Masa lalu

5.4K 246 48
                                    

Pintu kaca itu terbuka lebar. . .

Memancarkan sinar putih yang sangat menyilaukan mata.

Sedetik kemudian mataku tak sanggup menahan sinarnya. . .

Hingga ku terpejam

Menghalangi silau sinar itu dengan kedua tangan di depan kepalaku.

Silau sekali

Hingga akhirnya lenyap

Tak berbekas

Meninggalkan gelap dan remang . . .

Aku perlahan membuka kedua mataku. Perlahan demi perlahan.

Aku merasa ada yang aneh. Aku tidak lagi berada di WRD. Aku berada di sebuah ruangan.

Ku toleh ke kiri dan ke kanan. Terlihat sebuah meja kerja dan sebuah ranjang.

Aku mulai ingat sesuatu

Ini di tempat dimana aku dulu pernah bermimpi saat sedang tak sadarkan diri di rumah. (Terdapat pada bab "Ruangan kerja")

Ruangan ini sama persis dengan yang pernah ada di mimpiku.

Aku ingat betul akah hal itu.

Aku mulai berdiri dan berjalan perlahan menuju ke pintu yang ada di sisi ruangan itu.

Aku meraih gagang pintu yang ada di depanku.

Sial, pintu ini Terkunci

Aku mencoba membuka paksa pintu itu tapi tak kunjung berhasil.

Tiba-tiba terdengar suara decitan dan langkah kaki setengah berlari terdengar mendekat dan semakin mendekat.

Sssssrrreeeeeeeekkkkkkk suara deritan panjang membuatku mundur hendak berlari ke belakang.

Namun belum sempat ku mundur ke belakang.

Pintu itu terbanting keras dibuka paksa dari arah luar

" Braaakkkkk"

Sesosok wanita bertubuh tinggi masuk dari pintu itu.

Aku tak bisa menggerakkan tubuhku.

Aku terlalu takut

Badanku terasa gemetaran.

Wanita itu berjalan mendekat sambil memegang rantai di tangannya.

Mendekat

Semakin dekat

Hingga aku bisa mendengar dengusan nafasnya

Tapi

. . . .

Wanita itu melewatiku begitu saja. Serasa dia tak mengetahui keberadaanku. Seperti dia tak melihat diriku.

Tepat di ujung rantai. Terikat kuat seorang anak perempuan dengan pipi lebam dan berdarah. Terlihat beberapa darah berceceran di lantai.

Gadis kecil itu berjalan terseret dengan tarikan wanita itu.

Aku tercengang tak percaya.

Itu Mey.

Tidak salah lagi.

Aku mulai berfikir tak karuan. Dimanakah sebenarnya aku berada sekarang?

Mungkin mey sengaja membawaku ke masa lalunya.

Mungkin Mey ingin menunjukkan sesuatu padaku.

Wanita itu menarik Mey dengan keras dan mengikatnya di ranjang.

Wanita itu bergegas keluar ruangan dan menutup pintu dengan keras.

Aku tak kuasa melihat hal itu. Meskipun aku masih gemetaran. Kuberanikan diri mendekat ke gadis kecil itu.

Beberapa langkah kemudian aku sudah berada di dekatnya.

"Kaaaak tolong Mey" kata gadis malang itu dengan tangan lemah meminta tolong padaku.

Kuberanikan diri untuk meraih tangannya.

Sedikit demi sedikit tanganku semakin dekat

Hingga ku hampir menyentuhnya . . .

Lalu semuanya berubah

Sekejap kemudian aku sudah tidak berada di ruangan itu.

Suasananya sungguh berbeda dengan yang tadi.

"Oh Tuhan" kataku ketika ku mulai menyadari dimana aku sekarang berada.

Aku sudah kembali ke WRD.

Di lantai satu WRD.

Tapi bukan WRD yang sekarang.

Beberapa anak berjalan mondar mandir melewatiku. Tak ada satupun yang menyadari keberadaanku.

Aku tak mengenal satupun dari mereka. Mungkin itu murid WRD lama.

Aku berjalan menuju ruang admin. Disana tampak ko william sedang berbicara dengan ko Roy.

Beberapa saat kemudian .

Pintu WRD berdecit. Dengan decitan keras.

Masuklah wanita yang kulihat tadi. Dengan seorang anak kecil.

Dia Mey.

Dengan luka yang masih terlihat lebam. Dengan kasarnya wanita itu menggandeng Mey melewati ko William dan ko Roy dan menuju lantai atas.

Berselang beberapa lama kemudian terdengar perdebatan ko roy dan ko william.

"Ko, ini tidak dapat dibiarkan" kata ko roy. "Anak itu sudah lama tinggal sama susternya, pengakuan susternya anak itu suka bikin ulah" jawab ko william.

"Walaupun gitu kan gak sampai separah itu menghukumnya" jawab ko Roy.

"Itu wewenang keluarganya roy, kita tidak boleh ikut campur" kata ko william.

Ko roy tampak berdiri mematung dengan muka memerah tampak tak bisa berbuat sesuatu.

Beberapa detik kemudian terdengar suara keras menghantam tanah di depan WRD.

Orang-orang mulai berlari berhamburan ke luar WRD melihat apa yang telah terjadi.

Semua menjerit tak karuan. Banyak pula yang menangis.

Aku ikut bergegas keluar WRD melihat apa yang terjadi.

Terlihat sebuah tubuh manusia. Tubuh gadis kecil dengan darah mengalir disekitar tubuh malang itu.

Itu mey

Tak salah lagi....








The Last Student (murid terakhir)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang