Beberapa bulan sebelumnya. Aku belajar seperti biasa di WRD. Hari-hari terasa biasa saja. Tak ada tanda apapun seperti yang ku alami akhir-akhir ini.
Selesai belajar aku menunggu mami di ruang tunggu dekat meja admin. Disana terlihat ce Winda merapikan meja admin.
Dahulu ce Winda adalah admin di WRD. Sekarang WRD ditangani sendiri oleh ko William.
Kelas di lantai bawah WRD sudah terlihat kosong. Kegiatan belajar telah usai sekitar 30 menit yang lalu.
"Ce di atas ada siapa ce?" Tanyaku pada ce Winda. "Cuma ko Roy sama satu murid" jawab ce Winda. "Udah pulang semua ya" jawabku.
"Kamu telpon mamimu aja, lupa mungkin kalau punya anak" kata ce Winda. "Hahaha gak mungkin lah ce, tapi kalau mama nonton bisa jadi sih lupa" sahutku. "Tuh kan".sahut ce Winda.
Beberapa saat kemudian ko Roy turun dari lantai dua dan menyerahkan beberapa kertas absen ke meja admin.
"Udah selesai kah?" Tanya ce winda. "Udah kok, fyuh. Eh ini absen siapa ya?" Tanya ko Roy."Baca sendiri napa?" Jawab ce Winda.
Absensi di WRD berbentuk selembar kertas tebal yang berisi nama murid dan materi yang di pelajari tiap pertemuan. Semua data yang berhubungan dengan murid biasanya akan di tulis di absen tersebut.
"Kamu tau ini punya siapa na?" Tanya ko Roy kepadaku. "Enggak ko" jawabku. Aku melihat absensi itu dengan saksama.
Terlihat sedikit usang dengan sobekan kecil di ujungnya. "Koko nemu dimana?" Tanya ce Winda. "Tadi ada di tumpukan absen di kelasku" jawab ko Roy
"Ini kok gak ada namanya ya ko?" Tanyaku. "Lha kalau tau namanya ya gak mungkin aku tanya kamu Na" sahut ko Roy.
"Aku pulang dulu ya" kata ko Roy.
"Eh muridmu dah selesai kah di atas?" Tanya ce Winda."Kan Ana yang terakhir tadi? Murid siapa lagi? Aku tadi ngecek absen satu-satu makanya lama" jawab ko Roy.
Terlihat wajah ce Winda mengkerutkan dahi.
"Kamu gak pulang Na?" Tanya ko Roy. "Iya ko, ini mami baru sampai di luar" jawabku.
"Oh ya ce. Aku pesan ya ce" kata ko Roy kepada ce Winda.
"Apa? Pergi sana, jahat. aku yang nutup nanti" jawab ce Winda sebal.
"Hahaha, nanti kalau semua lampu sudah padam, dan kamu lihat satu anak duduk sendiri di sudut . . . . ." Kata ko Roy di potong ce Winda. "Apa-apa bohong kamu, huhhh gak takut" jawab ce Winda. "Jangan kau panggil atau tanya kok belum pulang ya, cuekin aja terus tutup langsung pintunya, ingat ya hahahaha" jawab ko Roy menakut-nakuti dan melangkah keluar pintu WRD meninggalkan ce Winda sendirian di sana.
"Ko itu beneran kah?" Tanyaku.
"Enggak lah Na, masak kamu gak ingat kata temenmu, siapa itu si Doffo?" Kata ko Roy. "Doffi ko namanya" tambahku sambil berjalan bersama ko Roy ke jalan depan WRD.
"Iya bener Doffi, katanya hantu itu gak logic, gak ada teorinya,gitu" jawab ko Roy. "Hahaha iya sih ko" sahutku tenang.
Aku pun memasuki mobil dan mami segera melaju di jalanan. Tak ada hantu atau apapun di dunia ini. Semua hanya hasil imajinasi manusia.
Namun . . .
Keesokan harinya
Aku tidak menemui ce Winda lagi hingga sekarang. Ko Roy pun tak tau kemana ce Winda. Ko William menjawab kalau ce Winda ganti tempat kerja ke luar kota. Namun hal itu terjadi begitu cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Student (murid terakhir)
HorrorTempat itu selalu ramai dengan suara canda murid, namun ketika kelas telah usai dan pintu utama di tutup, tidak ada yang mengira apa yang tengah terjadi disana.