Hari ini adalah hari pernikahan antara Dane dengan Syaqira. Seperti rencana awal, mereka melangsungkan pernikahannya di Bandung. Atas permintaan dari Syaqira, mereka hanya mengundang kerabat, rekan bisnis, dan sahabat saja. Dane tidak mengundang orang-orang kantornya, karena Syaqira ingin tetap bekerja dan tidak ingin pernikahannya diketahui orang kantor.
Syaqira merasa bahagia atas pernikahannya. Mengapa ia bahagia? Karena tempo hari percakapannya dengan Dane yang menyatakan bahwa mereka akan mencoba berprilaku layaknya pasangan normal. Dan Dane benar-benar menepati janjinya. Ia begitu perhatian dengan Syaqira, layaknya pasangan yang saling mencintai.
Syaqira duduk di depan meja riasnya, ia begitu pangling melihat dirinya sendiri. Dengan balutan kebaya berwarna putih. Ia menunggu dengan harap-harap cemas.
Ceklek ... pintu dibuka.
"Sya, Alhamdulillah semuanya berjalan lancer. Dane telah mengucapkan ijab qabulnya dengan sekali tarikan napas," ujar ummi nya.
Syaqira tidak bisa apa-apa lagi, ia benar-benar kehilangan kata-kata. Dengan segera ia memeluk ummi nya dan menangis dalam pelukan ummi nya.
"Hiks ... Hiks ... Ummi kok bahagia banget sih?" tanya Syaqira.
"Ya ialah Sya. Anak Ummi udah nikah dengan orang baik, masa Ummi sedih," jawab ummi nya sambil menyeka air mata di sudut matanya tanpa diketahui Syaqira.
"Kan harusnya Ummi sedih gitu mau ditinggal Sya," ujar Syaqira.
"Dari dulu juga Ummi udah sering ditinggal kamu kok Sya," jawab ummi nya sambil terkekeh.
"Ah, Ummi ini kan beda," jawab Syaqira.
"Ekhem." Terdengar deheman dari arah pintu, dan Syaqira segera melepas pelukannya dan berganti memeluk sang abi.
"Loh, anak Abi kenapa? Nanti make up nya luntur loh," ujar Abinya sambil mengelus punggung Syaqira yang sedang menangis dalam pelukannya.
"Abi ..." gumam Syaqira.
"Sekarang kamu sudah jadi istri orang, dan tanggung jawab abi pun sudah berpindah pada suamimu. Syurga mu sekarang ada pada suami dan ingat jadi istri yang baik, yang nurut sama suami. Kamu harus mencontoh Ummi kamu," ucap abinya menasihati Syaqira.
Syaqira yang mendengar ucapannya abinya manggut-manggut dalam pelukan abi nya sambil tetap menitikan air mata.
"Udah, jangan nangis Aya. Lihat siapa yang ada dibelakang Abi," ucap abi nya.
Syaqira segera melepaskan pelukannya dan menghapus sisa air matanya. Ia segera menengokkan kepalanya ke belakang abinya. Dan disana sudah ada ibu dan ayahnya Dane, lebih tepatnya ibu dan ayah mertuanya. Di sana juga sudah ada Dane yang digandeng oleh adiknya Ashilla dan oleh adiknya Syaqira yaitu Keyla.
Syaqira segera menghampiri mereka dan mencium tangan ayah mertuanya, ayah mertuanya itu hanya mengelus kepala Syaqira. Lalu ia berpindah ke ibu mertuanya dan langsung disambut dengan pelukan hangat oleh ibu mertuanya.
"Ibu senang kamu jadi mantu ibu," ujar ibu mertuanya sambil berbisik.
Syaqira hanya bisa tersenyum.
"Suaminya dilupain," ujar Dane menggoda Syaqira.
Syaqira yang mendengarnya pun langsung salah tingkah. Ia tidak tahu sejak kapan Dane bersikap blak-blakan di depan banyak orang.
Syaqira pun menghampiri Dane dan langsung mencium tangannya. Tanpa disangka-sangka Dane mencium kening Syaqira dan itu membuat heboh kedua adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss In Love [Telah Terbit]
RomanceKetika pernikahan ini terjadi tanpa perkiraanku, aku mencoba untuk ikhlas. Tapi bagaimana jika perempuan lain masuk dalam hidupku, dan ikhlas tidak pernah hadir di hatiku? Mencintai itu adalah kata yang begitu menyakitkan namun tidak pernah membuatk...