Part 7

3.2K 127 4
                                    

Saya kembaliii.....

Entah rasa benci itu ga akan pernah hilang. Dia seseorang yang disayang,dihormati sebagai kepala rumah tangga dan selalu dibanggakan oleh Amanda tega melakukan itu semua pada keluarga yang kata nya dicintai disayang olehnya.
Lagi dan lagi mimpi buruk dialami oleh Amanda selalu seperti itu. Setiap kali bertemu dengan laki laki itu Amanda selalu bermimpi buruk tentang hari hari kelam yang pernah dilaluinya.
"Heh heh....HAAAAAHHHH" teriak nafas nya memburu Amanda merasakan sakit sesak didadanya.
"Sial kenapa dia lagi" gerutu nya dalam hati.
Amanda melirik jam dinding kamarnya. "Shii...ttt telat" imbuhnya lagi.
Dengan segera amanda berlari ke kamar mandi dan hanya memerlukan waktu 15 menit amanda sudah menuntaskan mandinya. Dengan tergesa dia mengganti pakaian dan turun kebawah sembari pesan ojek online pada aplikasi hp nya. Karena ini hari jumat biasanya jalanan akan lebih macet dari biasanya ditambah ini sudah siang juga.
Amanda tidak sempat mengeringkan rambutnya dan dibiarkan tergerai begitu saja.

Tiba di kantornya seperti biasa Amanda langsung mengabarkan pada Ami karena tadi pagi dia lupa untuk mengabarkan nya bukan dari pagi saja bahkan dia lupa tidak mengabarkan Ami dari semalam setelah dia pulang dari kosan nya.

"Hay" sapa seseorang pada Amanda. Saat ini amanda sedang duduk dipantry kantornya menikmati minuman cokelat panas yang tadi dibuatnya.
"Juga" sahut amanda dengan senyum pas pasan.
Mata Amanda mengarah pada orang tersebut entah setan apa yang ada saat ini dalam benak Amanda tiba tiba saja Amanda tersenyum lebar melihat laki laki yang bernama Adam itu.
"Gitu donk...sexy banget sih senyumnya" goda Adam pada Amanda.
"Koq ini..rambutnya basah?" tanya Adam penasaran.
"Hmmmmm...." amanda terlihat berpikir untuk menjawab.
"Abis ngapain semalam??" tanyanya kembali lebih menyelidik.
Tangannya Adam mengusap lembut pucuk kepala Amanda.
Amanda menikmati sentuhan lembut dari Adam. Entah rangsangan dari mana Amanda merindukan hal ini.
Sesaat Amanda teringat akan laki laki itu yah dia adalah papahnya Amanda.
Amanda ingat jelas dia selalu memanjakan Amanda dengan selalu mengusap lembut kepalanya bahkan dulu papahnya sering sekali menyisirkan rambut Amanda setelah mandi. Karena dia tau Amanda tidak suka rambut panjang sehingga dia jarang sekali mengurus rambutnya.
Sedetik kemudian Amanda menampik kasar tangan Adam.
Adam kaget melihat perubahan Amanda yang spontan itu.
"Maaf nanti rambut nya kusut" ucap Amanda dan meninggalkan Adam dengan kebingungan.
"Menarik" bisik Adam pada diri sendiri

****

Ami Pov
Setidaknya aku lega pada gadisku yang dari semalam tidak ada kabarnya. Bahkan dia sendiri yang bilang akan mengabari jika sudah sampai diapartemennya. Sempat terpikir apa dia tidak pulang ke apartemennya jadi dia tidak mengabariku.
Tapi tadi pagi dia janji akan pulang lebih awal, untuk menemani ku malam ini jalan jalan dan membeli oleh oleh buat karyawanku di sana.

****

Amanda dan Ami sudah berada di salah satu tempat bersejarah di kota ini. Niatnya Ami ingin sekali melihat pemandangan kota ini dari atas sana, tapi dia urungkan niatnya melihat sedari tadi Amanda tidak semangat. Mungkin amanda kelelahan pikir Ami.
"Ada apa sayang" tanya Ami pada Amanda yang saat ini duduk di taman disini.
"Hmmm...gak ada apa2" jawab Amanda dengan sibuk mengaduk aduk jus jeruk dihadapannya.
"Ada yang mengganggu pikiran kamu" tanya Ami menggegam tangan Amanda.
"Kemarin...dia datang...menemui ku" ucap amanda terbata menahan tangisnya. Ami tau yang dimaksud Amanda dia itu siapa.
Ami hanya diam mendengarkan Amanda melanjutkan bicara sambil tetap mengenggam tangan amanda seolah menguatkan Amanda untuk bercerita kembali.
"Dia kembali memintaku untuk menerimanya".
Sekarang suara Amanda terdengar sangat lirih.
Pilu mendengar kekasih nya seperti ini. Tapi bagaimanapun Ami tidak punya kuasa untuk menghakimi papah dari kekasih nya ini.
"Sakittthhhhh" ucap Amanda dengan meremas kemeja bagian dadanya.
Ami tau dan mengerti gimana kacaunya amanda sekarang tapi Amanda masih begitu peduli dengan Ami dengan menemani nya hari ini.
Ami merengkuh amanda kedalam pelukannya. Mencoba memberi kenyamanan disana.
"Maaf man aku tidak ada disaat kamu begitu membutuhkan aku kemarin" bisik ami mengusap pucuk kepala amanda halus.
Amanda menggeleng menandakan tidak setuju dengan pernyataan Ami barusan.
"Kita pulang sekarang yah" ajak Ami kembali. Dan mereka berdua pulang menggunakan taksi. Ami mengantar amanda pulang ke apartemennya terlebih dahulu setelah nya Ami pulang dengan taksi yang sama menuju kosannya.

Tbc...

Tinggalkan jejaknya para penabur bintang.
Sebelumnya maaf cuma mau info neh.
Buat km yg suka dengan genre L..baca cerita ku juga yg udh tamat

1. ILU ms buchy
2. Koleb my world

Ditunggu juga vote dan comment nya. Biar udah tamat tapi aku butuh saran dan kritik dari kalian penabur bintang....

Inilah Aku #gxg#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang