Auf der Romantische Straße 2

12.4K 1.2K 117
                                    

Nando's Side Story part 2

Setibanya di Würzburg, mereka mulai menyusuri jalan yang disebut Romantische Strasse. Würzburg adalah lokasi pertama yang dilewati oleh jalan romantis ini hingga nantinya berakhir di kota Füssen. Sepanjang jalan terdapat bangunan-bangunan unik Jerman dengan warna-warna yang cerah dan menarik, membuat Rycca tak henti-hentinya memotret. Komposisi warna -warna disini benar-benar membuatnya terkesima.

"Bagus banget kan,"kata Nando.

"Ya ampun Nando! Ini indah banget!"ucap Rycca bersemangat. "Komposisi warna bangunan dan pemandangan disini pas banget! Pantesan Bang Altan bilang saya harus kesini,"

"Jadi kesini karena tugas?"

Rycca mengernyit. "Hmm... antara iya dan tidak. Jadi sebenarnya saya menang perlombaan fotografi. Dan sebelumnya Bang Altan bilang kalo saya menang, dia akan membiayai seluruh perjalanan saya ke satu lokasi bagus di luar negeri. Tapi ya ujung-ujungnya dia nyuruh saya motret yang bagus, kalo menurut dia nggak bagus, kena potong gaji,"

Nando tertawa mendengar hal itu. Bos Rycca sebenarnya bisa disebut baik. Apalagi kalau gadis itu sudah memenangkan perlombaan berarti kemampuannya bagus kan? Tidak perlu khawatir potong gaji. "Kamu kan menang lomba, pasti hasil foto kamu bagus,"

Rycca meringis. "Sejujurnya saya agak khawatir tentang ini. Bang Al bilang percaya kemampuan saya. Tapi saya nggak terlalu yakin karena Bang Al terlalu perfeksionis. Dia baik, tapi tegas dan selalu menepati janji. Kalo bener nggak bagus, mau kondisi keuangan lagi nggak stabil, dia tetap akan potong gaji,"

Sedikit heran, Nando mengingat fee yang ditawarkan oleh teman Rayyan untuk menemani Rycca. Biaya untuk penginapan yang menurut Altan harus layak, biaya transportasi yang juga tidak sedikit serta untuk makan, semua itu merupakan biaya yang cukup besar dan bukan ukuran backpaker. Sejujurnya saat ini Nando sedikit terkejut karena biaya tersebut harus diganti nantinya. Mungkin ini hadiah dari Altan dan ia mempercayai kemampuan Rycca.

"Kan jadi inget potong gaji kemaren. Bikin khawatir,"gerutu Rycca.

"Pernah terjadi sebelumnya?"

"Pernah. Waktu itu kita ke Thailand dan dia nyuruh foto, tapi karena semua hasilnya dia bilang terlalu biasa, jadi kena potong gaji tiga bulan,"

Lagi-lagi Nando tertawa mendengar cerita itu. Kalau Rycca gagal dan harus potong gaji, mungkin bisa setahun, karena biaya kesini jauh lebih mahal dibandingkan Thailand. Rycca cemberut melihatnya tertawa.

"Maaf, bukan bermaksud menertawakan kesusahan kamu. Saya jadi inget diri sendiri aja,"

Pria itu sama sekali tidak menyangka kalau ada orang lain yang saat ini sedang pusing mengerjakan tantangan di pekerjaannya. Pekerjaan mereka berdua sama-sama berhubungan dengan seni, dan memang untuk mengerjakannya tidak lebih mudah dari mengerjakan soal matematis yang memiliki rumus pasti. Namun di saat berhasil mengerjakannya, rasa bangga dan puas akan begitu membuncah.

"Saya juga sedang mengerjakan satu tantangan. Dan saya nemenin kamu sekarang karena lagi butuh udara segar dan cari ide,"

Rycca memperhatikannya penasaran. "Tantangan apa?"

"Saya disuruh membuat desain rumah di pinggir tebing,"

"Apa?? Emang bisa??"

"Makanya jadi tantangan. Karena memang sulit sekali,"

Rycca menatap Nando takjub. Ia tidak pernah mendengar ada orang yang bisa membuat rumah di pinggir tebing. Untuk apa? Kalau memotret di pinggir tebing sih pernah dilakukannya. Pemandangannya memang bagus, tapi kan sulit untuk pergi kemana-mana kalau tinggal di tempat seperti itu. Apalagi bisa ada kemungkinan longsor.

Dear JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang