Es Krim
____________________________________
".... Nah seperti yang Bapak katakan tadi; Teks makro merupakan teks yang berisikan tentang sebuah informasi yang berasal dari berbagai narasumber. Bisa dipahami penjelasan saya?""Iyaaaa Pak" serentak semua murid kelas XI Bahasa 1 menjawab dengan mantap sambil Menganggukan kepala.
"Oke baik anak-anak jika kalian sudah paham, coba buat Teks Makro! Dikumpulkan dalam waktu 15 menit" walaupun mereka sebenarnya hanya pura-pura mengerti saja.
"Sak... Woy Sakti!" seorang di belakang memukul pundaknya menggunakan pulpen. "Syuuuttt! Bisa diam nggak sih lo, lek?" toleh Sakti kepada si pengganggu
"Ck aelah nama gue Dika Andira! Bukan lek. Eh ajarin gue dong-"
"DIKA! Apa yang kamu perbincangkan dengan Sakti? Cepat selesaikan tugas kamu!" dan Dika pun hanya bisa menghela nafas pasrah
***Jika menunggu seorang Sakti keluar dari kelasnya, pasti memakan waktu yang lama. Jadi Indah pun memutuskan untuk pergi sendiri ke Cafe Candy Berries dan menunggu Sakti di sana saja. Hanya perlu kurang lebih 30 ayunan sepeda dari SMA Brata, yang membuatnya selalu betah bertandang kesini karena menu hidangan manis di tempat ini sangat komplit dan harganya juga sesuai dengan kondisi ekonomi pelajar sepertinya
"Sak-" Indah buru-buru menutup mulutnya, ia pikir yang duduk di hadapannya adalah Sakti
"Nggak ada larangan kan?" Indah kini hanya fokus pada gulali dan es krim coklat di hadapannya tanpa menoleh ke arah lawan bicara.
"Lo setiap hari suka kesini?"
"Hm"
"Mau kenalan nggak?" mendengar pertanyaan aneh tersebut Indah langsung mendongak menghadapkan matanya ke arah lawan bicara.
"Kenalan tinggal kenalan. Kenapa pake izin segala?"
"Biar lebih greget. Oh iya nama lo Indah kan? Kenalin nama gue Geo" Geo tersenyum manis kepada Indah
"Ya" jawaban yang terlalu singkat untuk seorang Geo.
Tak sengaja pandangannya teralih pada nametag gadis tersebut "XI IPS 2?" niatnya hanya bergumam saja, nyatanya gadis di hadapannya malah mendengar suaranya.
Indah sempat melirik dengan ekspresi tanda tanya, namun semua keterbingungannya buyar sudah saat mendengar bunyi ciri khas lonceng dari Cafe tersebut.
"Sakti" melihat Indah melambaikan tangan, segeralah Sakti menghampirinya.
Indah dan Sakti selalu mempunyai meja favorit di Cafe tersebut. Meja yang diperuntukan hanya untuk 2 kursi saja dan saling berhadapan, namun kini Sakti bertolak pinggang saat berhadapan dengan Indah. Gadis itu mengerti maksud bahasa tubuh Sakti, ia langsung mengedikan dagu untuk menyuruh Geo pergi dari kursinya. Pepatah yang mengatakan jika orang baik akan berjodoh dengan orang baik dan begitu pula sebaliknya, kini nampaknya terjadi pada Geo yang sama banget nyebelinnya seperti Vani. Merasakan betapa sakitnya tendangan kaki Indah yang mengenai dengkul, membuat Geo mau tak mau pergi dari kursinya dan tentunya diikuti tatapan sinis dari Indah dan Sakti.
"Nggak pernah liat orang ganteng lo berdua? Hm?" dengan muka songongnya Geo menatap Indah.
"Udah nggak usah diladenin orang kayak dia! Cuma cari perhatian aja dia," bila tak ada Sakti mungkin Indah sudah menampar muka sok songong tersebut.
"Dasar fake!" Geo menubruk pundak Sakti dan berlalu dari Cafe tersebut.
"Seharusnya kamu tuh biarin aja aku nampar muka sok songongnya dia! Huh cocok banget deh dia sama Vani, sama-sama nyebelin." dari dulu Indah selalu mengungkapkan kekesalannya kepada Sakti, karena ia tahu Sakti akan mempunyai 1001 cara untuk menenangkan hatinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Grasha
General FictionSemenjak putusnya hubungan antara Geo dan Vani, banyak yang mengira bahwa penyebabnya adalah Indah namun tidak ada seorang pun yang mengetahui bahwa yang ada di hati Geo hanyalah seorang gadis bernama Ika yang berstatus sebagai adik kandungnya. Ten...