Part 25

1.9K 77 1
                                    

Hay saya kembali...

Sebelumnya mohon maaf...cerita ini adalah dasar dari pemikiran saya sendiri. Tidak ada maksud menyinggung atau menceritakan aib seseorang...misal nya pun ada kisah seperti ini...semua tanpa maksud menyinggung dan ini jelas jelas hanya sebuah kebetulan.

Back to story gaeesss....

Hari ini Amanda pulang kembali tempat dimana ia mencari rezeki.
Setelah pamit dengan mamahnya Amanda langsung berangkat menuju stasiun menggunakan taksi.
Sebenarnya kaki amanda masih berat untuk melangkah meninggalkan kota tinggal nya. Amanda yakin dia akan lama tidak pulang kesini hingga dia siap untuk menerima semuanya dan mengadapi ini semua.
"Maafin Manda mah" bisik Amanda pada diri nya sendiri yang saat ini berada dalam taksi menuju stasiun.

Perjalanan dari rumah Amanda ke stasiun tidak terlalu jauh hanya membutuhkan waktu setengah jam Amanda sudah tiba di stasiun.

"Manda" teriak seseorang berlari menghampiri Amanda ketika Amanda baru saja turun dari taksi dan mengeluarkan barangnya.
"Tunggu Man" Ami menarik tangan Amanda yang sedang membawa tas besar nya.
"Apalagi hah?" Ucap Amanda sarkastik.
"Man, maafin aku, jangan tinggalkan aku seperti ini, aku sayang sama kamu" lirih Ami masih dengan menggenggam tangan Amanda semakin erat.
Mata Amanda mulai panas, matanya memerah tapi tidak ada air mata disana.
Mungkin Amanda sudah terlalu lelah menangis setelah masalah yang dia lalui beberapa waktu kemarin.
"Man, tolong jangan diam saja" pinta Ami pada Amanda.
Amanda masih diam tidak ada suara yang keluar dari bibir Amanda.
Amanda sangat bingung saat ini dia membutuhkan Ami tapi di sisi lain Ami tidak akan bisa terima dengan janin yang ada dirahimnya. Dilema galau yang dirasa oleh Amanda saat ini.
"Maafin aku" ucap Ami kembali.
"Kasih aku waktu untuk berpikir" keluar juga jawaban dari Amanda.
"Tapi kamu harus janji, jangan tinggalkan aku" pinta Ami kembali.
Amanda hanya diam dan pergi meninggalkan Ami karena jadwal keberangkatan keretanya sebentar lagi.

Ami Pov
Aku melihat punggung Amanda berjalan jauh meninggalkan tempat ku sekarang.
Jujur aku sangat berat melihat kepergiannya sekarang ini. Aku takut sangat takut jika Amanda akan meninggalkan aku selamanya. Lalu bagaimana hubungan ku dengan nya?? Apakah harus berakhir dengan cara seperti ini. Kesalahpahaman yang tidak terselesaikan akan menjadi pertanyaan dikemudian hari dan hanya penyesalan yang ada.
"Aarggghhh...." jeritku sambil mengacak rambutku frustasi. Masalah ini membuat kepalaku jadi sakit untuk memikirkannya.
Aku terlalu sayang dengan Amanda aku tidak akan bisa kehilangan dia. Aku harus menjaga dia apapun kondisinya.

Setibanya Amanda, dia langsung menuju apartemennya menggunakan taksi.
Jalanan sedikit macet karena ini adalah akhir pekan biasanya orang orang menghabiskan waktu bersama keluarganya.
Haahhh...keluarga mungkin aku akan memiliki itu sendiri sebentar lagi. Pikir Amanda dengan mengelus perut nya yang masih rata.
Sebuah notif pesan masuk dari Ami menanyakan apa sudah sampai dan Amanda membalasnya.
Amanda juga berpikir akan mengganti no hp nya. Iya itu cara terbaik untuk amanda sebelum meninggalkan semuanya mungkin tanpa terkecuali Ami.
Bagaimanapun amanda butuh Ami dalam kondisi seperti ini. Amanda yakin bisa membuat Ami menerima kondisinya seperti sekarang ini, karena Ami sangat sayang sama Amanda. Yah itulah yang dirasakan Amanda sekarang.
Apapun itu Amanda gak bisa tanpa Ami.
Karena Amanda sangat sayang dengan Ami.
Amanda harus menyelesaikan masalah secepatnya disini setelah itu Amanda akan membicarakan kembali hubungannya dengan Ami.

Tbc....

Inilah Aku #gxg#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang