TERDENGAR bunyi klakson mobil Elliot yang baru saja tiba di depan rumah Valerie. Dia sedang menunggu Valerie yang masih belum keluar dari dalam rumahnya. Valerie memang sengaja mengirimi Elliot pesan singkat untuk menyuruhnya menjemput dirinya. Hari ini Valerie merasa kelelahan untuk mengendarai motor seorang diri setelah beberapa hari berturut-turut sibuk pergi berjalan-jalan keliling kota dan berbelanja bersama dengan Felicia.
Dari balkon lantai dua muncul sosok Felicia yang masih menggunakan gaun tidur berbahan satin berwarna merah marun dan terlihat sedikit tembus pandang yang tentunya memperlihatkan pakaian dalam dan lekuk tubuhnya secara samar, bahkan rambutnya sedikit berantakan—mungkin saja dia baru bangun tidur. Benar-benar penampilan yang seksi bagi mata pria normal. Elliot hanya tertawa melihat penampilannya. Jika saja Elliot itu straight maka dia akan suka melihat pemandangan seperti itu pada pagi hari ini dan dengan senang hati memandangi tanpa berkedip sedikit pun. Dia lalu segera keluar dari dalam mobil untuk sekedar menyapanya.
Felicia langsung melambaikan tangannya begitu melihat Elliot yang membalas lambaian tangannya.
“Hey, Felicia. Selamat pagi.” sapa Elliot sehingga Felicia tersenyum cerah.
“Selamat pagi juga.” balas Felicia dengan ceria.
“Di mana Valerie?” tanya Elliot seraya menyandarkan tubuhnya di samping mobil Range Rover-nya.
“Mungkin sebentar lagi akan keluar.” sahut Felicia yang kembali menguap dan mengusap matanya seperti anak kecil. Elliot tersenyum melihat tingkahnya.
“Felicia, sepertinya air liurmu masih menempel di sudut bibir.” kata Elliot dengan candaan.
Felicia menjadi panik dan mendadak histeris. Dia segera menyentuh sekeliling sudut bibirnya. Elliot langsung tertawa terpingkal-pingkal.
“Hey, Elliot. Kau mencoba untuk menggodaku?” pekik Felicia dengan sebal.
Elliot masih tertawa dan di saat itulah Valerie muncul. Valerie keheranan melihat Elliot yang tidak bisa berhenti tertawa dan terus membuat Felicia mengomel.
Mata Valerie melirik ke arah pandang Elliot yang menatap ke balkon lantai dua, seketika itu juga matanya langsung melotot melihat penampilan kakaknya yang baru saja bangun tidur tapi tetap saja dia terlihat cantik dan tentunya seksi.
“Felicia! Apa yang kau lakukan? Cepat masuk ke dalam!” Valerie terlihat tidak senang. Ia terkejut melihat penampilan Felicia yang bisa saja menggoda Elliot pikirnya. Meskipun sebenarnya tak ada tanda-tanda Elliot merasa tergoda.
“Ya sudah, Anak-anak sekolahan. Cepat pergi sana. Nanti kalian terlambat.” kata Felicia seraya mengusir mereka. Ia langsung beranjak meninggalkan balkon.
“Mari kita berangkat.” ajak Valerie dengan semangat. Elliot mengangguk padanya.
Pagi ini Valerie dan Elliot berjalan menuju kelas sejarah Mr. Burke. Tak berselang lama mereka berdua tiba di dalam kelas seraya menunggu kedatangan sang guru karena tadi bel masuk sudah berbunyi. Beberapa murid tampak berlari memasuki kelas karena takut datang terlambat.
Setelah menunggu beberapa menit kini muncul sosok Mr. Burke bersama dengan seseorang yang tentunya menarik perhatian seisi kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Blackened
Fiksi UmumKisah cinta segitiga biasanya identik dengan satu wanita diperebutkan oleh dua orang pria. Tapi lain halnya dengan kisah cinta ini. Kisah cinta segitiganya berantai; hal inilah yang dialami oleh Valerie Blackwell, di mana ia sangat menyukai Elliot G...