35

2.8K 121 0
                                    

Kavi sudah mengantar Leon dan Aldo tinggal ia mangantar Vita dan Raka

Kavi sudah masuk kedalam perumah rumah Vita dan tidak beberapa lama Kavi sudah masuk kedalam perkarangan rumah Vita

Kavi tidak membangunkann Vita yang sedang tidur nyenyak disampingnya malah Kavi membangunkan Raka yang tidur dibangku penumpang dibelakang

"Ka bangun woy" Kavi membangunkan Raka dengan menguncang-guncang tubuh Raka

Mata Raka terbuka dengan malas "apaan?ada gebetan gua?"

Kavi mengusap wajahnya dengan gusar "bangun udah sampe nih didepan rumah"

Raka turun dari mobil Kavi dan masuk kedalam rumahnya seperti orang linglung. Kavi mengeleng melihat Raka seperti orang tolol

Kavi membuka pintu penumpang dan mengendong Vita masuk kedalam rumah karena Kavi tidak tega kalau ia harus membangunkan Vita

Kavi menaiki anak tangga dan menuju kekamar Vita dia membuka pintu kamar Vita dengan tangan kirinya dengan susah payah Kavi membuka pintu kamar Vita dan akhirnya terbuka juga Kavi langsung masuk dan menaruh tubuh Vita ditempat tidur dan mengecup kening Vita mengelimuti tubuh Vita

Kavi meninggalkan kamar Vita dengan hati-hati takut kalau Vita bangun kalau mendengar suara menutup pintu yang begitu hati-hati

Kavi langsung menuruni anak tangga dan keluar dari rumah Vita ia langsung meninggalkan halaman rumah Vita dengan kecepatan di atad rata-rata

________________

Cahaya Matahari memasuki kedalam kamar Vita dan membuat mata Vita silau mau tidak mau Vita harus bangun dari tidurnya yang nyenyak

"Vita bangun Vit disuruh Mama pergi kepasar" teriak Raka dengan lantar membuat Vita mau tidak mau harus membuka matanya dan menghampiri Mamanya karena ia sudah berjanji kalau ia akan pergi kepasar bersama Mamanya

"Lima menit lagi bang" Vita malah menarik selimutnya sampai menutupi ujung kepalanya

"Gak ada lima menit-lima menit pokoknya harus bangun" Raka mengetuk pintu kamar Vita dengan sangat keras

Vita langsung bangun dari tempat tidurnya dengan nyawa yang belum begitu terkumpul dan membuatnya sempoyongan. Vita membuka pintunya dengan begitu tak bersemangat "jadi cowo mulutnya lemes banget"

"Lu gak cuci muka dulu de? Yakin mau langsung kepasar kaya gini masih bau iler?" Tanya Raka

Vita mengaruk kepalanya yang gatal "emangnya dipasar siapa yang mau liat gua? Palingan juga abang-abang tukang sayur sama tukang ikan"

"Kita kepasar modern bukan kepasar tradisional bego" Raka menoyor kepala Vita

Vita menguap dengan sangat lebar dan menuju kamar mandi untuk mencuci mukannya dan menyikat giginya

Raka dan Jenifer sudah berada didalam mobil sedang menunggu Vita yang ditunggu tidak datang-datang

"Pasti nih bocah tidur lagi" ucap Raka

"Yaudah kalau Vita tidur lagi kamu bangunin ya Ka" seru Jenifer

Raka baru ingin keluar dari dalam mobilnya tetapi Vita sudah datang dengan wajah yang segar tidak seperti tadi yang masih kusut

Vita masuk dalam mobil dan duduk disamping Jenifer

"Kemana aja si lu lama banget" protes Raka

Vita memutar bola matanya " ah banyak ngomong udah sekarang jalan aja" ujar Vita

Mobil Raka melaju dengan santai dan menuju kepasar modern yang biasa mereka kunjungi

Sesampainya mobil Raka didepan pasar modern yaitu pasar 88

Vita dan Jenifer keluar dari dalam mobil dan menuju kedalam pasar untuk membeli keperluan yang akan dimasak oleh mereka berdua karena nanti malam orangtua Kavi akan datang kerumahnya untuk makan malam bersama

Jenifer mengajak Vita untuk membeli ayam terlebih dahulu baru kemudian kelapak sayuran sedangkan Raka hanya menunggu diparkiran saja

"Dek kita kelapak  ayam dulu ya" seru Jenifer

Vita hanya menganguk dan mengekori Jenifer mereka menuju lapak ayam yang tidak begitu jauh dari lapak sayuran

Vita menutupi hidungnya dengan tangan kanan karena bau dari ayam yang begitu menyangat bagi indra penciumannya

Jenifer hanya tersenyum melihat prilaku Vita yang merasa risih dengan bau-bau ayam

Mereka sudah sampai dilapak langganan Jenifer

"Bang ayam satu ekornya berapa?" Tanya Jenifer

"30 ribu Bu" jawab abang tukang ayam

"Ko malah naik lagi si Bang" keluh Jenifer

"Iya namanya juga orang jualan Bu" jelas abang tukang ayam

" 2 ekor aja deh Bang ayamnya" ucap Jenifer

Vita? Hanya melihat-lihat saja

"Yaudah tunggu bentar ya"

Jenifer hanya menganguk "Vita sini sayang" ucap Jenifer

"Gak mau ah Ma bau" keluh Vita

"Ya namanya juga pasar neng kalo mau wangimahh noh dimall" ucap Abang tukang ayam

"Ish, si Abang saya juga tau" seru Vita

"Nih Bu saya discon jadi 50 ribu aja sama langganan mahh"

Jenifer mengambil plastik hitam yang berisi ayam dari abang tukang ayam

Jenifer mengeluarkan uang sebenar 50 ribu yang diminta oleh abang-abang tadi

"Vita kamu bawa ini yah" Jenifer mengasih plastik yang berisi ayam kepada Vita

"Yaudah deh demi Kavi" Vita mengambil plastik yang berisi ayam

Sekarang mereka menuju lapak sayuran yang tidak begitu jauh dari lapak ayam

"Kita mau kemana lagi Ma?" Tanya Vita

"Kelapak sayuran" Jenifer menunjuk kedepan kelapak sayuran

Vita hanya ber-oh-ria

"Bang cabe sekilo yah" ucap Jenifer

"Siap bu"

"Ma itu apaa si?" Tunjuk Vita kearah daun salam yang tergantung

"Itu daun salam Vit" jelas Jenifer

"Oh daun salam berati daun bisa salam juga ya Ma"

"Bukan Vit emang namanya daun salam dari dulu"

"Emangnya daun salam buat apaa si Ma?"

"Buat masak sayang bukan buat kesalon"

Vita memutar bola matanya "aku juga tai kalo daun salam buat masak bukan buat kesalon"

"Kamu kalo ngomong yang sopan"

"Maksud aku tau Ma" jelas Vita

"Nih Bu 30 ribu" abang tukang sayur mengasih sebuah kantong plastik putih yang berisi cabe yang diminta oleh Jenifer "cuma cabe dong nih gak beli sayur-sayuran yang laen masih seger-seger nih"

"enggak bang makasih dirumah udahh ada sayur-sayuran" Jenifer mengasih uang kepada abang tukang sayur

"Ayo kita pulang" ucap Vita dengan mantap

"Ayo sayang" jawab Jenifer

Sebelum mereka keluar dari pasar Jenifer sudah menelpon Raka untuk menunggu didepan pintu utama pasar dan sesampainya mereka didepan pintu utama sudah berada mobil Raka sedang menunggu mereka untuk masuk kedalam mobil

KAVITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang