46

2.2K 48 4
                                    

Kavi mengantarkan Vita pulang kerumahnya seperti biasa tidak ada tingkah yang membuat Vita curiga kepada Kavi.

Vita keluar dari dalam mobil dan kaca mobil sedikit terbuka.

"Kamu gak mau main dulu sebentar saja" pinta Vita dengan memelas.

"Besok-besok iya sayang aku lagi buru-buru ada urusan penting" elak Kavi.

"Urusan apaa? Kamu tadi didalam mobil gak bilang kalo ada urusan penting sama aku"

"Tadi Leon kasih tau kalo perusahaannya ada masalah aku mau gak mau harus bantuin dia"

"Seriusan?"

"Iya sayang, aku gak bohong" tapi bohong deg ini juga demi kebaikan hubungan kita

"Yaudah deh, nanti kalau sudah sampai perusahaan Leon kasih tau aku kalo gak telpon inget itu baik-baik wahai Kavi putra Alamsyah"

"Iya sayang nanti aku telpon kamu,udah iya aku pergi dulu see you my little girl" ucap Kavi dengan mengedipkan sebelah matanya.

"Tumbenan romantis biasanya bleh ke kentut badak" ucap Vita dengan menuju kerumah karena tubuhnya sudah sangat lengket.

Barusan saja Vita ingin membuka kenop pintu tetapi sudah terbuka duluan oleh Mamahnya yang tersenyum manis kearahnya.

"Kamu udah pulang sayang?"

"Iya Mah, aku masuk duluan iya tubuh aku udah lengket bangsat"

"Kamu mulutnya gak baik ngomong sama Mama seperti itu belajar dari siapa heh!"

Vita menutup mulutnya dengan kedua tangannya"maksudnya Vita banget Mah tadi lidah Vita hilaf Mah"

"Yaudah lain kali jangan diulangi Mama gak pernah ngajarin kamu bicara seperti itu, mengerti!"

Vita mengangguk lemah "iya Mah, sekali lagi maaf iya Vita kekamar duluan"

Vita menuju tangga dan menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya dari tadi ia berbicara dalam hati dan merasa tidak enak kepada Mamahnya.

"Kenapa nih mulut lancang banget masalahnya itu emak gua diakan yang ngelahirin gua kalo gua dilepihin mah gak apa-apa lahh, lah ini dia ngelahirin gua menaruhkan hidup matinya cuma demi gua iya tuhan maafin Vita yang cantik dan baik hati ini"batinnya terus berbicara sampai-sampai ia tersandung karena terlalu focus membatin sampai Vita jatuh.

"Aduh" sambungnya "siapa si yang kasih nih tangga bikin gua jatuh aja"

"Tapi kalo gak ada tangga nanti gua kekamar gimana? Iya keles terbang pake sapu buset Leh uya cuma dirumah gua doang yang begitu" ngungam sampai Vita masuk kedalam kamarnya.

Diatas kasurnya ada sebuah kotak cantik yang berwarna pink membuat Vita penasaran.

"Padahal ulang tahun gua masih lama bener masa udah dapet kado"

Vita membuka kotak tersebut dan didalamnya ada sebuah gaun yang sangat bagus dan Vita memanggil Mamahnya.

"Mah"

"Mamah"

"Mah sini deh"

"Penting"

"Tolonglah"

"Please help me"

Teriak Vita dengan kencang mungkin tetangga sebelah denger kali tuh toaknya.

Sierra masuk kedalam kamar anaknya yang dari tadi memanggilnya.

"Ada apa sayang?"tanyanya.

"Ini gaun siapa?" Vita menunjukan harian itu kedepannya wajah Mamahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KAVITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang