Kavi sudah mengantar Leon dan Aldo tinggal ia mangantar Vita dan Raka
Kavi sudah masuk kedalam perumah rumah Vita dan tidak beberapa lama Kavi sudah masuk kedalam perkarangan rumah Vita
Kavi tidak membangunkann Vita yang sedang tidur nyenyak disampingnya malah Kavi membangunkan Raka yang tidur dibangku penumpang dibelakang
"Ka bangun woy" Kavi membangunkan Raka dengan menguncang-guncang tubuh Raka
Mata Raka terbuka dengan malas "apaan?ada gebetan gua?"
Kavi mengusap wajahnya dengan gusar "bangun udah sampe nih didepan rumah"
Raka turun dari mobil Kavi dan masuk kedalam rumahnya seperti orang linglung. Kavi mengeleng melihat Raka seperti orang tolol
Kavi membuka pintu penumpang dan mengendong Vita masuk kedalam rumah karena Kavi tidak tega kalau ia harus membangunkan Vita
Kavi menaiki anak tangga dan menuju kekamar Vita dia membuka pintu kamar Vita dengan tangan kirinya dengan susah payah Kavi membuka pintu kamar Vita dan akhirnya terbuka juga Kavi langsung masuk dan menaruh tubuh Vita ditempat tidur dan mengecup kening Vita mengelimuti tubuh Vita
Kavi meninggalkan kamar Vita dengan hati-hati takut kalau Vita bangun kalau mendengar suara menutup pintu yang begitu hati-hati
Kavi langsung menuruni anak tangga dan keluar dari rumah Vita ia langsung meninggalkan halaman rumah Vita dengan kecepatan di atad rata-rata
________________
Cahaya Matahari memasuki kedalam kamar Vita dan membuat mata Vita silau mau tidak mau Vita harus bangun dari tidurnya yang nyenyak
"Vita bangun Vit disuruh Mama pergi kepasar" teriak Raka dengan lantar membuat Vita mau tidak mau harus membuka matanya dan menghampiri Mamanya karena ia sudah berjanji kalau ia akan pergi kepasar bersama Mamanya
"Lima menit lagi bang" Vita malah menarik selimutnya sampai menutupi ujung kepalanya
"Gak ada lima menit-lima menit pokoknya harus bangun" Raka mengetuk pintu kamar Vita dengan sangat keras
Vita langsung bangun dari tempat tidurnya dengan nyawa yang belum begitu terkumpul dan membuatnya sempoyongan. Vita membuka pintunya dengan begitu tak bersemangat "jadi cowo mulutnya lemes banget"
"Lu gak cuci muka dulu de? Yakin mau langsung kepasar kaya gini masih bau iler?" Tanya Raka
Vita mengaruk kepalanya yang gatal "emangnya dipasar siapa yang mau liat gua? Palingan juga abang-abang tukang sayur sama tukang ikan"
"Kita kepasar modern bukan kepasar tradisional bego" Raka menoyor kepala Vita
Vita menguap dengan sangat lebar dan menuju kamar mandi untuk mencuci mukannya dan menyikat giginya
Raka dan Jenifer sudah berada didalam mobil sedang menunggu Vita yang ditunggu tidak datang-datang
"Pasti nih bocah tidur lagi" ucap Raka
"Yaudah kalau Vita tidur lagi kamu bangunin ya Ka" seru Jenifer
Raka baru ingin keluar dari dalam mobilnya tetapi Vita sudah datang dengan wajah yang segar tidak seperti tadi yang masih kusut
Vita masuk dalam mobil dan duduk disamping Jenifer
"Kemana aja si lu lama banget" protes Raka
Vita memutar bola matanya " ah banyak ngomong udah sekarang jalan aja" ujar Vita
Mobil Raka melaju dengan santai dan menuju kepasar modern yang biasa mereka kunjungi
Sesampainya mobil Raka didepan pasar modern yaitu pasar 88
Vita dan Jenifer keluar dari dalam mobil dan menuju kedalam pasar untuk membeli keperluan yang akan dimasak oleh mereka berdua karena nanti malam orangtua Kavi akan datang kerumahnya untuk makan malam bersama
Jenifer mengajak Vita untuk membeli ayam terlebih dahulu baru kemudian kelapak sayuran sedangkan Raka hanya menunggu diparkiran saja
"Dek kita kelapak ayam dulu ya" seru Jenifer
Vita hanya menganguk dan mengekori Jenifer mereka menuju lapak ayam yang tidak begitu jauh dari lapak sayuran
Vita menutupi hidungnya dengan tangan kanan karena bau dari ayam yang begitu menyangat bagi indra penciumannya
Jenifer hanya tersenyum melihat prilaku Vita yang merasa risih dengan bau-bau ayam
Mereka sudah sampai dilapak langganan Jenifer
"Bang ayam satu ekornya berapa?" Tanya Jenifer
"30 ribu Bu" jawab abang tukang ayam
"Ko malah naik lagi si Bang" keluh Jenifer
"Iya namanya juga orang jualan Bu" jelas abang tukang ayam
" 2 ekor aja deh Bang ayamnya" ucap Jenifer
Vita? Hanya melihat-lihat saja
"Yaudah tunggu bentar ya"
Jenifer hanya menganguk "Vita sini sayang" ucap Jenifer
"Gak mau ah Ma bau" keluh Vita
"Ya namanya juga pasar neng kalo mau wangimahh noh dimall" ucap Abang tukang ayam
"Ish, si Abang saya juga tau" seru Vita
"Nih Bu saya discon jadi 50 ribu aja sama langganan mahh"
Jenifer mengambil plastik hitam yang berisi ayam dari abang tukang ayam
Jenifer mengeluarkan uang sebenar 50 ribu yang diminta oleh abang-abang tadi
"Vita kamu bawa ini yah" Jenifer mengasih plastik yang berisi ayam kepada Vita
"Yaudah deh demi Kavi" Vita mengambil plastik yang berisi ayam
Sekarang mereka menuju lapak sayuran yang tidak begitu jauh dari lapak ayam
"Kita mau kemana lagi Ma?" Tanya Vita
"Kelapak sayuran" Jenifer menunjuk kedepan kelapak sayuran
Vita hanya ber-oh-ria
"Bang cabe sekilo yah" ucap Jenifer
"Siap bu"
"Ma itu apaa si?" Tunjuk Vita kearah daun salam yang tergantung
"Itu daun salam Vit" jelas Jenifer
"Oh daun salam berati daun bisa salam juga ya Ma"
"Bukan Vit emang namanya daun salam dari dulu"
"Emangnya daun salam buat apaa si Ma?"
"Buat masak sayang bukan buat kesalon"
Vita memutar bola matanya "aku juga tai kalo daun salam buat masak bukan buat kesalon"
"Kamu kalo ngomong yang sopan"
"Maksud aku tau Ma" jelas Vita
"Nih Bu 30 ribu" abang tukang sayur mengasih sebuah kantong plastik putih yang berisi cabe yang diminta oleh Jenifer "cuma cabe dong nih gak beli sayur-sayuran yang laen masih seger-seger nih"
"enggak bang makasih dirumah udahh ada sayur-sayuran" Jenifer mengasih uang kepada abang tukang sayur
"Ayo kita pulang" ucap Vita dengan mantap
"Ayo sayang" jawab Jenifer
Sebelum mereka keluar dari pasar Jenifer sudah menelpon Raka untuk menunggu didepan pintu utama pasar dan sesampainya mereka didepan pintu utama sudah berada mobil Raka sedang menunggu mereka untuk masuk kedalam mobil
KAMU SEDANG MEMBACA
KAVITA
Teen FictionKavi Putra Alamsyah Bad boy,sering ke clubing,sedikit ketus. emosian tapi engga pernah kasar dengan cwe menurut kavi kasar sama cwe itu banci. Wajah tampan tapi hati keibuan, yang terutama dari kavi yaitu setia dengan satu perempuan bukan dengan se...