45

1.1K 42 1
                                    

"lama banget si cuma beli martabak doang"

Kavi mengelus rambut Vita "mungkin ngantri atau dijalan macet sabar sayang"

"Kan naek motor bukan mobil"

"Iya sayang tapikan walaupun mas-masnya naik motor pasti dia harus nyelap-nyelip juga"

"Itu namanya gak konsisten dengan yang ada diaplikasikan"

"Kamu tahu sendiri Jakarta selalu macet banget"

"Sama aja dia gak konsisten"

Kavi tersenyum tipis melihat kekasihnya yang tidak sabaran ini.

"Nunggu tuh gak enak" keluh Vita dengan wajah kesalnya

"Sabar sayang" jawab Kavi dengan sangat lembut

Smartphone Kavi berbunyi menandakan ada yang menelponnya dan ia langsung menggeser warna hijau yang ada di Smartphonenya.

"Halo"

"Nanti malam gua gak bisa datang" jawab seseorang disebrang sana

"Kenapa? Perusahaan lu bangkrut Hah?!"

"Perut Salsa sakit lagi Kav"

"Iya lu bawa kedokterlahh, gua gak mau pokoknya lu harus dateng" jawab Kavi dengan nada kesal karena nanti malam adalah malam yang bersejarah dalam hidupnya

"Udah Kav tanpa lu suruh juga gua udah bawa kedokter emangnya gua sebegitu itu apaa, gua juga mau dateng diacara lu sama adek gua tapi keadaan Salsa yang gak sehat"

"Lu ko gitu si Rak sama gua dulu pas lu kawin gua ada sama Vita sedang lu, kalo lu gak dateng sumpah gua kecewa apaa lagi Vita"

"Iya gua tau Kav ini gua lagi usahakan agar dateng"

"Harus dateng pokoknya Aldo aja dari Kanada aja dateng masa lu yang satu negara dan bahasa aja gak bisa dateng cuma beda wilayah doang cih!"

"Ngertiin dong masnya, bini guanya lagi sakit coy"

"Minum obatnya terus kalo perlu infus sekalian"

"Liat aja nanti malam bro"

Sebelum Kavi menjawab perkataan Raka tetapi telponnya sudah terputus karena Raka sudah mematikannya sebalah pihak.

"Kenapa Raka?" Tanya Vita dengan alis yang sedikit naik

"Salsa perutnya sakit,sayang"

"Oh, terus yang tadi katanya dateng-dateng itu emangnya kalian mau kemana?"

"Kita mau ngumpul-ngumpul entar malam soalnya udah lama kan kita gak ngumpul bareng"

"Ikut" sambar Vita

"Gak boleh ini hanya untuk para lelaki saja kamu dirumah aja"

"Memangnya kalian mau kemana? Kenapa harus lelaki aja kenapa?"

"Sudah ku bilang yang boleh ikut cuma lelaki kamu perempuan jadi gak boleh ikut"

"Aku pacar kamu"

Kavi mengganguk "kami sudah sepakat tidak akan membawa pasangan masing-masing"

"Kenapa?"

"Agar kami bebas melakukan apa saja"

"Maksudmu berselingkuh dibelakangku heh!"

"Pikiranmu terlalu jauh sayang aku tidak berpikir untuk kesana"

"Lalu?"

"Rahasia yang boleh tau hanya lelaki saja"

KAVITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang