part 23

133 8 5
                                    

Mentari indah sudah menunjukan kehangatannya,
Namun tidak dengan cowok yang kini masih tertidur pulas.

"Den galang" suara keras dari arah pintu. Namun tak di gubris oleh cowok bernama galang ini, galang yang masih asyik dengan dunia mimpinya dan dia sangat merindukan kamar yang sudah lama ia tinggalkan, membuatnya malas untuk membuka mata.

"LANG, GALANG!" Teriak seseorang di kuping cowok ini.
"Hmm, kebiasaan! Ada apa sih key" ucapnya tanpa membuka mata.
"Gua thea" ucap orang tersebut, membuat cowo ini langsung mengambil posisi duduk.
"Ada apa?"
"Antar gua pulang! Arlond khawatir ama gua!"
"Bilang sama dia suruh datang menjemput lo! Ganggu gua tidur aja" ucap cowok ini tertidur kembali.
"Yasudah kalo lo ga mau nganter gua pulang! Bi, tolong bantu aku" ucap gadis ini meminta tolong kepada pelayan rumah mewah ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Disisilain, keyla yang sedang berkumpul dengan para sahabatnya di cafe biasa mereka tongrongi.
"Lo yakin galang ga bakal khilaf sama si bule itu?" Ucap salah satu berbadan besar.
"Gua percaya dia, lo mau pada ikut kerumah galang?"
"Rumah yang dimana key?"
"Rumah utamanya lah!"
"Boleh, gua sekalian mau liat keadaan nya thea" ucap lula..
"Lo mau liat keadaan thea apa mau liat keadaan galang?" Cetus daniel.
"Yee cupu lo cemburu?"
"Diem lo buntelan karung! Si.. siapa yang cemburu?" Elak daniel.
"Udah.. ribut mulu, jadi ga nih?"
"Kuy lah.. aa diva ama neng keyla ya?"
"Ekhmm!"
"Hahahaha mampus lo div, penjaganya ngamuk!" Tawa lula..
"Yaudah sama lula aja"
"Macem-macem!" Cetus daniel..
"Wihh kayanya bentar lagi lula di tembak"
"Metong dong dia" cetus diva
"Nyumpahin lo!"
"Auh ahh bete gua!" Ucap lula berjalan duluan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
************
************
************************************************
************
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"TUNGGU!"

"Iya den?" Ucap pembantunya.
"Biar saya saja yang nanganin gadis manja ini, kamu kembali ke dapur saja" ucap cowok ini berdiri dari kasurnya.
"Baik den"
.
.
.
Suasana hening terasa di ruangan ini,
Cowok yang kini sedang berada di bibir ranjang duduk menggunakan baju putih membentuk sekali otot perutnya..

"Lo udah makan?" Ucap cowok ini menatap tajam gadis yang berada di kursi roda.
"Gua mau balik!" Ucap gadis ini.
"Gua udah bilang sama lo! Lo ga akan balik sebelum lo menuhin syarat gua!"
"Bajingan lo lang!"
"Lebih bajingan lagi cowok lo!"
"Lo yang bajingan!"

Cowok ini hanya tersenyum sinis, namun entah kenapa hatinya mulai tergores saat kata kata yang dilontarkan gadis bule ini tadi malam.

"Sudah gua mau tidur lagi" ucap cowok ini mulai berbaring lagi.

"Kenapa lo lakuin ini sama gua? Kenapa lo siksa gua!"

"Karena gua Benci sama lo!" Ucap cowo ini dingin.

"Lang? Bukankah temen lo bilang lo baik? Apa semuanya bohong!"

"Ya mereka semua bohong!"

"Lo jahat lang!" Ucap gadis ini mulai terisak.

"Kenapa mereka bohong!"ucap gadis ini lagi.

Galang yang kini melangkah mendekati gadis yang sedang terisak di kursi roda,

'Entahkenapa hati gua sakit melihat gadis bule nyebelin ini menangis'

Galang menyingkirkan anak rambut dari wajah cantiknya yang masih terisak,
"Lo udah mendingan?" Ucap galang lembut, sangat lembut.
"Jangan sentuh gua! Gua benci samalo!" Ucap gadis ini.

Tanpa basa-basi, galang menggendong thea keluar kamar,gadis yang kiniada di gendongannya hanya terdiammkaget, bahkan sangat kaget. Atas perilaku galamg terhadapnya.

"Turunin gua lang!" Ucap gadis sini namun tak di gubris.
"Lang!" Ucapnya lagi.
Tetap saja tak ada tanggapan dari galang.
.
.
.
.
.
.
Di sisi lain keyka yang sudah berada di ruang tau rumah teramat mewah ini,
"Lang!" Panggil keyla masuk di ikuti sang teman.
"Yaudah gua ama lula ke dapur dulu, sekaliam nyari galang"
"Ahh.. bawa minum ye gua haus banget"
"Kalo perlu.makanan ya juga sekalian gua laper"
"Dasar peruy karung!" Cetus lula.
"Ye sekata-kata ye lo! Kalo gua kurus lo gimana?"
"BODO AMAT!" Cetus lula berjalan mengikuti key.
.
.
.
.
.
.
.
.
Diva, deniel, dan yuki yang tengah mengobrol diruang tamu, entah apa yang mereka obrolkan yang pasti tidak berfaedah sama sekali.
"Lo, jangan macem macem ama neng lula" ucap diva dengan gaya khasnya.
"Gua ga bakal macem-macem kok aa diva"
"Kurang obat?" Cetus cowok bermata sipit.
"Ye lo, bilang aja lo syikirik kan!"
"Melek makanya melek yukikatro"
"Udah bawaan lahir"
"Emak lo nyidam apa sih.. jangan jangan emak lo nyidam engkong-engkong cina ya!" Asal diva.
"Anjir... bahasa lo minta gua 'IYAIN'' sahut daniel.
"Korban bully lagi gua" pasrah yuki.

Galang P.O.V

Aku yang kini menuruni anak tangga dengan menggendong si bule rese ini.
Entah kenapa sayup-sayup gua mendengar suara ke-3 anak tikus di ruang tamu.
Dan ternyata, benar sekali yuki dan rombongannya berlabuh di rumah gua yang ini.

"Anjir! Makhluk astral lo waras?"teriak diva. Aku hanya terdiam dan mendudukan gadis ini di bangku.
"Lo apain anak orang ampe ga bisa jalan?" Tanya yuki.
"Lo ya lang, kalo main itu perlahan jangan kasar! Iya ga div?"
"Lo main nya kasar ama gua!" Sahut diva berhasil membuat daniel memukul bahu si tong gendut ini.
"Awww! Lo tega udah aniyaya gua,"
Aku hanya menggeleng melihat drama yang akan di mainkan mereka berdua.
"maafkan aku kakanda" ucap daniel.
"Aduhh! Berisik! Ajak main bule nyebelin ini! Gua mau tidur!". membuat mereka menoleh.
"Lo ga tau ini weekend! Lo ya tidur mulu! Ubanan baru tau" omel diva udah kaya ibu-ibu.
"Aish, udah gua mau tidur dulu" ucapku melangkah menuju kamar.
"Lang" ucap thea menahana langkah galang.
"Ekhmm kayanya ada yang damai nih." Ledek daniel.
"Aduhh.. ini anak! Ada apa lagi sih!" Ucap galang merasa frustasi.
"Yang halus atuh abang galang" ledek diva.
"Anter gua balik ke rumah arlond!"
"Minta antar saja sama mereka gua mau TIDUR !" Ucap galang menekang kata di akhir kalimat.
"Anjirrr dasar koala!" Ledek diva.
"Lang kenapa thea?" Tanya seseorang.
"Biasa" ucap diva mengambil satu gelas sirup.
"Anter gua pulang!"
"Minta antar sama mereka saja! Hari ini gua ada urusan!"
"Tidur?" Ucap keyla
"Hmm"
"Kenapa kalian ga pernah akur? Coba akur sehari saja!" Ucap keyla.
"Tau,sayang tau kalo kalian ribut! Nanti nyesel loh" ucap yuki.

   seluruh yang ada disitu hanya saling  menatap omongan yuki yang masi berantakan.
"Kenapa? Ada yang salah?" Ucap yuki terlihat bungung.
"Ga ada kok sayang"ucap sang kekasih.
"Ahh .. udah gua mau tidur! Pusing gua" ucap galang.
"Key, bisa minjam ponsel lo?" Ucap thea, keyla menatap galang yang kini mengehentikan langkahnya.
"Key?"
"Kasih aja key, gua udah ga perduli lagi" ucap galang berjalan menaiki anak tangga.
  Seluruh yang ada di situ hanya hening, bahkan sangat hening.

"Gua bingung deh ama lo berdua, kerjaannya ribut aja"  cetus diva
"Thea lo beneran mau kerumah arlond?" Tanya keyla.
"Lo mau bisa jalan kan? Apa salahnya lo disini dulu, galang berniat baik mau tanggung jawab ama lo" jalas lula.
"Thea, gua mohon ikutin apa yang kita mau. Gua ga mau lo di kursi roda aja, gua mau lo bisa jalan lagi, ikutin mau gua ya thea" mohon keyla.
"sekali aja, lo yakin sama galang" ucap lula
"Sampai lo sembuh aja deh, seterah itu lo bebas" ucap lula kembali.
   Thea hanya terdiam, sebenarnya omongan sang teman ada benarnya juga.
"Baiklah" ucap thea tersenyum.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
**********
**********

Maaf baru bisa lanjut ceritanya..

I LOVE YOU (Benci Kok cinta?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang