"Lo ngga berencana naksir sama kembarannya Orion kan Rish?" Tanya Edo setelah Irish menceritakan apa yang dilakukannya saat di Bandung.
PLAK!
"Siapa yang ajarin ngomong asal gitu?!" Irish berkacak pinggang setelah memukul puncak kepala Edo dengan buku tulisnya.
Edo terkekeh sambil mengusap puncak kepalanya, "becanda ih Rish, serius banget mukulnya."
"Becandanya ngga lucu, ucapan itu doa lho."
Edo berjengit, "eh siapa yang doain, gue kan cuma nanya."
"Makanya kalau bicara jangan sembarangan." Irish memanyunkan bibirnya.
"Itu bibir jangan dimonyongin, minta dicium?"
Irish langsung salah tingkah mendengar pertanyaan Edo. "Ih Edo!" Irish bersiap kembali memukul namun pergelangan tangannya ditahan Edo.
"Becanda lho sayang."
"Ngga lucu!" Irish membuang pandangannya ke arah luar kantin, Edo terkekeh kecil.
"Udah dong ngambeknya sayang."
"Hoi! Pacaran mulu!" Karin datang dengan sedikit menggebrak meja lalu duduk dihadapan Irish dan Edo.
"Lo kenapa? Dateng-dateng muka ditekuk gitu?" Tanya Irish.
"Tugas kuliah gue kali ini bener-bener membuat gue ingin berkata kasar." Gerutu Karin.
"Emang tugas lo kenapa?" Edo ikut bertanya.
"Ngga ada habisnya ya Gusti, bikin gue ngumpat dosen mulu nambahin dosa aja."
Irish menatap datar sahabatnya, "emang sejak kapan lo ngga ngumpat dosen kalau ada tugas?"
Karin berpikir sejenak, "iya juga yak, astaga! Udah banyak dong dosa gue?!!"
"Tuh sadar, awas lho kena karma susah lulus."
"Astaga, amit amit doa lo Rish."
Edo terkekeh, "makanya jangan suka bikin dosa."
"Kalau gitu gue mau ke laut dulu, buang dosa."
"Si koplak, sini lo gue buang ke laut biar lo sekalian dosa lo hanyut semua." Ucap Irish.
"Ish." Karin berdiri dari kursinya lalu pergi keluar kantin.
Beberapa menit kemudian, Adit masuk ke kantin dan duduk di hadapan Edo serta Irish.
"Do, lo dicariin Kevan sama Al tuh di perpustakaan, katanya ada yang mau dibicarain."
"Kenapa ngga di sini aja?" Tanya Edo.
"Ngga bisa katanya, udah buruan sana."
Edo menatap Irish, "mau ikut?"
Irish menggeleng, "gue nunggu di sini aja sama Adit."
Edo mengangguk, "oke." Lalu beranjak ke perpustakaan.
"Jadi apa yang mau dibicarain Dit?"
Adit sedikit terkejut akan pertanyaan Irish.
"Kok lo tau?"
Irish terkekeh, "tuh dijidat lo ada tulisannya."
Adit ikut terkekeh, "ngga ada sih, cuma mau nanya aja, kan ngga enak kalau ada Edo."
Irish mengangguk lalu bersiap mendengar pertanyaan Adit.
.
."Edo." Panggil Alan saat Edo baru saja tiba di rumah.
"Ya Pa?" Edo duduk di samping Papanya di ruang tengah.
"Lusa Papa akan ke luar kota, kamu ikut ya, Papa mau kenalkan kamu ke beberapa rekan bisnis Papa, mereka mau tau soal kamu sebagai penerus Papa nantinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pluviophile
Romance"Kamu adalah pelangi indah yang muncul ketika hujan reda. Tidak akan kubiarkan seorangpun membuat warna indahmu pudar."