Cerita Tambahan (Hansen)

5K 273 15
                                    

Cerita ini di tambahkan oleh permintaan hansen sendiri.

Beberapa waktu yang lalu aku mendaftar di WRD. Di sekolah aku sekelas dengan Calvo.

Tak pernah terbesit akan sesuatu hal di benakku. Ana, linda, calvo, doffi, dan rino tak ada yang aneh dengan tingkah mereka.

Aku tidak terlalu akrab dengan Ana. Hanya sekedar mengenalnya sebagai teman satu sekolah.

Pertama kali aku masuk ke WRD oleh permintaan calvo karena ada promo ajak teman maka dia akan dapat cash back uang les. Dan sebagai gantinya Calvo sepakat untuk membelikanku sesuatu.

Awalnya ku fikir itu ide bagus.

Tapi

Aku keliru . . .

Sore itu, di hari menjelang semester. Beberapa waktu sebelum kematian Linda.

Aku masuk les karena di paksa mama kesana.

Di ruang admin depan, tampak mamanya ko William merapikan berkas-berkas.

" Ai' " (sebutan untuk tante / wanita yang lebih tua)

"Tak kira kamu gak dateng" kata mama ko william.

"Ko roy ada ai' ?" Tanyaku.

"Udah di atas, temenmu gak kamu ajak sekalian?" Tanya mama ko william lagi.

"Gak tau ai' gak ada yang balas chat ku tadi" jawabku dengan mengambil absen dan menuju ke lantai dua.

Tampak sangat lengang sore itu. Lantai satu hanya terisi satu kelas. Yang mana aku tak mengenal satupun dari mereka.

Di luar dari tadi cuaca sudah mendung di iringi hembusan angin sejuk namun terasa sunyi. Tampak tak lama lagi langit kan menurunkan air matanya.

Di lantai dua suasananya tak jauh beda dengan di bawah. Hanya kelasnya ko Roy yang terisi.

Aku berjalan di lorong menuju ruang kelas ko Roy yang berada di ujung.

Seorang anak keluar dari kelas ko roy, berpapasan denganku dan melangkah turun.

Mungkin dia ingin ke kamar kecil fikirku.

"Ko cuma ini ta yang dateng?" Tanyaku sambil mengambil tempat duduk dan menaruh tasku di sampingnya.

"Kayaknya sih, anak-anak itu padahal mau semester tapi malah gak masuk" jawab ko Roy yang lagi asyik menyibak-nyibak buku.

Di kelas itu murid yang hadir hanya aku dan dua anak yang aku tidak tau namanya.

"Kamu belajar apa?" Tanya ko roy.

"Biasa ko, aku masih gak ngerti kisi-kisi UAS math" jawabku sambil mengeluarkan isi tasku.

Ko roy memperhatikan ke sekililing kelas. Tampak melihat sesuatu.

"Ko, koko melamun kah?" Tanyaku.

"Owh endak, hujan kah?" Tanya ko roy.

"Iya kayaknya ko" jawabku sambil melihat ke luar pintu kaca yang berada di ujung lorong itu.

Aku kembali duduk bersama dua murid yang lainnya.

The Last Student (murid terakhir)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang