Part 19

1.9K 116 0
                                    

Hargai kami sebagai penulis dengan sekedar meng klik tanda bintang di bawah.

Selamat pagi penabur bintang.

Ami kaget mengetahui kehadiran Amanda saat ini yang sangat mendadak.
"Kamu....kamu baik baik aja sayang" tanya Ami yang melihat kehadiran Amanda didepan pintu rumahnya yang menggunakan tongkat untuk menyanggah kaki nya yang terkilir dan mata Amanda terlihat sembab.
Ami membantu Amanda berjalan masuk kedalam rumahnya.
"Hmmm yah aku baik baik saja" jawab Amanda singkat.
Tapi tidak dengan keadaannya yang sangat kacau.
Ami berpikir ada yang tidak beres dengan keadaan kekasihnya ini.
"Man, jangan bohongi aku". Ucap Ami.
"Cerita kan semua nya jika kamu sudah siap cerita"
"Aku mau cek perkebunan sebentar kamu istirahat dikamarku yah" sambung Ami kembali.
Sebenarnya Ami sangat penasaran dengan apa yang terjadi dengan Amanda tapi dia tidak bisa memaksa karena Ami ngerti banget tentang sifat Amanda.
Toh nanti dia juga akan cerita sendiri pikir Ami.
Ami membantu Amanda jalan kekamarnya untuk beristirahat.
Setelah Ami mengantar Amanda, Ami langsung pergi ke perkebunannya yang tidak jauh dari rumahnya.

***

"Maaf kan aku sayang, aku belum siap untuk menceritakan semuanya" batin Amanda saat ditinggal sendiri dikamar Ami. Saat ini Amanda lagi tiduran dikasur Ami.
Rasa sesak didadanya terus bergelut sangat sakit bahkan untuk bernafas pun berat sekali airmata Amanda terus keluar tanpa bisa berhenti mengingat kejadian malam itu, ucapan Adam yang mengatakan dirinya hamil.
"Ya tuhan cobaan apa ini" jeritnya dalam hati.
Amanda terus terusan meratapi nasibnya saat ini. Entah dosa apa dia hingga beban ini harus dipikul nya sendiri hingga membuat dia merasakan hal ini.
'Apa ini karma dari tuhan atas perbuatan papahku dulu. Apa harus aku yang terima ini semua. Tapi aku gak bisa sejahat wanita itu yang merebut papahku dari keluarganya'.
Pikiran Amanda terus menerus bertanya pada dirinya sendiri.
Saat Amanda mulai bisa tenang. Amanda berjalan dengan bantuan tongkatnya ke arah dapur untuk mengambil minum. Jangan heran di rumah ini Amanda sudah dianggap keluarga.
"Eh loh Mba Manda koq keluar sendiri" tanya mbok Min yang sedang beres beres didapur.
"Aku haus mbok" jawabku.
"Sini tak bantu" ucapnya dengan cepat mengambil gelas dan menuangkan air minum untukku.
Mbok Min sudah bekerja disini dari ibu nya Ami masih berpacaran sama bapak nya Ami dulu. Setelah mereka menikah Mbok Min ikut.
Usia mbok Min lebih tua 2 tahun dari ibunya Ami. Dia sangat perhatian dengan keluarga ini dan mbok Min juga cinlok dengan supir pribadi bapak nya Ami oleh karena itu mereka semua tinggal seatap dengan keluarga ini. Hal itu yang diceritakan Ami pada Amanda.
"Kalo cuma haus panggil mbok aj mbak,kan kaki mbak nya sakit gitu" ucap Mbok min lagi sambil menunjuk kearah kaki Amanda yang masih dibalut perban.
Amanda hanya tersenyum dan meminum gelas yabg sudah berisi air yang diberikan mbok Min padanya.
"Itu loh kaki nya kenapa mbak" tanya mbok Min yang penasaran.
"Jatuh dari tangga kantor mbok, kata dokter terkilir aja" jawab Amanda.
"Sini mbok pijit mbak, jangan diperban aja nanti nambah bengkak" ucapnya dengan membantu Amanda berjalan ke sofa diruang tengah.
Setelah Amanda didudukan di sofa mbok Min yang duduk dibawah perlahan membuka perban yang melilit di kaki Amanda.
Di pijat pijatnya dengan lembut kaki Amanda. Sebelumnya Mbok Min izin untuk mengambil sesuatu di kamarnya.
Amanda meringis menahan sakit saat urat kaki nya yang terkilir kepegang oleh Mbok Min.
Mbok min berusaha mengajak ngobrol Amanda untuk mengalihkan rasa sakitnya.
Setelah setengah jam sudah ritual mbok Min selesai.
Gak lama dari itu Ami pulang. Tanpa basa basi Ami yang datang langsung memeluk Amanda yang masih duduk di sofa tadi dan mencium sekilas kening Amanda.
Mbok Min hanya tersenyum melihat tingkah majikannya yang satu itu dan pamit untuk melanjutkan kerjaan yang tadi.
"Koq disini?Abis apa tadi sayang?" tanya Ami pada Amanda.
"Tadi aku kedapur haus terus ini abis dipijit mbok" jawabku sambil menunjukan kakiku yang habis dipijit.
"Sakit" tanya Ami dengan nada khawatir.
Amanda hanya menggelengkan kepala.
Dikecupnya sekilas bibir Amanda oleh Ami.
"Aku merindukan ini" bisiknya.
"Auuuwwhh...." jerit Ami mengusap perut yang dicubit Amanda.
"Nakal" ucap Amanda pelan dengan mimik cemberutnya.

Tbc
Tetap semangat berpuasanya.



Inilah Aku #gxg#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang