43

3.4K 124 0
                                    

Malam ini malam pertunangannya Raka dan Risa yang dinanti-nanti oleh Raka dari dahulu

"Vit gua udah ganteng belum?" Tanya Raka sambil membenarkan jasnya

"Udah" sambungnya "gua ke Kavi dulu ya"

"Yaudah gih sono"

"Selow ae lahh"

"Gua gak ngegas"

Vita langsung meninggalkan Raka yang sedang meminum minuman yang disediakan untuk tamu yang datang

Disana Kavi sedang berbicara dengan Leon dan Aldo yang diundang oleh Raka Aldo jauh-jauh dari Kanada datang kesini untuk datang dipertunagannya Raka its Aldo tidak sendirian dia membawa pasangan seorang wanita yang berkulit putih dan berparas cantik sedangkan Leon sudah putus dengan Raisa karena Leon ketahuan jalan dengan mantannya yang sering memuaskannya diclub

Vita menghampiri mereka yang sedang ketawa-ketiwi dasar cobet-cobet

"Kav" panggil Vita

"Apaa sayang" balas Kavi dengan lembut

"Gua boleh muntah gak disini" tanya Leon

"Lu kenapa Le lagi hamil?"

"Sialan lu gua cowok Kav bukan cewek"

"Kirain aja lu hamil siapa yang tau allahualam itumahh"

"Vit cowok lu tuh mulut lemes banget" adu Leon

"Mulut-mulut dia Le jadi suka-suka dialahh" jawab Vita

"Anjing gak ceweknya gak cowoknya sama-sama sialan"

"Mampus lu" balas Kavi

"Cewek lu kenapa Do diem aja dari tadi gagu kali?" Tanya Vita

"Dia gak ngerti kita ngomong apaan bego" balas Aldo

"Oh, itu dia putih amat kaya mayat idup"

"Bilang bae lu iri sama cewek gua Vit"

"Gua iri sama matanya doang yang kebiru-biruan"

"Entar gua congkel Vit buat lu apaa si yang gak buat doi tersayang" jawab Kavi

"Sembarangan aja lu kalo ngomong"protes Aldo kesal

Acara pertunagan Raka dan Risa berjalan dengan lanjar tidak ada halangan sama sekali. Bulan depan giliran pertunagan Kavi dan Vita yang mereka nanti-nantikan sudah lama akhirnya mereka bertunangan juga yang kemarin-kemarin ditunda gara-gara Raka tidak mau didahului oleh Vita

"Vitaa" panggil Kavi

"Hmmm" Vita sangat lelah

"Cape ya sini aku pijitin"

"Gak usah Kav ini cuma kecapean aja besok juga udah sembuh"

"Gak apa-apa sini aku pijitin"

"Serius kamu gak cape kalo pijitin aku"

"Gak sayang"

Kavi langsung memijit Vita dengan pelan-pelan "sakit gak Vit?"

"Enggak malah enak"

Kavi melanjutkan memijit pundak Vita dan membuat Vita ingin tertidur

"Udah Kav nanti kamu cape"

"Aku gak cape sayang"

"Udah ah Kav aku udahh enakan"

"Serius?"

"Iya sayang"

"Kamu duduk disini" Kavi menupuk pahanya dan Vita duduk dipangkuannya Kavi

Kavi memeluk pingang Vita "kamu risih gak si Vit?"

"Risih kenapa?"

"Pake gaun yang ribet kaya gini nanti pas kita tunangan aku beliin gaun yang simple aja tapi kesannya mewah warna pink baguskan"

"Seterah kamu kalau gaun yang kamu beliin pasti bagus Kav"

"Yaudah nanti aku beliin gaun yang bagus buat kamu"

"Iya sayang"

Vita berdiri dari pangkuan Kavi "kenapa?"

"Aku haus Kav mau minum"

"Yaudah kamu duduk disini aja biar aku aja yang ngambilin minuman buat kamu"

"Yaudah iya"

Kavi mengambilakan minuman untuk Vita yang tidak jauh dari mereka duduk "ini minumannya" kasih Kavi

"Makasih sayang"

Kavi mengecup bibir Vita dan mencium keningnya dan membuat pipi Vita merah merona seperti buah tomat

"Alerginya kabuh lagi Vit?"

"Siapa yang alergi Kav"

"Itu pipi kamu merah pasti alerginya kambuh lagi emangnya kamu gak minum obatnya"

"gua malu bego ah lu gak peka banget"

"Udah aku bilang kalo aku bukan putri malu yang selalu peka dengan kode-kode yang kamu berikan"

"Terus aku harus gimana Kav?"

"Ya kamu bilang aja dari pada kode-kode gak jelas kaya gitu"

"Kalo langsung bilang malu Kav"

"Malu kenapa sama tungannya sendiri"

"Iya malu aja emangnya kaya kamu malu-maluin"

"Kalo aku malu-maluin kepada kamu suka sama aku"

"Itu karena terpaksa Kav"

"Oh selama ini kamu sayang sama aku terpaksa gitu"

"Iya terpaksa gak bisa nolak kalo kamu jodoh aku"

"Krik krik krik"

"Dish alah lu mahh guakan lagi mau romantis-romantisan"

"aku bukan cowok romantis kaya flim koreo"

"Terus kamu kaya apaa Doraemon gitu"

"Kaya Doraemon juga gak apa-apa yang penting kamu seneng"

"Kalo kamu kaya Doraemon kamu harua gendut Kav bukan kaya roti bosek gitu bentuknya"

"Aku gak bisa gendut"

"Minum obat"

"Obat apaan perkasa itumahh nanti Vit kalo kita udah sah"

"Ah lu mahh mikirnya kejauhan"

"Kalo mikitnya pendek aku bego"

"Seterah"

Kavi mengecup bibir Vita sekali dan mengantarkannya pulang karena Kavi tidak tega melihat kekasihnya kecapean ia tidak mau Vita jatuh sakit

KAVITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang