40

2.9K 133 4
                                    

Malam ini Kavi sudah dirumah Vita rencananya ia akan mengantar Raka bertemu dengan sepupunya Raisa

Kavi sedang duduk disofa berdua dengan Vita

"Malam ini ko lu gak dekilan Vit" ucap Kavi

"Gua cantik salah gua dekil salah heran salah mulu" jawab Vita kesal

Kavi mengecup bibir Vita "lu kalo marah cantik deh sini peluk"

Vita menghindar ia tidak mau dipeluk oleh Kavi "ceritanya ngambek nih iya"

Vita menganguk" kamu tau berbedaan kamu sama Monyet?" Tanya Kavi

"Apa emang?"

"Sama-sama dekil" jawab Kavi asal dan membuat Vita semakin kesal kepadanya

"Najis gak sudi gua disama-samain sama monyet"

"Yaudah makannya peluk dulu" Kavi memeluk Vita dengan sangat erat dan ia selalu menciumi pipi Vita

"Pipi gua jangan digigit" teriak Vita histeris

"Yah udah terlanjur digigit gimana dong?"

"Jahat"

"Jahatan juga Abang kamu"

"Kenapa bawa-bawa jin tomang"

"Gara-gara dia kita gak bisa tunangan habis tunangan kita nikah terus malamnya kita ena-enaan punya anak betapa bahagianya hidup ini"

"Kita buang aja yuk si jin tomang"

"Buang kemana?sungai?laut?kali?jalan tol?pingiran gorong-gorong?"

"Bukan kita buang dipembuangah sampah aja"

"Jangan kita mutilasi terus dagingnya kita kasih ke anjing aja"

"Iya boleh juga tuh nanti kita kasih ke anjing tetangga si Gerry"

"Gerry nama Bapak lu bego"

"Emang nama tuh anjing si Gerry pertamanya gua juga kesel masa nama Bapak negara dipake sama anjing tetangga yang galak banget"

"Ko Raka lama banget ya keluar dari kamar"

"Emangnya mau kemana ikut"

"Gak boleh diurusan cowok"

"Mau jalan sama cewek ya?"

Kavi menganguk ia tidak pernah bohong kepada Vita walaupun itu sangat menyakiti hati Vita dan mata Vita berkaca-kaca "jadi lu mau jalan sama cewek gitu jahat banget lu"

"Bukan sayang tapi Raka sama sepupunya Raisa bukan aku"

"Lahh bohong aja"

"Serius aku gak pernah bohong sama kamu sedikitpun" jelas Kavi

"Kalo emang gak bohong gua harus ikut sama kalian"

"Yaudah tapi jangan bilang-bilang sama Raka" jawab Kavi pasrah

"Gua denger woy" teriak Raka diambang tangga

Vita memutar kepalanya "bodo amat kalo lu gak denger berati lu budeg"

"Sial kenapa gua punya Adek judes bener sama Abangnya nanti dosa lu" balas Raka

"Gara-gara lu gua gak jadi tunagan sama Kavi"

"lahh bodo amat gua sebagai Abang gak mau yang namanya didahuluin sama anak onta"

"Udahh woyy berantem mulu kaya debat DPR aja" seru Kavi

"Ayo Kav kita berangkat tadi Raisa ngeline gua katanya sepupunya udah dateng"

Kavi langsung berdiri dan diikuti oleh Vita mereka menuju kemobil Kavi sedangkan Raka ditinggal gitu aja

"Woy tungguin gua sial" Raka mengejar Kavi yang sedang membukakan pintu untuk Vita

"Dia ko ikut si Kav nanti rencana kita ancur kalo bawa dia"

"Gua yang nyuruh dia ikut gua gak mau jadi nyamuk disaat lu sama sepupunya Raisa" sambungnya "cepetan masuk nanti keburu malam"

Raka menganguk dalam masuk kedalan mobil dan sesampainya Mereka dicafe Raka langsung turun dari mejunu mejanya yang sudah ia pesan kemarin

"Emangnya si jin tomang pacaran sama sepupunya Raisa Kav?" Tanya Vita yang begitu penasaran

"Entah ayo masuk kedalam apaa mau berdiri disini" ajak kavi

"Kedalam lahh males amat gua berdiri disini kaya orang bego"

"Cewek tuh kalo ngomong yang halus bukannya kasar siapa si yang ngajarin?"

Vita menunduk ia sangat malu untuk bertatap muka dengan Kavi "udah jangan diulangin lagi yah. Ayo masuk" Kavi mengandeng tangan Vita dan menuju meja didepan Raka

Disana Raka sedang berbicara dengan seorang wanita sepertinya mereka sudah saling kenal Vita yang melihat wanita yang sedang berbicara dengan Raka seperti ia kenal tapi siapa namanya ia lupa

"Kaya pernah kenal deh" ucap Vita

"Siapa?"

Vita menunjuk Wanita yang sedang tertawa bersama Raka "oh itu sepupunya Raisa sayang" Kavi mengelus rambut Vita

Wanita yang tadi Vita bicarakan dia menoleh kearah Vita "itu Vita bukan si" tanyanya kepada Raka

Raka menganguk "kenapa emangnya?"

"Gak apa-apa dia tambah cantik ya udah lama gak ketemu sama Vita cuma pasitu doang yang nganterin kamu ke Jepang aku ketemunya sekarang dia udah besar ya"

"Siapa dulu Abangnya makannya dia cantik"

"Yehh dari dulu sampai sekarang kamu tuh kepedean banget"

"Ah yang bohong kali"

"Serius ih"

Vita yang memperhatikan gerak-gerik Wanita yang berbicara dengan Raka sepertinya dulu ia sangat kenal kenapa sekarang ia lupa. Vita masih berusaha mengingat siapa wanita yang sedang berbicara dengan Raka

"Lagi mikirin apaan si?" Tanya Kavi

"Itu yang lagi ngomong sama si jin tomang"

"Dia sepupunya Raisa sayang tadikan aku udah bilang"

"Kaya pernah kenal"

"Apaa aja kaya pernah kenal"

"Serius kaya pernah kenal Kav"

"Kalo kenal kenapa gak dia gak ngapa kamu?"

"Gak tau ah bingung"

"Yaudah kalo bingung mahh pegangan takut jatuh"

"Kamu tau tai ayam gak?"

Kavi menganguk "siapa yang gak tau tai ayam Vit anak kecil juga tau"

"Nah sama kaya muka kamu yang ngeselin terus so kegantengan pula"

"Emang dasarnya dari sana udah ganteng"

"Tolong ngaca dulu Mas sebelum ngomong"

"Maaf-maaf aja nih Mba itu congor biasa aja dong"

"Ko Mas ngeselin si"

"Mba duluan yang mulai"

"Tau amat mending ngomong sama piring ketauan"

"Yaudah tuh ngomong sama piring sampe bibir lu dower"


Gak tau gua nulis apaan mungkin bahasa alien

Sorry typo atau kurang dimengerti

Strohimah🐶

KAVITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang