5. Worried

819 60 13
                                    

Setelah sarapan, Teo bersiap untuk pergi bekerja. Wajahnya yang telah terlihat segar merona membuatku merasa lega. Syukurlah, suamiku telah sehat kembali.

"Aku berangkat dulu ya, Sayang," pamitnya. Kucium tangannya seperti biasa dan dia tersenyum gemas, senyum kotak ciri khasnya tergambar jelas di wajahnya. Ikat kepalanya membuatnya terlihat manis sekaligus cool. Saat aku sibuk memperhatikannya, tertangkaplah sorot matanya. Ada desiran rasa aneh terbersit dalam hati, seperti ... tak relakah?

"Hati-hati, Teo. Semangat!" seruku sambil mengepalkan kedua tanganku. Dia mengangguk dan lekas pergi mendekati pintu. Punggungnya yang kokoh dibalut denim blue-grey sungguh terlihat tanpa cela. Dia menggapai pintu untuk ditutupnya dari luar. Pintu tertutup.

Saat aku hendak berbalik, terdengar bunyi kunci pintu yang diputar dan derit pintu menandakan pintu terbuka kembali. Seseorang mendekapku dari belakang sebelum aku sempat menengok.

Astaghfirulloh!

Namun, aroma tubuhnya menguar menenangkanku. Ternyata dia kembali, ada apa?

"Tunggu aku ya, aku akan pulang malam ini," bisiknya sambil membalikan badanku dan diciumnya keningku lembut.

"Iya," jawabku. Aku benci merasakan ini, namun begitu mengganjal. Tuhan, jaga dia kumohon ...

 Tuhan, jaga dia kumohon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

Seharian ini, belum ada kabar dari Teo sekalipun. Meski aku telah menyibukkan diri dengan serentetan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel lantai, mencuci, memasak serta menjahit desain baju yang kubuat, tetap saja aku merasa gelisah.

Aku pun berdiri dari pojok ruang tengah -yang kami sulap menjadi ruang kerjaku- menuju dapur, mengambil air minum karena gelasku telah kosong. Aku rasa, aku membutuhkan air hangat karena sedikit mual.

10.16 Sudah break shooting
belum?

Kuhampiri ruang makan dan membuka tudung saji. Aha ... aku ingin memamerkan japchae (makanan asal Korea Selatan) kesukaannya yang beberapa saat lalu telah matang kumasak. Dia ketularan kak Jean pasti. Mengingat Kak Jean sedang jatuh cinta dengan masakan khas negeri Gingseng itu.

11.32 Teo, aku masak
Japchae loh^^

32 Teo, aku masakJapchae loh^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TeoremaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang