VALERIE baru saja keluar dari bilik toilet wanita. Beberapa siswi wanita yang ada di sana tampak sedang merapikan rambut maupun dandanan mereka di depan cermin, seketika itu juga mereka langsung saja melirik iri padanya lalu berbisik-bisik. Mereka juga membicarakan perihal makan malam antara Valerie bersama Mitchel, namun Valerie mengabaikannya dan dengan langkah santai dia berjalan meninggalkan toilet. Dia menyelusuri koridor demi koridor menuju taman sekolah seperti biasanya untuk berkumpul dengan Elliot maupun Winona yang sudah menunggunya karena hari ini kedua sahabatnya itu berada di satu kelas yang sama, sedangkan dirinya di kelas yang berbeda.
Saat masih melangkah, tiba-tiba Valerie dihadang oleh lima orang siswa laki-laki yang terlihat seperti berandalan mencoba untuk menggodanya dengan tingkah jahil mereka dan suara yang lumayan berisik. Kini mereka berlima mengelilingi Valerie agar gadis cantik itu tak bisa lari kemana-mana karena terkepung oleh mereka.
“Hey, Valerie. Oh, whoa! Kau semakin cantik saja setiap hari.” kata salah satu di antara anak berandalan itu bernama Casper Cooke dengan genitnya mencomot dagu Valerie—tentu saja gadis cantik itu langsung menepis tangan anak berandalan yang tidak sopan ini. Valerie langsung melayangkan tatapan sinis padanya.
“Mari kita bersenang-senang dulu.” ajak Randall Allerton yang merupakan leader dari geng anak-anak berandalan ini seraya mencoba untuk merangkul Valerie, sontak saja membuat Valerie memberontak dan mundur beberapa langkah.
“Jangan mencoba untuk menyentuhku atau aku hajar kalian semua.” kata Valerie dengan geram. Ia pun berusaha untuk kabur dari mereka berlima.
“Kau bisa bertengkar dengan gadis lain, tapi tidak dengan kami.” kata Jayce dengan seringai licik.
“Siapa bilang? Aku bisa menghajar kalian.” sahut Valerie seraya melayangkan pukulannya pada wajah Jayce, tapi cepat ditahan oleh Randall dan Casper. Ia memberontak lagi. Tenaganya tak sebanding dengan mereka.
“Bukankah kita belum selesai bersenang-senangnya?” Randall mencoba untuk terus merangkul Valerie.
“Tapi tidak begini juga caranya. Kalian benar-benar seperti pengecut. Tidak lebih baik dari kata brengsek.” kata Valerie dengan ketus.
Mereka berlima malah tertawa mengejek Valerie yang semakin geram. Tidak bisakah dia tenang ketika berada di sekolah?
“Lantas kau maunya seperti apa, Sayang?” tanya Randall dengan senyuman miring yang menurut Valerie menjijikkan.
“Sudahlah, Bos. Kita seret saja dia ke toilet pria. Setelah itu kita kunci pintunya.” ajak Daylen dengan senyuman miringnya, membuat Valerie bertambah jengkel.
“Boleh juga. Kita bersenang-senang di dalam toilet bersama gadis paling cantik di sekolah.” kata Casper dengan senang. “Iya tidak, Sayang?” Ia mencoba untuk membelai kepala Valerie yang dengan cepat menghindar.
“Jangan sentuh aku!” bentak Valerie dengan geram, tapi sepertinya mereka tidak mau ambil peduli.
“Kalau tidak ke ruangan kosong di lantai paling atas saja.” saran Terrell dengan semangat. Casper mengiyakan ucapannya.
Beberapa siswa-siswi yang lewat tampak tak berani menghentikan perbuatan kelima anak-anak geng berandalan itu dan hanya bisa menyaksikannya saja. Perlahan jumlah siswa-siswi yang menyaksikan Valerie digoda oleh anak-anak geng berandalan yang dipimpin oleh Randall Allerton itu mulai bertambah. Mereka mengerumuni perbuatan bandit-bandit mesum tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Blackened
Fiksi UmumKisah cinta segitiga biasanya identik dengan satu wanita diperebutkan oleh dua orang pria. Tapi lain halnya dengan kisah cinta ini. Kisah cinta segitiganya berantai; hal inilah yang dialami oleh Valerie Blackwell, di mana ia sangat menyukai Elliot G...