part 17

92 9 0
                                    

.
.
.
.
.
♡♡♡♡♡♡♡♡
♡♡♡♡♡♡♡♡

"Lang itu thea bukan?" Ucap key,
Sontak yang ada di meja itu menoleh kearah yang di tunjuk keyla.
"Sob kalah star lo!" Ucap daniel tertawa kecil, galang hanya menatap santai dengan ekpresi yang sangat santai sekali.
"Terus gua harus apa? Kali-kali dia menang jangan gua mulu! Nanti stress anak orang kalah mulu" ucap galang tanpa tawa.
"Apaan sih lo" ucap daniel

   Thea dan arlond berjalan, mendekati bangku galang cs,
"Thea lo udah baikan?" Ucap lula tersenyum
"Iya, gua kesini mau minta maaf ke kalian kalo selama ini gua ga pernah percaya sama kalian" keyla hanya tersenyum, sementara galang terlihat mengejek
"Paling nanti nuduh lagi!" Cetus diva sambil memakan makanan nya
"Lo berdua maafin gua kan?"
"Kita maafin lo kok, tapi jangan pernah mgulangin oke!" Ucap key, thea hanya mengangguk.
"Oya gua jadian sama arlond!" Ucap thea, semua yang duduk di situ menatap kaget thea kecuali galang yang sepertinya menikmati makanan dan lagu di earphone nya.
"Thea lo serius?" Ucap lula meyakinkan sementara key mengisyaratkan agar lula tidak membuat suasana bahagia bagi pertemanan nya hancur,
"Iya, lo ga bakal marahkan?" Ucap thea
"Selamat ya" ucap lula tersenyum paksa
"Ga marah kok, selamat ya.." ucap key
Diva dan danil hanya menyengir kuda, namun mulut nya kumat-kamit tanpa suara.

"Gua permisi dulu"ucap galang beranjak dari bangku nya dan melangkahkan kaki nya tentah kemana.
"Woy makhluk astral gua ikut!" Teriak diva berlari mengejar galang.
"Hmm key, lula, gua duluan" ucap daniel lebih ramah
"Sayang bisakah-" "iya, sana pasti mau ngejar galang? "Ucap key tersenyum, yuki hanya mengangguk
"Jangan genit!" Teriak key saat yuki mulai menjauh.

.
.
.
.
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
   Sementara di bangku kantin hanya ada key, lula, dan thea serta arlond yang sibuk dengan ponsel nya.

"Lo masih anggap galang sebagai pelaku?" Cetus lula,

"Emang dia pelaku nya!"ucap thea, key hanya mengangguk

"Bisa gua liat bukti nya?" Ucap key meminta, thea mengangguk memberikan i-phone nya kepada key dan lula.

  Di lain tempat cowok gantemg yang sedang terduduk bersandar dengan tangan di lipat di depan dada dan mata terpejam, hembusan nafas kasar terdengar berat saat di keluarkan.

"Kenapa gua marah saat tuh bule deket ama si arlond!" Ucap di dapam hati nya.

"Lo cemburu?" Ucap seseorang menepuk pundak nya. Cowok ini yang tampak terganggu mencari si pelaku yang mengganggu dia.

"Mana ada gua cemburu!" Ucap cowok ini membetulkan posisi nya. Ketiga teman nya hanya menertawakan cowok ganteng ini.

"Lo itu sebenernya polos, pura-pura polos apa bego sih?" Ucap sang temen

"Emang gua polos, ga liat muka gua yang lugu ini" ucap galang tersenyum renyah

"Muka lo polos kaya pantat panci gua"cetus berbadan besar.

"Eh gua mau nawarin kerjasama sama lo lang"

"Kerjasama apa niel? "Tanya galang.

"Gua mau nanam modal buat restoran lo" galang hanya tertawa "lo serius? Gua baru pertama buka restorant! Dan lo mau langsung nanam modal lo? Ga takut bangkrut dan gua lari? Kenapa ga kesi key aja?" Daniel hanya mengerutkan kening nya.
"temang anggap aja itu uang gua tabung ke lo, dan kalo bangkrut ga usah buru-buru ganti" ucap daniel, diva hanya menggeleng
"Gua seneng temen kaya gini nih, gua juga ya?? Gua mau bikin usaha servis payung?"

"Terkecuali lo diva!" Ucap daniel tertawa "jahat bener lo pada! Sedih hayati selalu jadi bahan julid ama ajak dua" ucap diva yang mengeluh dengan gaya khas nya.

"Kawan-kawan, kaya nya gua ga bisa bersama lo pada deh..  hiks hiks" ucap diva. Yang laen hanya diam tanpa bicara.
"Lo mau kemana? Lo mau mati?" Tanya cowok bermata sipit ini
"Amit-amit, tega lo ya ngatain gua mati! Kalo ga ada gua cewek cewek yang ngejar-ngejar gua pada kesepian! Paham lo!" Jelas diva "ya lo kaya salam perpisahan" cetus daniel

"Lulus gua mau dioper ama engkong gua ke belanda!" Ucap diva cemberut,

"Oh" ucap yang lain berbarengan,

"Lo ga sedih gua mau  ke belanda? Ngehalangin gua ke! Ya ampun.. tega benget lo.. sedih hati cowo ganteng ini" ucap diva yang super lebay nya.

"Makasih" ucap galang

"Engga malahan, alhamdulillah akhirnya ga ada yang makan nya doble ga ada yang minta bayarin" ucap daniel sangat senang.
Diva hanya memasang wajah cemberut khas nya
"Kejam sekali kau ayah kanda!" Ucap diva tajam
Daniel tertawa kecil,
"Wahai anak ku yang berbadan besar! Ingat ayah kanda mu ini tidak lah kejam, hanya saja julid! Kau tau julit?" Diva hanya menggeleng seperti anak kecil tak tau apapun.
" jujur dan pelit. Hahahaha" ucap daniel tertawa bagaikan sang raja.
"kalian ini gila!" Ucap si sipit
"Diam kau sipit! Kau tau dia siapa? Dia itu ..... bukan siapa-siapa sih" ucap galang
Daniel dan diva hanya tertawa
"Garing boss" ucap mereka berdua.
      Suasana menjadi hening seketika,
"Gua rasa suasana ini pasti bakal gua kangenin" cetus daniel tersenyum, galang hanya tertawa mendengarnya.
"Najong! Lembek lo"ucap galang menjitak daniel
"Eh, serius deh! Lo nih yamau pada kemana abis dari smk ini?" Ucap diva
"Gua? Jelas ke belanda"lanjut nya
Galang hanya terdiam sejenak
"Kalo gua, paling ke negri sebrang" ucap daniel
"Saya? Jepang" ucqp yuki
"Kalo gua liat situasi, kalo bokap ke indo ngurus cafe shop gua ya gua ke soul jalanin bisnis bokap sambil sekolah" ucap galang tersenyum kecut.
"Berarti kita pisah semua dong?" Ucap diva, ketiga teman nya hanya mengangguk, lalu tertawa.

"Galang!" Ucap seseorang,
Semua yang ada di situ menoleh keasal suara "lang thea!" Ucap daniel, galang hanya mengangguk.
"Gua mau bicara sama lo, 4 mata!" Ucap thea, galang hanya diam tak merespon.
"Kalau begitu kita cabut" ucap deniel tanpa senyum.
"Tunggu!" Ucap galang, membuat ketiga sahabatnya berhenti melangkah.
"Gua ikut, lagi pula hari ini ada ulangan gua belum belajar sama sekali" ucap galang, teman-teman nya hanya mengangguk  walau sedikit aneh namun memaklumi nya. Galang mulai melangkah beberapa langkah, sementara gadis ini hanya diam menatap kepergiannya.

    Hari ini jadwakbsekolah semakin padat khusus nya kelas 12, hari ini pelajaran tambahan dan sleksi setiap keanggotaan ekstra kulikuller di sekolah ini.
Walau hari semain sore tak mengalahkan rasa letih nya.
Lantunan irama gitar terdengar dari eskul musik,
Petikan gitar, suara yang mersu serasi dengan irama yang sedang di main kan.
Suara gemuruh tepuk tangan terdengar.

"Lang gimana, sudah putusin ingin kuliah jurusan apa?" Ucap seseorang, galang menoleh lalu tersenyum, menyuruh junior nya kembali latihan.

"Paling bisnis pak" ucap galang tersenyum,

"Ahh bisnis, kamu kan sudah pembisnis" galang hanya tertawa kecil

"Aih si bapak, kan itu bisnis orang tua. Kalo bisnis sendiri belum" orang itu tersenyum.

"Ya sudah, bel pelajaran pertama bentar mulai" ucap orang itu.

"Yasudah kalau begitu saya permisi dulu" ucap galang bergegas menuju kelas.

¤¤¤¤¤

    Derap Langkah mencairkan hening, sepasang mata memperhatikan seseorang yang sedang berjalan. Terutama kaum hawa, bisikan mengenainya mulai ricuh bagaikan buring yang bernyanyi, bahkan senyuman selalu terlontar untuk nya.

"Sisk-"

"BRAAKKKK..."
.
.
.
.
******
THAKS FOR READ

I LOVE YOU (Benci Kok cinta?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang