Inside Flora
“Hai,” suaranya serak dan parau, membuatku bergidik mendengarnya.
“Siapa?” aku panik, ini bahkan bukan saat sadarku. Flora yang sedang diatas, lalu aku bicara dengan siapa?“Astro, salam kenal! Aku yang selalu mengawasi kalian berdua selama ini, yang selalu menjaga kalian?”
Omong kosong apa lagi ini? Apakah Ia si kepribadian ketiga? Mengapa ia bicara layaknya pahlawan? Aku yang selama ini menjaga Flora, mengambil alih ketika sakit tiba 'selama ini aku BUKAN kamu!
“BOHONG! Kamu bahkan tidak pernah muncul kepermukaan saat kami butuhkan!” aku berteriak, walau hanya dalam benak.
“Apakah kamu yakin Leyya? Tidakkah kamu ingat tentang Raphael dan empat pria lainnya?” ada godaan di nadanya, mengusik 'membuatku berupaya menyelami kenangan itu lebih dalam!
“Apa maksudmu?” suaraku seakan tercekat, aku mulai ingat. Oooh Tuhan ini tidak baik, sungguh tidak baik.
“Akh.. akhirnya kamu mengingatnya Leyya! Kamu ingat bagaimana cara pria-pria itu berusaha menyentuhmu? Kamu ingat bagaimana cara pria-pria itu bermain dengan ketakutanmu? Kamu ingat teriakan putus asa itu? Kamu ingat bagaimana mereka merenggut keperawananmu, mencabiknya, merobeknya dan menghancurkan segala yang kau punya? Kamu ingat mereka meninggalkanmu ditepi jalan, menunggu mati seperti anjing kudisan yang sakit , terusir dan terbuang? Atau ingatan itu sengaja kau hempaskan bersama dengan keberadaanku jauh dibawah sini?” nadanya serak dan memberat, tak ada getar ragu didalamnya, ia memang ada bersama kami saat itu, mungkin itu pemicu ia muncul pertama kali..! Nadanya membius, seperti setan yang sedang membisikimu, beruasaha membuaimu, dan meluruhkan Imanmu. Aku rasa ia mahir akan hal itu!
“Jadi benar dengan apa yang dikatakan Ron? Kitalah yang membunuh pria-pria itu?” aku bahkan tak tahu harus apa lagi sekarang? Cukup dengan kenyataan kami berkepribadian ganda dan mengidap skizo.. tak perlu ditambah lagi dengan kenyataan bahwa kami memang pelaku pembunuhan berantai. Bahkan untuk seorang Leyya, kenyataan ini terlalu berat untuk ku emban,..
“Oooh dokter mudamu itu berkisah banyak rupanya..!!! Namun kita tidak membunuh siapapun Leyya, kita hanya memberi hukuman yang setimpal pada mereka?” Aku yakin ia menyukai apapun yang dilakukannya terhadap pria-pria itu, ia menikmati tiap saatnya, aku yakin itu!
“Hah.. itu GILA namanya,.. Memutilasi lima orang pria menjadi 16 bagian dan membuang organ dalamnya..!!!” Seandainya ini bukan dalam benak, maka terikan tadi dapat memecahkan kaca-kaca yang berada disekitarku dan membuat orang yang mendengarnya tuli!
“Mengapa sekarang kamu mengkhawatirkan tentang kegilaan, bukankah sudah lama kita berada didalamnya? Dan lagi, Tuhan saja tidak pernah dikatakan pembunuh ketika menetapkan ajal seseorang! Mengapa kini kita harus dilabeli itu?”
Aku habis kata, dan hilang asa.. Jujur saja, antara aku dan flora memang kuakui kami gila! Namun berbicara dengannya, Ooooh Gila hanyalah makanan pembuka, mari kita tunggu hidangan utamanya!!!
“Aku takkan pernah memaafkanmu! Beraninya kamu menggunakan tangan kecil flora untuk melakukan hal kotor dan keji seperti itu? Bagaimana bisa kamu melakukannya?” selama ini kupikir, akulah sisi hitam dalam jiwa dan tubuh ini, dalam pikiran ini! Namun ternyata aku harus menghapus ulang dan mendefinisikan arti baru dari kata HITAM..!!!
“Camkan hal ini Leyya. Pertama, aku tidak membutuhkan pengampunan! Baik darimu ataupun dari flora. Dan kedua, ingatkah bahwa kau yang mengambil alih kesadaran ketika hal itu terjadi? Sikuat Leyya berteriak sejadi-jadinya, si tegar leyya mengiba dan memohon kepada mereka, bukankah kamu yang menyerap semua luka? Sementara flora tertidur dan aku mengintip jauh didalam! Bukankah itu menandakan, apapun yang kulakukan adalah untuk membalaskan dendammu?” ia berusaha mencari pembenaran!
“Kamu bahkan tidak pernah bertanya padaku? Tidak pernah merundingkan apapun padaku? Kamu memang menyukai dan menikmati apapun yang kau lakukan terhadap mereka, KAMU PSYCOTIC...!!!” aku semakin menjadi-jadi...
“Hahhahaha bukankah kita keluarga kecil yang bahagia, aku kamu dan Flora! Berkepribadian ganda, skizo dan psyco.. lihatlah betapa lengkapnya kita” ia berkata benar, mungkin didalam sini kita seolah terbagi-bagi! Namun diluar sana, semua tidak membedakan kami!
“Oyya bagaimana dengan kabar dokter muda kita?” ia bertanya, dengan nada sedikit menggoda.
“Apa maksudmu? Aku peringatkan padamu! Jangan sekalipun kamu menyentuh Ron!” aku mulai menyalak seperti anjing galak!
“Eeeum, ini petunjuknya! Akulah sipembunuh berantai, apakah itu mengingatkanmu akan sesuatu?” ia bermain-main denganku, dan aku tidak menganggapnya lucu. Namun kata-kata yang barusan ia lontarkan, itu bukan sekedar pemberitahuan biasa, ITU ADALAH SEBUAH PERINGATAN DAN ANCAMAN!
“Hentikan permainanmu,.. Ron berbeda dari lima orang tersebut, ia bahkan bukanlah ancaman bagi kita?” suaraku seperti merajuk, ada nada memohon didalamnya....
“Baiklah, akan kubunyikan bell dikepalamu... Ingat aku itu seorang pembunuh berantai, dan seorang pembunuh berantai bukan membunuh karena uang ataupun alasan patriotisme lainnya! Aku melakukannya hanya simple karena aku menikmatinya, dan Ron bagiku seperti bola benang di mata kucing berumur lima bulan, aku ingin bermain dengannya!!”
“Jauhi Ron.. DASAR IBLIS!!! aku serius, dan ini bukan hanya sekedar ancaman, kamu paham” pembicaraan ini sungguh sia-sia!
“Ssshhh.. Watch your mouth Leyya, kita tidak ingin membuat sang iblis tersinggung bukan? Lagi pula yang kau sebut iblis sedang sibuk dengan urusannya sendiri. Ia bahkan takkan datang bila ku undang! Now listen to me darling!" ada riak gembira di tiap katanya, seolah ia sedang jatuh cinta.
“Baiklah, apapun yang kau katakan. Takkan pernah membenarkan perbuatanmu, ingat itu!” aku memasang tameng, dengan amarah dan kebencian. Namun sebenarnya aku Takut!
“TASTE of the blood, smell of iron inside the red liquid. Semua adalah hal terbaik didunia ini! leyya...leyya..leyya...! Ingatkah ekspresi mereka ketika kuukir senyum indah di wajah itu? Kubenamkan belati itu, Dalam.... Dalam.... Dari telinga ke telinga kutarik garis melengkung menyusuri wajah mereka, menciptakan bulan separuh terindah didunia. Teriakan-teriakan itu, nafas berat yang memburu, tubuhku beresonansi dengan rasa takut mereka. Pupil mata yang membesar melebar, tenaga yang lebih kuat, dan indra yang menajam. Rasa takut membuat mereka menjadi super hero walau sesaat... Bukankah rasa takut itu menyenangkan?”
Tuhan.. mengapa aku terjebak dengan mahluk ini, bahkan dalam mimpi terliarku sekalipun, hal ini tetap tak dapat terbayangkan. Astro, apa yang kau lakukan pada tangan kecil Flora?
“Bisakah kita mengganti topik pembicaraan? Ini terasa membosankan.” BOSAN...? sebenarnya aku Ketakutan!!!
“Owh.. ceritaku membosankan rupanya. Lain kali akan kusuguhkan pertunjukkan yang lebih menarik untukmu kalau begitu” nadanya melonjak-lonjak, seolah api semangat membakar gairahnya...
“Bu..Bu..bukan begitu, kau tahu! Cerita horor dan mysteri bukan favoritku.. bagaimana kalau kita ganti komedi?” Ya TUHAN.. apa yang baru kulakukan, seolah aku menyemangatinya untuk melakukan hal yang lebih dari INI.
![](https://img.wattpad.com/cover/12259564-288-k836332.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Shards Of Glass
Mystery / ThrillerSemua luka ini tidak terlihat, ibuku pandai menutupinya! Dibalik gaun indah yang kukenakan, dibalik rambut kuncir dua yang ibu ikatkan, terdapat puluhan memar dan belasan sabetan yang ia torehkan. (pernahkah orang tua memikirkan, apa akibat perbuata...