

Hanya sekarang ,biarkan Aldo menangis dan merasa lelah ,untuk sekarang biarlah semesta ikut menikmati semua kepedihannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak apa hanya untuk sekarang ,namun esok tak akan seperti ini ,esoknya tak akan sama lagi . Entah akan berkawan dengan takdir ,atau ingin berpura pura bahagia , biarkan seperti itu ,berjalan dengan seadanya terlebih dahulu .

Keesokan paginya Aldo telah siap dengan seragam khas anak SMA , dengan kantung mata yang tak pernah bisa disembunyikan . Aldo tak pernah bisa tertidur dengan nyenyak seperti malam sebelumnya , entah apa namun selalu saja banyak pikiran yang memenuhi otaknya memaksanya terus terjaga semalaman .

Seperti tadi malam yang hanya bisa membuat Aldo tertidur selama tiga jam ,kemudian terjaga semalaman , memikirkan bagaimana semesta bisa sekejam itu terhadapnya ,mengapa takdir ternyata seburuk itu untuk hidupnya .

Dengan balutan seragam dan tentengan tas punggung yang sudah rapi , Aldo kemudian beranjak turun .

Rumahnya terasa lebih sepi sekarang , biasanya pagi hari seperti ini harum bau masakan ibunya sudah menguar kemana mana , atau suara ibunya yang membangunkan dirinya dengan lembut ,atau keributan yang dilakukan adiknya setiap pagi yang sibuk mencari sesuatu seperti karet kucir rambut yang tiba tiba saja bisa menghilang entah kemana .

Baru satu Minggu namun rasanya Aldo merasa hidup lebih buruk dari sebelumnya , setidaknya walaupun penuh kebohongan namun Aldo pernah merasa bahagia dan mendapat kehangatan dalam hidupnya .

Akhirnya sebelum kenangan manis itu semakin mencekik, Aldo memutuskan untuk melanjutkan langkahnya yang terhenti .

Mulai saat ini hidupnya hanya sebuah kepalsuan belaka ,tawanya hanya penghibur raga semata ,dan air mata adalah saksi bisunya yang paling nyata .

LUTTÉ (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang