part 14

105 9 0
                                    

GALANG P.O.V

  Semenjak kejadian tadi siang entah kenapa membuat ku khawatir, membuat ku cemas dengan gadis yang berada di ruangan UGD Tersebut.
"Lang thea mana??" Ucap key yang terlihat khawatir, aku yang tertunduk menoleh kearah key.
"Lagi di tangani dengan dokter!?"
"Ini semua gara-gara lo!" Ucap seseorang, aku menoleh dan ternyata arlond cowok yang bersaing demi kepopuleran yang aku dapatkan! "Kalo lo ga nyimpan bendera di tepi jurang ga begini!" Aku hanya tersenyum sinis mendengarkalimat yang terlontar  dari muluynya,
"Jangan buat diri lo malu!" Ucap ku yang kini fokus pada ponsel ku.
"Gua lagi bicara sama lo!"tarik arlond kasar, "ini semua gara-gara lo! Dan satu hal gua minta lo jauhi thea!" Ucap arlond mulai meninggi, aku hanya melepas genggaman kerahnya dengan kasar.
"Gua ga pernah peduli!" Ucap galang bangkit dari duduk nya.
"Lang lo mau kemana?" Ucap key menggenggam lenganku, aku hanya menoleh kearah dimana dia berdiri, "aku mohon lang" ucap nya lembut membuat aku sama sekali tidak berkutik.

   Sekitar 30 menit thea berada di dalam, suasana tegang terasa menyelimuti kami semua.
Kulihat ruang UGD lampu berubah menjadi hijau dan terlihat cowok paruh baya menggunakan baju hijau steril keluar dari ruang tersebut.

"Dok bagaimana keadaan teman saya?" Ucap key

"Dia terlalu mengeluarkan banyak darah, untung golongan darah pasien, kami masih memiliki stock dara."
Aku hanya menarik nafas lega karena ga perlu repot mencari pendonor darah. "Sekarang keadaan nya sudah membaik, namun butuh istirahat" lanjut dokter tersebut.
"Boleh saya masuk?" Ucap key

"Iya boleh, disini ada keluarga nya??"
Aku hanya mengerutkan kening, apa ada yang parah dari bayangan ku.
"Saya dok" ucap ku angkat bicara.
"Mari silahkan ikut saya keruangan"

    Suasana diruang UGD terlihat sepi, gadis cantik kini berbaring lemah di atas tempat tidur dengan selang infus dan selang darah.

"Thea, gua disini sama teman-teman. Cepat sadar thea kita kangen sama kamu" ucap key,
"Kita pulang yu say?" Ucap yuki kepada keyla,
"Ehh arlond donal bebek, ngapain lo masih di sini? Pulang anak kecil ga boleh kerumah sakit!" Celetus diva
"Apaan si lo!" Ucap arlond
"Ye batu nih anak" tarik diva namun di tepis arlond "gua bisa jalan sendiri!" Ucap arlond melangkah duluan.

     "CLEEK"

Galang yang ingin membuka pintu tersebut, sudah di bukakan oleh arlond yang terlihat kesal.
"Kalian pada pulang??" Ucap galang bingung, "iya lang gua nitip thea ya.. gua pulang dulu" ucap gadis cantik ini, galang hanya mengangguk mengiyahkan.
"Lula?"
"Dia pulang duluan, ya udah see you"ucap key dan kawankawan berjalan meninggalkan galang dan gadis bule di ruang tersebut.
.
.
.
♥♥♥♥♥
Aku terduduk di samping gadis tak berdaya ini, kulit putihnya menunjukan muka pucat kesakitan. Entah salah atau benar apa yang aku lakukan, yang pasti bukan keinginanku sendiri namun rasa di diri ku ada yang mendorong untuk menemaninya, rasa dendam yang aku simpan perlahan sirnah tak tau apa sebabnya.

"Apa mungkin lo bisa terima kalau kaki lo ga bisa jalan," ucap ku menatap wajah pucat nya,

"Lo terima atau tidak lo harus tinggal di rumah gua, dan itu udah jadi keputusan ku!" Ucapku mulai terpejam bahkan lelap dalam tidurku.

    Jari-jari tangan mulai bergerak, mata yang terpejam perlahan membuka. Memaksa untuk melihat sang bulan yang sedang terlelap, lirikan mata sayu melirik seseorang yang sedang tertidur dengan posisi duduk tangan menjadi penompang kepala nya.
Tetesa air hujan mengguyur seketika deras nya,

"Te...ter..terima..kasih" ucapnya dengan suara purau nya,
Tangan yang mulai menyentuh ujung rambut nya perlahan membelai lembut rambut hitam tersebut.

"Hmmm"

Gadis itu hanya tersenyum melihat orang yang tengah tertidur terasa terganggu.
.
.
.

.......

    Mentari indah mulai menerangkan seluruh sudut kamar rawat, cowok manis ini terlihat mengucak mata dan menguliatkan tubuh yang pegal akibat semalam tertidur dengan posisi duduk.

"Lo udah sadar?" Ucap cowok ini mengucak mata dan berdiri dari tempat duduk nya,
"Gua kira lo ga bakal sadar" cetus nya.

"Lo nyumpahin gua ga sadar?? Dasar cowok tengil sok ganteng!"celetuk nya

"Baru sadar udah buat emosi gua, gua kasih obat tidur juga lo!"

"Siapa yang bawa gua kesini?"
Cowok ini hanya menggeleng,
"Lo kesini sendiri kali!" Ucapnya menuju jendela dan menatap kota jakarta.

"Dasar bodoh!"

"Kemarin dokter bilang sama gua, dia bilang lo belum bisa jalan untuk beberapa hari ini, karena kaki lo patah"

"Pantes sakit, yang patah satu apa dua??"  "Eh maksud gua, kaki gua patah parah apa cuman cidera dikit?"

"Tanya lah lo ama dokter nya!" Ucap cowok ini

"Kapan gua boleh pulang???" Tanya nya tersenyum,

"Lo bakal tinggal di rumah gua, dan tidak ada penolakan!" Ucap cowok ini membuat gadis cantik ini kaget setengah mati

"Dasar seenak jidat lo mutusin gitu aja! Tanya dulu gua mau apa engga!" Cetus gadis itu

"Karena kalo gua bilang pasti jawaban nya GA MAU"ucap cowok ganteng ini

"Itu lo tau!"

"Pokok nya ga ada penolakan!" Ucap galang yg terakhir.

.
.
.
.
     "Penolakan apaan?" Ucap seseorang dari arahpintu, gadis cantik dan cowok ganteng ini menoleh keasal suara dimana suara itu berada.
"Arlond kapan kesini" senyum gadis yang kini tersenyum.
"Baru saja, gimana keadaanmu thea?"
"Baik!" Ucap gadis ini tersenyum
Galang hanya tersenyum kecut, melihat cowok yang tengah tersenyum sinis kepadanya.
"Aih ada galang, gimana kabarnya? Di kira gua, malu nampangin muka ama thea" galang hanya terdiam tak menghiraukan perkataan arlond.

  "Nanti kamu tinggal di rumah aku" ucap arlond membuat galang menoleh.
"Gua ga izinin thea tinggal sama lo!"ucap galang berjalan menuju arlond.
"Kenapa? Lo merasa bersalah sama thea sampai memaksa dia tinggal di rumah lo?" Ucap arlon dengan gaya menantang.
"Bukan nya lo? Yang merasa bersama dia??"
"Hahahahaha galang, pake acara ngelak, lo bukan lo yang buat dia seperti ini?"
Thea disitu hanya menatap tak percaya.
"Ga nyesel ngomong gitu?" Ucap galang tersenyum sinis.
Arlond hanya tersenyum sinis,
"Lang apa yang di bilang arlond benar? Jika iya kenapa lo lakuin itu sama gua? Apa salah gua!" Ucap thea meminta jawaban galang.
"Jujur aja deh!" Ucap arlond.
"Gua ga pernah ngelakuin hal se banci itu!"ucap galang geram.
"Sungguh?"
"Lang?"
"Sumpah thea gua ga mungkin nyelakain lo, walau lo agak nyebelin sih! Tapi gua ga pernah lakuin itu, atau jangan jangan lo arlond?" Ucap galang
"Bisa lo buktiin kalo gua pelakunya?" Santai arlond,
"Hahahah, lo nuduh gua apa lo punya bukti nya arlond?"

  
   "Lo mau bukti?? Nih" Sambung arlond memberi i-phone nya kepada thea.
.
.
.
.
.
.
.
*****

Makasih yang udah mau baca..
And makasih vote nya
Dan comment nya...
  Ayoo yang punya saran&kritik bisa comment..
Atau mau comment apapun itu bisa...
Thanks forr reading
Thanks ...

I LOVE YOU (Benci Kok cinta?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang