54

1K 143 2
                                    

Detektif Kim meninggal dan kasusnya tidak bisa diselidiki.

Lalu seorang yang dicurigai tersangka tidak dapat diselidiki pula.

Lalu istri detektif Kim ditemukan meninggal juga dan kasusnya sama-sama tidak bisa diselidiki.

Mina hanya menarik napasnya dalam-dalam, setelah berhasil menjelaskan semuanya dengan hati-hati dan mencoba untuk mudah dimengerti. Diliriknya Taehyung yang hanya mengangguk pasrah, nampaknya Mina berhasil menangkis kesalahpahaman dan mencoba menarik pemuda itu untuk berada di pihaknya.

Dengan begitu ia tidak perlu susah-susah mencari informasi secara diam-diam. Kalau dipikir-pikir semuanya akan lebih mudah. Jika berhasil.

Diliriknya pemuda lain bernama Jackson yang nampak membelalakan matanya dengan mulut sedikit terbuka, menatapnya begitu takjub seolah-olah dirinya superhero.

“Ngomong-ngomong, umur noona berapa?”celetuk Jackson kemudian.

Membuat Mina terkekeh geli karena pemuda itu terus-terusan membuatnya tertawa dengan tingkahnya.

Lucu sekali dia, pikirnya.

Amber melirik Jackson kesal dan mengumpat, “Bisa-bisanya tanya umur, sudah tahu sedang serius.”

“Aku tahu kenapa ahjussi itu membunuh ibuku.”suara berat Taehyung terdengar kemudian. Membuat suasana kembali tegang.

Mina menatapnya penuh harap.

“Ibu punya bukti ahjussi itu membunuh Ayah. Dia pasti melakukannya karena bukti itu.”

“Bukti? Bukti apa?”

Seketika Jennie membelalakan matanya melihat Taehyung, “Di dalam flashdisk itu?”

Dan otomatis Taehyung mengangguk.

Mina mencoba mencerna apa yang didengarnya. Sebelum ia dapat berkata-kata, Jennie mengarahkan pandangan padanya dengan semangat, “Eonnie, dan aku sempat melihat ahjussi itu berbicara dengan Tuan dan Nyonya Oh.”

Mina menaikkan alisnya, “Tuan dan Nyonya Oh?”

“Hm, kau tahu kan, OK Corp? Mereka perusahaan-“

“Mwo?”

Aku tahu ada yang tidak beres sejak menyelidiki kasus ini. Pasti ada orang berkuasa dibaliknya. OK Corp. Tidak mungkin.

••

Keempatnya hanya menatap heran saat Mina tiba-tiba pamit dan mengatakan ‘sampai jumpa lagi. aku pasti akan menghubungi kalian lagi.’

“Bung, kau baik-baik saja?”Jackson hati-hati bertanya, mencoba sedikit mencairkan suasana yang mencekam.

Raut wajah Taehyung memang nampak murung sejak orang tuanya dibicarakan.

“Ya, tentu saja.”jawabnya sembari berdiri dan memakai backpack-nya. “Kurasa kita harus pulang.”

“E-eoh tentu saja hahaha maaf merepotkan kalian karena sahabatku ini.”Jackson terdengar canggung dan terlihat memaksakan tawanya sembari menepuk-nepuk Amber.

Namun tawanya itu hanya dibalas senyuman tipis dari Taehyung yang kini berjalan pelan kearah pintu. Jennie dan Amber nampak menegur Jackson dengan tatapan tajamnya, sementara Jackson jadi merasa semakin merasa bersalah.

Ketiganya berjalan tidak jauh dari Taehyung, namun Amber dan Jackson seketika berlari tergesa-gesa ketika melihat bus mereka datang.

“Ahjussi! Tunggu Kami!”Amber menatap sekilas ke arah Taehyung dan Jennie bergantian sebelum akhirnya menaiki bus dengan terburu-buru, “Kami duluan, ya!”

Jackson melambaikan tangannya terlalu semangat dari dalam bus, menelan ludahnya kasar saat menyadari wajah dingin yang dipasang Taehyung.

Dan akhirnya ia melambaikan tangannya pelan sampai wajah keduanya tidak terlihat pandangannya lagi.

Taehyung melirik Jennie yang kini berdiri tak jauh darinya, “Kau tidak ikut naik bus?”

“Aku dijemput.”

Taehyung hanya mengangguk mengerti lalu melanjutkan langkahnya.

Melihat Jennie dari ujung matanya, yang kini duduk di halte bus sambil mengamati jalanan.

Memerhatikan gadis itu beberapa saat.

Namun ia ikut tersentak saat gadis itu tersentak lalu menatap kearahnya.

Buru-buru ia mengalihkan pandangannya.

Namun terdengar langkah kaki terburu-buru kearahnya, “Taehyung!”panggil Jennie yang membuatnya menautkan alisnya heran lalu berdeham salah tingkah.

“Yaampun kakimu. Aku hampir saja melupakannya. Harus cepat-cepat diobati, ayo ikut aku.”

Otomatis ia tersenyum tipis dan membiarkan gadis itu meraih tangannya untuk disandarkan di bahu.



to be continued

ON AND ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang