Dua puluh Lima

17K 480 0
                                    


Special Teressa POV

Hari itu aku bertemu dengan Dane di jalan, ia mengajak ku untuk pergi ke café. Aku pun hanya bisa mengikutinya, lagi pula banyak yang ingin aku bicarakan dengannya, khususnya tentang kepergian ku saat itu.

Sesampainya di café, aku menceritakan semua kisahku kepadanya berharap ia bisa mengerti dan mengajakku kembali kepadanya. Aku tahu bahwa aku adalah cinta pertamanya yang tak mungkin dapat ia lupakan begitu saja. Setelah aku menceritakan semuanya, aku lihat ia begitu geram dengan keadaan. Akan tetapi, yang membuatku sangat terkejut adalah ketika ia mengatakan bahwa ia telah menikah, saat itu aku merasa ada ribuan jarum yang menusuk hati ku. Beberapa tahun aku menahan diriku untuk tidak bertemu dengan Dane dan sekarang ketika aku kembali, aku dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa Dane telah menikah.

Aku hanya bisa tersenyum dan memperlihatkan bahwa aku bahagia akan itu. Padahal semuanya hanyalah dusta. Apakah ada perempuan yang bahagia melihat orang yang dicintainya menikah dengan orang lain? Tidak ada bukan. Sepeninggal Dane dari café aku hanya bisa menangis di café, terserah orang mau melihatku ataupun membicarakan ku. Aku menyemangati diriku sendiri untuk bisa menerima kenyataan ini.

Keesokan harinya aku bersiap karena hari ini aku telah mempunyai janji dengan Dane untuk bertemu dengan istrinya. Namun, tanpa aku kira Dane malah menyuruhku untuk datang ke rumahnya untuk menjaga putrinya karena istrinya tiba-tiba pergi. Pertama kali aku melihat putrinya, aku langsung jatuh cinta padanya.

Bulan demi bulan berlalu, atas permintaan Dane aku tinggal serumah dengannya untuk membantunya menjaga Ayya. Awalnya ibu Dane yaitu Ny.Adiba menolak dengan tegas adanya aku yang akan mengurus Ayya, namun entah apa yang dilakukan Dane hingga beliau mengizinkan ku untuk mengurus cucunya itu.

Perasaanku pada Dane masih sama, yaitu aku mencintainya. Namun, aku bukanlah wanita kurang ajar yang memanfaatkan keadaan. Sudah beberapa kali Dane memintaku untuk menikah dengannya, namun selalu kutolak dengan halus. Aku yakin Syaqira pergi pasti ada alasannya seperti aku dulu yang pergi dari hidup Dane pun ada alasannya, dan satu hal yang kuyakini bahwa Syaqira pasti kembali. Selain karena alasan itu, aku tahu bahwa Dane memintaku untuk menikah dengannya bukan lagi karena ia mencintaiku seperti dulu. Ini hanyalah alasan agar aku bisa nyaman dengannya dan mengasuh putrinya. Sejak awal bertemu dengannya kembali aku tahu bahwa perasaan Dane padaku sudah semakin terkikis.

Setiap hari yang kulakukan hanyalah mengasuh Ayya di rumah. Bosan? Tentu saja tidak. Anak ini sangat menggemaskan, siapapun yang mengasuhnya pasti akan selalu merasakan kebahagiaan. Aku benar-benar menyayangi Ayya seperti aku ini ibu kandungnya. Entah apa jadinya bila nanti Syaqira kembali dan aku berpisah dengan anak ini.

***

Hari ini telah sembilan bulan lamanya Syaqira tidak pernah kembali. Aku merasa kasihan pada si kecil Ayya. Bagaimanapun sebentar lagi ia akan merayakan ulang tahun pertamanya tanpa kehadiran seorang ibu.

Tanpa kusangka hari ini Dane kembali memintaku untuk menikah dengannya. Aku melihat ada sebuah kelelahan dalam pancaran matanya. Ia pasti lelah dengan keadaan yang seperti mempermainkannya. Aku tidak bisa menjawabnya lagi, tiba-tiba lidahku kelu untuk sekedar mengungkapkan isi hatiku. Dane memelukku. Nyaman. Satu kata itulah yang aku rasakan, pelukannya masih sama seperti dulu pelukan yang aku sukai. Dane menjelaskan bahwa aku harus melakukan ini demi Ayya.

Aku tahu inilah kejujuran sebenarnya, bahwa Dane menikahi ku bukan karena ia mencintaiku tapi demi putrinya. Aku pun mengangguk pasrah dalam pelukannya. Walaupun aku tak tahu bagaimana jika nanti Syaqira kembali dan melihat kenyataan pahit ini. Ia pasti amat terluka apalagi ia belum mengetahui bahwa Dane mencintainya seperti yang sering Dane ceritakan padaku selama ini bahwa ia belum pernah menyatakan perasaannya pada Syaqira. Yang pasti, kami berdua akan sama-sama terluka.

Tiada yang lebih indah dari pada skenario yang kuasa, kita hanya perlu menjalaninya dan mendapatkan hasil apakah kita akan bahagia atau justru kita yang terluka. –Teressa




Malam minggu aku update yeayyyy... :D

makasih loh buat yang udah baca :)

Maaf banyak typo dan salah penulisan..


Tunggu part-part selanjutnya yaa.. :)



Boss In Love [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang