part 19

107 9 0
                                    

      "BRAKKKKKKK!!!"

kursi roda tergelincir memasuki selokan sekolah, gadis yang di tumpanginya tak sadarkan diri.
"SISKA!" teriak galang, berlari kearah nya, seluruh siswa/i yang ada di situ memperhatikan pertengkaran mereka namun tak ada yang memisahkan mereka.
"Kamu tak apa?" Kepada orang tersebut, galang menatap siska sengit.
"Lang, gua bisa jelasin!"ucap siska, namun galang tak merespon. Dia beralih kepada gadis yang sudah di kerumuni siswa.
"Kalian ngapain ngeliatin saja! Kenapa ga di bawa ke uks!" Ucap galang, menerobos kerumunan.
"Thea? Bangun!"ucap galang,
"Bawa ke uks lang"ucap teman kelasnya.
"Aldi, bawa thea ke uks" ucap galang menyuruh orang lain.
"Biar gua panggil yuki" ucap galang beranjak dari situ, melangkah jauh dari nya.

     Langkah kaki menuju kelas mulai di percapat. Entah kenapa tiba-tiba pikirannya tertuju kepada gadis yang kini terbaring di Uks.
"Yuki!" Panggil galang, cowok yang di panggil menoleh.
"Thea?" Ucap yuki menebak, galang mengangguk
"Dia di uks, tadi dia jatuh. Aldi bilang ke gua kalo dia dari tadi nyari lo, karena thea belum sadar" yuki mengangguk, langsung menuju uks.
Galang mengikuti dari belakang, hingga langkah kaki nya terhenti di depan sebuah ruangan.
     Gadis yang sedang di periksa oleh sang dokter sekolah, masih belum sadarkan dirinya, luka memar terlihat di bagian tubuhnya.
"Tenang lang thea baik-baik saja, cuman tadi dia terbentur aja sedikit" galang menarik nafas lega.
"Apa urusan nya sama gua? Noh bilang ama si arlond! Udah ganggu gua mau ke kelas dulu!" Ucap galang melangkah,
"Galang tunggu!" Ucap seseorang, galang hanya menoleh
"Gua balik kelas dulu ya, thea udah di periksa ama yuki kan"ucap aldi tersenyum,
Galang hanya terdiam, sementara yuki tertawa kecil atas tindakan galang.
"Eh* iya thanks" ucap galang
"Udah lo ketahuan ama gua, masih mau bohong?" Ucap yuki
"Diem lo sipit!" Ucap galang duduk di bangku yang di sediakan Uks
"HHH~" ucap yuki membuang nafas kasar.
"Gua ngerasain kok apa yang lo rasain sekarang!" Lanjut yuki tersenyum.
"Sotoy lo bule sipit!" Ucap galang lagi
"Kadang cinta rumit, kalo gua lebih milih nyelesaikan soal matematika di bandingkan soal cinta" ucap yuki tertawa
"Makan tuh cinta!" Ucap galang.
Yuki tertawa bahagia melihat temannya ini sedang pusing memikirkan hati dan ego.
"Gua cuman mau ngasih tau jujur sama hati lo! Inget jujur" ucap yuki, galang hanya terdiam tak menjawab.
Apa yang harus dijujuri?cinta? Bahkan dia tidak tau menau soal cinta! Cukup dia cinta sama sang ibunda, keyla dan DIA yang ini menjadi mamah tiri nya. Dan cukup untuk tersakiti lagi, cukup sekali.
"Ga seharusnya masalalu ngehalangin lo buat rasain cinta!" Ucap yuki kembali.
Galang hanya tersenyum sinis.
"Tau apa lo ama cinta?"ucap galang mulai dingin.
"Untuk rasain cinta lo ga harus tau cinta itu apa! Karena cinta itu di mulai dari sini, dari HATI" ucap yuki
"Hahahahaha, anak papah udah besar"ucap galang mengacak-ngacak rambut yuki.
"Susah banget sih lo! Aturan yang jadi papah itu gua!" Komplaint yuki,
"Ya udah aku jadi mamah deh" ucap galang mengedipkan mata membuat yuki menatap jijik.
"Gua mau ke kelas dulu! Nanti gua izinin, oya gua rasa thea mau ngomong sesuatu lebih baik lo dengerin omongan thea dulu. Nah lo jelasin tuh kalo bukan lo yang ingin mencelakakan thea!" Ucap yuki
"Mumpung thea lagi labil, kalo dia udah kehasut ama arlond bahaya! Thea bisa abis, dan gua yakin lo bakal masuk penjara atas laporan perencanaan pembunuhan"lanjut nya lagi, galang hanya mengangguk dan mengusir yuki dari situ.

   Susana hening terasa menyelimuti tubuh, galang yang dari tadi dusuk di sofa uks terlihat fokus dengan koran yang kini di baca nya.

"Arlond" ucap seseorang lirih.
"Syukur kalo lo udah sadar" ucap galang acuh. Gadis yang ada didepan nya hanya menatap sinis sang cowok.
"Mana arlond? Apa lo usir lagi dia!" Ucap gadis ini mencoba ingin duduk namin tak bisa karena kepalanya masih yerasa sakit.
"Entah mati kali!" Ucap galang
"Dasar ngeselin! Kenapa ga lo aja yang mati!" Cetus thea
"Dan lo yang gua gentayangin pertama" sambung galang.
   Keheningan kembali terasa, namun thea mencoba mencairkan suasana.
"Makasih" ucap thea
"Untuk?" Ucap galang
"Bawa gua kesini!" Ucap thea
Galang hanya tertawa..
"Terimakasih sama aldi, dia yang bawa lo kesini!" Ucap galang,
"Dan gua duduk di sini atas permintaan sahabat lo!" Lanjut galang lagi.
Thea hanya mengangguk, namun di lain sisi ada rasa sakit yang entah dari mana asalnya.
"Lo udah sadarkan? Gua kekelas dulu"ucap galang beranjak,
"Tunggu!"ucap thea, membuat galang menghentikan langkah.
"Ada hal yang ingin aku omongin!" Ucap thea.
Galang kembali duduk, dan menatap tajam thea.
"Kenapa lo ga pernah jujur sama gua!" Ucap thea, galang hanya menarik sudut bibir nya melukiskan senyum sinis.
"Jujur apa lagi?" Ucap galang
"Jujur kalo lo yang bawa gua kerumah sakit waktu itu! Ga usah bohong gua udah tau semuanya!" Galang hanya tertawa sinis
"Syukur deh kalo tau!" Ucap galang dinging.
"Gua minta sama lo, jangan ganggu arlond lagi! Arlond udah kasih semua nya sama lo, gua harap lo ga anggap arlond jahat lagi. Arlond udah baik sama lo!" Ucap thea terlihat memohon.
Galang hanga tartawa mengejek atas omongan galang.
"Thanks atas sarannya!" Ucap galang beranjak dari duduk nya melangkah

I LOVE YOU (Benci Kok cinta?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang