oOo
Author Pov
"Mungkin Seulgi benar. Kau adalah namja yang egois dan tidak pernah bersyukur!"
Hei, kenapa rasansya menyakitkan sekali? batin Baekhyun miris
Baekhyun ingin membalasnya tapi tenggorokannya tercekat.
"Kenapa kau tak bisa seperti Seulgi yang selalu ada dan tidak pernag egois? Kenapa kau selalu mementingkan urusan sendiri padahal disini kita harus saling memahami?"
"Bahkan aku tak yakin kau mencintaiku atau tidak." lanjut Chanyeol.
"K-kau meragukanku Chan?" Baekhyun baru saja mendapatkan tamparan keras. Jantungnya kembali bekerja keras untuk mendapatkan oksigen karena kesedihannya itu berubah menjadi amarah dan kekecewaan.
Bagaimana Chanyeol bisa meragukannya saat ia memberikan banyak kesempatan pada Chanyeol dalam masa berpacaran mereka?
Membuat air mata turun dari kelopak matanya. Namun dengan cepat ia menghapusnya
"Sepertinya kita perlu untuk mendinginkan pikiran masing-masing. Bukankah begitu?" Baekhyun berujar sambil menatap langit. Berusaha menahan air mata lainnya agar tidak jatuh.
"Sepertinya begitu." balas Chanyeol acuh. Ia berfikir lebih baik mereka jangan bertemu dulu untuk sekarang.
"Kalau begitu, aku harus pergi?"
"Ya, pergilah dari sini. Aku tak ingin melihatmu sekarang."
Baekhyun segera berlari meninggalkan Chanyeol.
Ia membiarkan air mata menetes kali ini.
Ia melihat sekitar dan ia sadar jika pesta ini memang bukan tempatnya.
Tempatnya memang disediakan dirumah sepi dan bukan dikeramaian seperti ini.
Baekhyun berjalan cepat menuju parkiran. Pikirannya campur aduk sekarang.
Apakah itu akan menjadi percakapan terakhirnya dengan Chanyeol?
Bagaimana nasib Jiwon selanjutnya jika seperti ini?
Itu semua menghimpit dada Baekhyun hingga ia kesulitan untuk bernafas sekarang.
Asamanya kambuh!
Baekhyun yang sudah tepat di sebelah mobil dengan cepat membongkar clutch yang dibawanya.
Ia beruaha mencari obat hirupnya. Namun inhalernya ( alat hirup) tak dapat ditemukan dimana-mana.
Sial.
Baekhyun lupa memasukannya.
Tolong Baekhyun sekarang!
Udara semakin tipis dan pandangan Baekhyun mulai mengabur.
"T-tolong!" Baekhyun mengerahkan suara terakhirnya.
Namun sia-sia. Semua orang masih terlena dengan pesta yang ada. Tentunya tak ada yang di parkiran sekarang.
"Chanyeol.." ucapan terakhir Baekhyun sebelum kegelapan menghampirinya.
- -
Chanyeol membiarkan Baekhyun pergi.
Ia membiarkan udara malam menyapu wajahnya.
Tadi benar-benar pertengkaran mereka yang pertama di pernikahan mereka.
Chanyeol sangat marah saat Baekhyun menuduhnya menyeleweng dengan Seulgi.
Memang Seulgi yeoja yang cantik dan menyenangkan. Namun karena itulah Chanyeol juga harus memperlakukan Seulgi dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Hurt (Completed)
FanfictionDengan alasan mencintaiku, kau membuatku terjun pada dunia yang tak pernah kubayangkan. Beberapa part dan semua part di sequel di private yap ;)