32

2.6K 115 3
                                    

Malam ini mood Kavi hancur karena chatnya hanya diread saja oleh Vita "emangnya chat gua koran apa cuma diread doang ahh tai"

Tiba-tiba ponsel Kavi bergetar disana sudah ada pesan dari Vita dan Aldo. Kavi langsung membalas pesan Aldo

Aldo Ronaldo : ke tempat balap kuy udah ada gua sama Leon

Kavi Alamsyah : yaudah gua otw

Kavi langsung memakai sepatu dan jaket ia tidak membalas pesan Vita karena ia sudah bilang ke Vita kalau ia mau balap seperti biasanya

Saat Kavi turun dari lantai dua ia tidak sengaja menemui Mamanya yang sedang menonton televisi diruang santai

"Kavi kamu mau kemana sudah malam nak" ucap Jenifer

"Aku mau main sama Aldo"

"Malam-malam seperti ini"

Kavi menganguk "iya, kaya gak pernah liat aku pergi main jam segini aja"

"Tapi kamu sudah bilang ke Vita kalau nanti malam Mama sama Papa kerumah Vita"

"Udah"

"Jangan pulang pagi-pagi ya sayang"

"Iya Ma" Pamit Kavi dan menuju garasi rumahnya ia mengeluarkan mobil kesayangannya dan meninggalkan halaman rumahnya dengan kecepatan diatas rata-rata

Sikap Kavi kepada kedua orangtuanya seperti biasanya selalu dingin. Kavi ingin seperti dulu saat kedua orangtuanya tidak sibuk dengan pekerjaannya masing-masing dan selalu memperhatikan dirinya tidak seperti sekarang kedua orangtuanya seperti acuh tidak acuh kepada dirinya dan membuat Kavi tidak betah berlama-lama didalam rumahnya sendiri

Sesampainya Kavi ditempat balapan yang sangat terpencil dari wilayah jakarta dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menuju tempat balapan tersebut

Kavi langsung memasuki area balap disana sudah ada Aldo dan Leon yang menunggunya dari tadi

"Tuh Kavi" tunjuk Leon

Aldo mencari-cari keberadaan Kavi yang dimaksud Leon "dimana?"

"Itu mobilnya deket mobil si robet" jelas Leon

Mobil Kavi langsung menuju keberadaan Aldo dan Leon yang sedang berdiri dodepan mobilnya masing-masing

"Sorry lama" ucap Kavi

"Selow aja Kav" seru Aldo

"Lawan gua siapa?"

"Noh robet perikitiw" tunjuk Leon

"Oh. Gak ada lawan yang lain apa selain dia?"

"Gak ada cuma dia doang yang sangup lawan lu Kav"

"Taruhannya berapa duit?"

"20 juta" jelas Aldo

"Mobil lu udah siapkan Kav?" Tanya Leon

"Udah"

"Yaudah gua yakin pasti lu bakalan menang lagi"

"Semoga"

"Yaudah gua ngecek-ngecek dulu mobil lu takut nanti pas balap lu kenapa-kenap lagi"

"Iya Le, Raisa gak lu ajak kesini?"

"Kalo Raisa gua ajak kesini yang ada dia jadi bahan taruhan ogah amat kasian anak orang masalahnya"

"Raisa siapa Kav?" Tanya Aldo

"Pacarnya Leon"

"Sejak kapan si botak punya pacar"

"Tau tanya orangnya aja langsung"

"Gak ah males"

"Yaudah kalo males mending diem"

"Lu kenapa si kayanya ngegas mulu kalo ngomong"

"Mood gua ancur"

"Emang gara-gara apa?"

"Selingkuhan gua hamil Do"

Aldo menjitak kepala Kavi " lu gak pake pelindung kali"

"Pake terus bocor"

"Terus selingkuhan lu gimana?"

"Gua mutilasi terus gua buang dirawa-rawa"

"Bego aturan lu kasih pemulung aja"

Leon hanya mengeleng-gelengkan kepala melihat tingkah teman-temannya yang begitu konyol

"Udah siap Kav mobilnya"

Kavi menunjukan ibu jarinya "Sip dah"

"Udah mau mulai Kav siap-siap masuk mobil sana" Seru Aldo

Kavi dan Robet sudah siap dalam mobilnya masing-masing dan seorang wanita cantik ditengah-tengah mobil Kavi dan Robet seperti balapan akan dimulai

"Siap semuanya. Satu, dua, tiga" teriak wanita tersebut

Mobil Kavi sudah melunjur dengan sangat cepat diatas rata-rata mobil Kavi didepan mobil Robet mereka melajukan mobilnya sangat cepat hampir saja mobil Robet menabrak mobil Kavi didepannya dengan cepat Robet langsung memperlambat mobilnya karena didepan sana ada tikungan yang sangat tajam kalau ia tidak hati-hati maka mobilnya akan menabrak pohon besar dipinggir area balap

Kavi masih terus menambah kecepatannya agar ia sampai digaris finis dengan cepat. beberapa meter lagi ia akan sampai digaris finis ia melihat kebelakang dengan kaca sepion mobilnya tidak ada tanda-tanda mobil Robet dibelakang mobilnya apaa mungkin mobil Robet sudah ketinggalan jauh dengan mobil Kavi

Dalam kehitungan lima mobil Kavi udah melewati garis finis dengan sangat sempurnanya. Semua pendukung Kavi bersorak gembira karena melihat Kavi menang seperti biasanya

"Udah gua bilangkan Kav pasti lu menang" Leon merangkul Kavi

"B aja"

"Yahh songongnya mulai nih anak"

"Yaudah gua cabut duluan"

"Hadiahnya Kav?"

"Lu atur aja Le"

"Okey sip"

"Yaudah gua duluan" pamit Kavi

Kavi meninggalkan area balap dengan kecepatan diatas rata-rata ia menuju kearah rumahnya untuk beristirahat karena ia sangat lelah habis balapan dengan Robet

KAVITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang