11

2K 343 3
                                    

Seminggu berlalu dan Taehyung tidak pernah muncul di sekolah.

Jennie hampir ingin melupakan soal permintaan maafnya.

Kalau dipikir-pikir, ini memang bukan kesalahannya sepenuhnya.

Tapi mengingat bagaimana Taehyung menolongnya dari Wonpil beberapa waktu lalu, membuat Jennie merasa ia sudah keterlaluan.

Belum lagi teman sekelasnya sekarang tak ada yang mau bicara dengannya, kecuali Jungkook.

"Jungkook, menurutmu hari ini Taehyung datang atau tidak?" tanya Jennie sambil menyembunyikan wajahnya di meja perpustakaan.

Jungkook mulai terkekeh karena Jennie selalu memberikan pertanyaan yang sama tiap harinya.

Sekarang Jennie mulai mengetukkan jarinya di meja. Menunjukkan kebosanannya.

Ia akhirnya merogoh sakunya dan memainkan ponselnya.

To : Amber
Kapan kau keluar kelas? Aku bosan setengah mati.

Tak ada balasan.

Jennie semakin keras mengetukkan jarinya di meja dan membuat petugas perpustakaan melirik kearahnya.

Jennie menghentikannya dan beralih ke arah Jungkook yang masih asyik membaca buku.

"Jungkook-ah.."

Jungkook menoleh.

"Kenapa?"

"Aku bosan." Sekarang Jennie mendekatkan bangkunya ke bangku Jungkook lalu melanjutkan, "Mau bermain? Truth or dare, misalnya?"

Jungkook menarik nafasnya kecil, "Kurasa tidak." lalu kembali mengarahkan pandangannya ke buku sejarah yang tebalnya mencapai 500 halaman.

"Ayolah~ Jebal~ hm? hm? hm?" rayu Jennie lengkap dengan aegyo nya.

Untuk kesekian kalinya, Jungkook tidak bisa mengendalikan detak jantungnya. Wajah Jennie terlalu dekat dan.. manis?

"Hm- Ba-"

Belum sempat Jungkook menyelesaikan kata-katanya, Jennie sudah memotong, "OMO! Taehyung!  Dia datang! Itu dia!"

Jennie segera berdiri dan keluar perpustakaan dengan cepat.

••

Taehyung berjalan malas ke ruang guru. Tas nya hanya dia lampirkan pada salah satu bahunya.

Terdengar suara langkah kaki yang mengejarnya dari belakang.

"Hey! Taehyung!"

Taehyung menoleh sekilas dan mendapati gadis yang membuatnya kesal akhir-akhir ini.

Ia pun kembali meneruskan langkahnya dan memasuki ruang guru tanpa memperdulikan gadis yang terus memanggil namanya.

Jennie berhenti persis di depan ruang guru. Nafasnya masih tak beraturan namun pandangannya tidak lepas dari sosok Taehyung.

Pemuda itu kini berdiri didepan Park sonsaengnim.

"Eoh? Taehyung? Akhirnya kau kembali ke sekolah. Aku turut berduka tentang ibumu. Kuharap kau diberi kesabaran."

Taehyung hanya tersenyum tipis.

Park ssaem ikut tersenyum lalu kembali membuka suaranya, "Hm, lalu ada urusan apa kau kesini?"

Sekarang Taehyung menatap Park ssaem dengan ekspresi yang berbeda, "Aku akan berhenti sekolah."

Park sonsaengnim terdiam.

Ia tak mengerti kenapa Taehyung ingin berhenti sekolah tiba-tiba.

"Taehyung, apa yang membuatmu berpikir untuk berhenti?"

Taehyung mengalihkan pandangannya. Tak mau menatap langsung Park sonsaengnim.

"Kurasa aku tidak bisa."

Taehyung kini membuka isi tas nya dan menyodorkan sebuah amplop putih kearah Park ssaem.

Park ssaem tau bahwa amplop itu berisi uang sekolah Taehyung yang sudah menunggak 3 bulan.

"Ini. Terima Kasih atas bimbinganmu selama ini, ssaem. Aku pergi."

"Tunggu, Taehyung. Kau tidak berhenti karena tidak bisa membayar biaya sekolahnya bukan?"

Taehyung enggan menjawab.

Ia membungkukan badannya dan langsung beranjak pergi.

••

Jennie masih menatap lekat ke arah Taehyung. Taehyung kini berjalan keluar menuju kearahnya.

'Jadi dia benar-benar akan berhenti sekolah? Wae? Karena biaya sekolah? Kudengar pamannya membawa semua harta ibunya. Bajingan tua itu. Lalu sekarang bagaimana?'

Ketika mereka berpapasan, Taehyung tetap berjalan lurus seolah tak melihat Jennie.

Jennie mengejarnya lalu menahan tangannya.

"Aku ingin bicara padamu."

Tak memperdulikannya, Taehyung melepaskan genggaman tangan Jennie dengan kasar, dan meneruskan langkahnya.

Jennie mengimbangi langkah Taehyung, "Dengar. Aku hanya ingin minta maaf. Aku sungguh menyesal atas kejadian waktu itu. Sungguh. Aku benar-benar menyesal."

"Pergi." ucap Taehyung tanpa menghentikan langkahnya.

"Aku tahu kau tidak akan semudah itu memaafkanku. Tapi aku sungguh tidak tahu bahwa ibumu meninggal hari itu. Aku bahkan tertidur saat jam pelajaran-"

BRUG

Taehyung mendorong tubuh Jennie ke dinding dan menghimpit badannya.

Hidung mereka hampir saja bersentuhan karena jarak wajah mereka sekarang tidak lebih dari tiga centi.

"Pergi. Jangan ganggu aku atau aku akan benar-benar membunuhmu."

to be continued

ON AND ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang