Senior?
An original fiction by xxerorion
.
Kyeongjun menebak bahwa Fumi enggan datang.
Dilihat dari ekspresinya, Kyeongjun tahu kalau Fumi tak begitu senang berada di sana. Terpaksa karena status Kyeongjun sebagai senior ataukah gadis itu memang membencinya, entah yang mana. Ia sedikit ragu akan opsi kedua, omong-omong.
"Kalau kau tak mau, kenapa tak menolak, huh?"
Kyeongjun berdiri di samping pintu, menatap Fumi dari atas ke bawah sebelum akhirnya melangkah lebih dekat dengan gadis itu -yang duduk di sisi kasur ruang kesehatan.
"Bukan... bukan begitu, Sunbae. Aku ... hanya merasa tidak nyaman." Fumi menggigit bibirnya, mungkin karena gugup. "Di sini."
Kyeongjun mengangkat alis. "Boleh kutanya kenapa?"
Menunggu jawaban, tapi, tak satu pun kata yang terucap bibir gadis itu. Ia maju selangkah, membungkuk; menjajarkan kepala hingga maniknya terpaku pada sepasang iris hazel milik Fumi. Lalu sejenak bungkam.
"Hei, Nona Choosaku. Kalau kau membenciku atau tak nyaman dengan keberadaanku, sebaiknya kau katakan. Aku bisa menjauh."
Tak berkutik dalam jarak sejengkalnya dengan Kyeongjun juga tiap kata yang dituturkan, gadis itu menggeleng lemah.
Tok. Tok. Tok.
Belum sempat ia merespon, seseorang mengetuk.
"Kyeongjun? Aku membawa apa yang kau minta." Siswa itu masuk, menyerahkan kantong plastik yang entah berisi apa dan juga se-cup cokelat panas.
"Terima kasih, Jung."
Orang itu hanya mengangguk lantas pergi. Sedang Kyeongjun menyerahkan cup minuman panas itu pada Fumi.
"Itu ganti minuman pagi tadi. Dan... kaki yang kemarin terkilir, masih sakit?"
Fumi mengangguk ragu. "Lumayan. Rasanya tidak nyaman... saat bergerak."
Kyeongjun berlutut di depan Fumi, mengeluarkan perban elastis yang diberikan temannya baru saja.
"Jangan dilihat saja. Minum sebelum dingin, Fumi."
Beberapa saat, tak ada suara. Fumi mencoba menikmati cokelat panasnya sementara Kyeongjun fokus membalut kaki yang kemarin terkilir. Tidak perlu waktu terlalu lama dan ia sudah selesai dengan pekerjaannya.
"Nah. Ini tidak terlalu tebal, tidak akan terlihat kalau kau memakai kaus kaki. Setidaknya ini bisa meredam rasa sakit sehari ini. Jangan terlalu banyak bergerak, okay?"
Kyeongjun terkekeh saat mendapati Fumi hanya mengangguk patuh pada instruksi yang diberikan. Mungkin setelah ini ia akan senang jika Fumi lebih banyak bicara padanya.
"Terima kasih, Sunbae."
Dan Kyeongjun tak dapat menahan sudut bibirnya, untuk tidak menarik lengkung.
.fin
KAMU SEDANG MEMBACA
Fronting [Discontinued]
Teen FictionChoosaku Fumi, gadis dari Jepang, termasuk satu dari sekian orang yang mengagumi sosok Min Kyeongjun. Fumi awalnya tidak terpikir untuk mendekati Kyeongjun. Hanya saja ia terus-menerus ditempatkan oleh takdir pada ketidak-sengajaan bertemu dengan pe...