Janggal
____________________________________
Dika Andira
+++"Woy Dik!" Dika yang ingin memasuki perpustakaan untuk mengembalikan buku paket Matematika, menoleh ke sumber suara yang berasal dari arah kanan.
Tepat di samping kanan ruang perpustakaan terdapat ruang OSIS, terlihat penampakan pria kurus dengan gigi yang sengaja di kasih pagar pembatas.
"Weits ada apa nih tiba-tiba seorang Demas Tirtajaya Praja Mustika Fahrezky Muhammad manggil gue?" Demas-nama pria berbehel yang nama lengkapnya disebutkan oleh Dika secara gamblang dan sangat akurat menjadi keki pada teman seangkatannya tersebut.
"Sialan lo kampret! Disini tuh nama gue Demas Fahrezky doang Nyet,"
"Ah lo mentang-mentang jadi pengurus OSIS kita jadi nggak bisa berduaan lagi kayak dulu,"
Dika memasang tampak memelas, dan Demas memberikan ekspresi muaknya. "Dik, kok gue tiba-tiba pengen muntah ya? Najisin banget sih lo!"
"Oke tetanggaku, teman seangkatanku dan teman sesama jombloku, ada apa lo tiba-tiba nyamperin gue?" Dika melipat tangan di depan dada sambil memasang wajah serius menatap lawan bicara.
"Sakti sama Vani berapa lama sih izinnya? Gue berkata seperti ini bukan berarti nggak prihatin akan kondisi Pak Adi, tapi permasalahan di OSIS tuh sedang pelik banget. Nah sementara dua orang terpenting alias ketua dan sekretarisnya aja sampai sekarang nggak masuk-masuk. Gue dengar dari teman-teman sekelas gue katanya Pak Adi juga udah membaik,"
"Kalau yang gue tau katanya Sakti izin seminggu, tapi nggak tau deh kalau Vani" Dika mendorong pintu kaca di hadapannya yang diikuti oleh Demas dibelakangnya.
"Lo mau balikin buku Dik?" Dika hanya mengangguk tanpa menjawab pertanyaan yang tidak perlu di jawab olehnya.
Ada dua kegiatan sibuk untuk anak-anak SMA Brata di bulan penghujung tahun ini; Ujian Akhir Semestar ganjil dan persiapan pentas seni sekaligus perayaan ulang tahun SMA Brata yang ke 61 tahun. Hierarki nilai masih tetap berkuasa di sekolah tersebut, setiap peserta didik setiap semester harus berlomba-lomba untuk mendapatkan nilai yang terbaik dalam UTS dan UAS yang menjadi tolak ukur dari standar penilaian SMA Brata. Berbicara tentang ujian tentu tidak akan cukup jika hanya memakai jadwal belajar seperti biasanya, Dika adalah satu di antara anak-anak nakal lainnya yang sejak tiga pekan yang lalu selalu menyambangi perpustakaan ketika bel pulang sekolah berbunyi. Menjelang UTS/UAS biasanya kegiatan ekstrakulikuler apapun pasti akan diliburkan untuk sementara demi menjaga konsentrasi mereka dalam menjawab soal-soal. Demas duduk di samping Dika, tepat di atas kepala mereka terdapat sebuah penyejuk dan pengharum ruangan. Perpustakaan di SMA ini memang sengaja menyediakan fasilitas WI-FI gratis dengan password yang akan membuat orang geleng-geleng kepala saking absurdnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grasha
General FictionSemenjak putusnya hubungan antara Geo dan Vani, banyak yang mengira bahwa penyebabnya adalah Indah namun tidak ada seorang pun yang mengetahui bahwa yang ada di hati Geo hanyalah seorang gadis bernama Ika yang berstatus sebagai adik kandungnya. Ten...