Tubuhnya dengan lihai meliuk-liuk di dalam air. Sesekali kepalanya akan muncul dari dalam air, hanya untuk mengambil nafas. Setelah merasa puas latihan hari ini, Lava mengakhiri sesi latihannya dan segera beranjak keluar dari kolam renang, setelah sebelumnya melepaskan kacamata renang yang tadi dipakainya.
Lava membawa tas yang di bawanya tadi ke dalam ruang ganti. Setelah berganti pakaian, dengan seragam yang tadi sempat di pakainya, karena Lava tidak membawa baju ganti. Dia membereskan semua barangnya dan membawanya keluar dari tempat latihannya, setelah sebelumnya memastikan bahwa pintunya sudah terkunci.
Langkahnya yang pelan, tetap saja menggema di koridor yang memang sudah sepi ini. Semua kelas yang dia lewati, sudah tertutup rapat. Wajar saja, karena sekarang sudah menunjukan pukul 17:00 yang itu artinya, sudah dua jam sejak sekolah di bubarkan.
Langkahnya terhenti di salah satu ruangan yang masih terbuka, tepatnya ruang osis. Melongokkan kepalanya ke dalam ruangan, hanya untuk mendapati seseorang yang sangat Lava kenal, tengah tertidur dalam lipatan tangannya. Karena terlalu sungkan untuk membangunkan, Lava memutuskan membangunkan Magma dengan cara lain, yaitu menulis sesuatu di dalam post it bewarna kuning yang selalu di bawanya kemanapun dia pergi. Dan menempelkannya di rambut Magma, lantas keluar dari ruang osis, sebelum dia mengetuk pintunya sekeras yang dia mampu. Meninggalkan Magma yang terkejut dan terbangun dari tidurnya.
***
First story! Dan sudah kuputuskan, untuk menamatkan L&M dulu sebelum melanjutkan ceritaku yang lainnya.
Oh iya, Lava on mulmed.
Republished : 17 Desember 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Lava dan Magma [END]
Teen FictionIni kisah Lava&Magma. Kisah tentang dua orang remaja yang mempunyai persoalan masing-masing. Lava dengan persoalan keluarganya yang rumit, dan Magma dengan sandiwaranya untuk melindungi Lava. Akankah Lava mampu melewati semuanya? Dan apakah Magma ma...