BUNYI suara klakson mobil Claire yang berbunyi terus menerus dengan sengaja membuat Valerie yang baru saja memarkirkan motor sport-nya di parkiran menjadi sebal sekali. Valerie langsung melayangkan tatapan tajamnya pada Claire yang baru saja keluar dari mobilnya. Dengan geram Valerie mengambil helmnya yang tadi sempat dia letakkan di atas motor, lalu dia berjalan menghampiri Claire dan berusaha untuk memukulkan helmnya pada Claire yang sontak saja berteriak ketakutan seraya menghindar, tapi itu semua cepat digagalkan oleh Hardin. Teman tim basketnya Elliot itu segera menarik Valerie menjauh dari Claire yang langsung bernafas lega karena tidak sempat mendapat pukulan dari helm milik Valerie.
“Oh, whoa ... santai saja, Valerie.” kata Hardin seraya mengambil helm Valerie dari tangannya.
“Syukurlah ada dirimu, Hardin. Kalau tidak, aku akan babak belur.” kata Claire dengan suara manjanya.
Hardin tersenyum konyol, tapi Valerie terlihat mendengus jijik.
“Apa maksudmu, huh?” Valerie bertanya dengan geram pada Claire yang tampak memasang senyuman menjengkelkannya.
“Kau bicara apa, Valerie?” Balik Claire yang bertanya dengan nada sok polos.
“Apa maksudmu membunyikan klakson dari mobil jelekmu itu?” tanya Valerie lagi dengan nada mengejek.
Kali ini senyuman menjengkelkan milik Claire memudar. Ia terlihat melotot geram. “Apa kau bilang? Mobil jelek? Matamu di mana?” Ia bertanya dengan marah. Ia merasa mobil berwarna merah miliknya itu sangat indah bukan malah sebaliknya.
Hardin langsung berdiri ditengah-tengah mereka berdua. “Hey, Girls. Come on. Ini masih pagi.” Ia berujar dengan serius tapi kedua gadis itu sepertinya tidak mau peduli.
“Memang jelek! Kenapa? Bukankah sangat cocok untukmu yang jelek juga!” Valerie benar-benar suka melihat wajah jengkel Claire saat ini.
“Apa kau tidak sadar? Motor besarmu yang lebih cocok untuk kakek-kakek itu tidaklah sinkron dengan bentuk tubuhmu yang mirip seperti kurcaci itu.” Kini Claire balik menyerang Valerie.
Hardin yang berada di tengah mereka langsung saja meringis. Dia harus mencari cara agar kedua gadis itu tidak berakhir dalam perkelahian lagi.
“Aku seperti kurcaci? Katakan sekali lagi!” Valerie menatap tajam Claire yang terlihat mengejeknya dengan ekspresi menjengkelkan. “Aku hajar dirimu, Claire Carroll!” Ia membentak seraya hendak menjambak rambut Claire namun dengan gerakan cepat Hardin merangkulnya menjauh dari Claire.
Valerie terlihat memberontak tapi tenaganya tidak sebanding dengan Hardin yang seorang pria. Claire sengaja mengejek dengan terus mengatakan motor Valerie tak cocok untuknya.
“Hardin, lepaskan aku. Ini akan menjadi bahan gosip.” kata Valerie seraya melirik rangkulan Hardin yang malah terlihat seperti memeluk seorang kekasih.
Beberapa siswa-siswi melirik ke arah mereka berdua sembari terheran-heran. Ada beberapa yang tertawa lalu bersiul.
“Oh, maaf.” Dengan spontan Hardin melepaskan rangkulannya sembari tercengir lucu.
“Bye!” Valerie langsung meninggalkan Hardin begitu saja. Ia sempat melirik ke belakang ketika sudah berjalan menjauh dari Hardin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Blackened
Ficción GeneralKisah cinta segitiga biasanya identik dengan satu wanita diperebutkan oleh dua orang pria. Tapi lain halnya dengan kisah cinta ini. Kisah cinta segitiganya berantai; hal inilah yang dialami oleh Valerie Blackwell, di mana ia sangat menyukai Elliot G...